Black Clouds [Tamat]

12. I'll be better on saturn

Seiring bertambahnya waktu, Claire sudah menjadi terbiasa. Berdamai dengan dirinya sendiri. Mencoba bangkit, meyakinkan diri bahwa ia berharga. Tidak ada yang berkurang darinya. Claire tak pernah menghitung berapa lama waktu terlewat. Yang pasti, sudah lama sekali. Claire sudah tidak lagi mendengar suara rintihan Jayden. Claire bisa menyimpulkan bahwa pria itu sudah membaik kondisinya.

Seiring berkembangnya jaman, penyihir sudah tidak terlalu dibutuhkan pada kehidupan manusia. Kini mereka bisa mengobati penyakit dengan mempelajari medis. Banyak penyihir yang menyembunyikan identitas dengan menjadi dokter atau penjual ramuan herbal, jika ingin membaur. Penyihir hitam masih ada sebagai perantara manusia yang ingin mencelakai manusia lain. Mereka mengantarkan manusia menuju gerbang neraka sebagai bayaran karena telah bersekutu dengan iblis.

Claire masih selayaknya Claire yang dahulu. Tidak berminat untuk mencampuri urusan manusia lagi. Sekarang wanita itu tengah sibuk menjadi penanggung jawab sebagai penjaga hutan inti, dimana hutan itu terletak jauh dari pusat kerajaan Gardenia. Hutan yang masih asri dengan hamparan hijau menyejukkan mata. Tanpa melihat pun, Claire tahu bahwa hutan yang ia jaga merupakan hutan yang indah.

Daripada penyihir, Claire lebih mirip seperti peri. Dia sudah tidak lagi membuat ramuan apapun—manusia sudah mengembangkan ilmu pengetahuan. Manusia juga sudah tidak percaya jika penyihir mampu menyembuhkan penyakit, jadi yah banyak penyihir yang kembali ke alam mereka, termasuk Claire. Tugasnya sama persis dengan peri. Kadang membantu hewan-hewan kecil untuk mengarahkan penyerbukan bunga. Menyiram berbagai tanaman dengan air sungai. Lalu merawat hewan yang kadang kala terluka.

Claire juga mulai memberanikan diri untuk turun ke bumi, membantu hewan-hewan di hutan. Wanita itu terkejut saat mengetahui bagaimana hutan di bumi berkurang serta banyak hewan serta pohon yang dikorbankan demi kehidupan manusia. Membuat Claire bersedih, pasalnya tanpa alam, manusia tak dapat hidup. Alam dengan senang hati membantu manusia. Namun mereka malah merusaknya. Andai manusia dapat mendengar tangisan-tangisan di alam. Pastilah sejengkal pun mereka tak akan tega membabat habis hutan serta memburu hewan tak bersalah.

"Nah! Sudah selesai. Kau sudah sembuh!"

Claire mengelus seekor anak rusa yang terluka. Claire merasakan dari bagaimana rusa itu menangis kesakitan hingga banyaknya darah yang keluar, sepertinya dia terluka setelah tertusuk ranting pohon yang tajam. Malang sekali nasib anak rusa itu, pasti ia telah kesakitan sekial lama. Untung saja ramuannya berhasil menutup luka tersebut. Claire dapat mendengar rusa tersebut kembali bahagia. Bahkan anak rusa itu mengelus wajah Claire sebagai tanda terima kasih.

"Kau sangat menggemaskan! Cepat kembalilah kepada keluargamu, mereka pasti mencarimu dari tadi."

Seakan mengerti, rusa itu mencium kembali wajah Claire sebagai salam perpisahan. Berlalu pergi meninggalkan Claire yang membawa tas selempang berisi ramuan penyembuh. Claire menyukai kegiatannya setiap hari. Wanita itu menikmati bagaimana ia berinteraksi dengan hewan-hewan di dekatnya. Membantu mereka di saat sedang membutuhkan pertolongan. Tak lupa membantu tugas peri untuk membuat bunga bermekaran pada musim semi serta buah panen di musim panas. Tugasnya sama persis saat ia pertama kali ia lulus dari akademi peri Gardenia. Hanya saja Claire tidak mempunyai sayap layaknya teman perinya, bahkan debu emas hanya mampu menerbangkan Claire sejenak. Ia harus berbesar hati untuk menjadi kelompok penyihir.

Claire masih ingat, ia dahulu bersekolah di akademi bersama peri. Karena Ratu Peri—Beverly— yakin bahwa sayap Claire akan tumbuh seiring bertambahnya usia. Bukan tanpa alasan, Claire lahir dari bunga yang artinya memang ia adalah peri. Namun yang terjadi, sayapnya tak pernah tumbuh. Oleh sebab itu Beverly menyuruh Samantha untuk mengangkat Claire sebagai anak. Samantha awalnya menolak permintaan Beverly, ia sudah terlalu banyak mempunyai anak. Anak di sini adalah murid, wanita itu sudah merasa lelah mengajari penyihir muda. Apalagi Claire yang memang bukan penyihir, Samantha harus sabar mengajarinya dari dasar. Wanita itu akhirnya menerima tawaran Beverly setelah sang ratu menawarkan bahwa Claire dapat menjadi anaknya yang sesungguhnya, Samantha tak perlu meluluskan Claire.