24 - Tawaran Kedua

14 1 0
                                    

Selesai makan bersama, Maryam bermaksud mengantar Ariani pulang. Namun, tiba-tiba dia kedatangan salah satu klien penting yang sudah lumayan lama jadi langganan, yang setiap kali datang tidak mau dilayani sama yang lain, harus sama Maryam langsung.

"Duh, Rian, sori banget, ya. Kayaknya aku nggak bisa antar kamu pulang. Klien yang satu ini harus banget aku yang layani." Maryam jadi tidak enak.

"Nggak apa-apa." Ariani tersenyum tidak mempermasalahkan. "Lanjut aja. Aku bisa pulang naik taksi."

"Eh, jangan. Aku tetap harus tanggung jawab." Maryam celingukan sebentar. "Gar!" panggilnya kemudian, setelah mendapati Tegar hendak naik ke motornya.

Melihat Maryam melambai, Tegar menurunkan kembali standar motornya, lalu menghampiri cewek itu.

"Ada apa?" tanyanya dari jarak beberapa langkah.

"Tolong antar Rian pulang, ya."

Netra Ariani melebar. Dia sungguh-sungguh tidak masalah kalau harus pulang sendiri. Malah jadi masalah kalau harus diantar Tegar.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan lanjutannya, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca. Atau langsung ketik judul cerita juga boleh.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Semerdu Alunan AzanmuDonde viven las historias. Descúbrelo ahora