5. Makan Bola Mata

309 37 16
                                    

MAKAN malam akan dimulai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

MAKAN malam akan dimulai. Zhan dibimbing menuruni tangga oleh Yibo dengan sangat hati-hati, nampak jelas wajah remaja manis itu sangat pucat dan bawah mata kemerahan. Dia sedang tidak sehat, membuat Nyonya Zuyi berspekulasi bahwa yang menjadi menantunya bukanlah hantu, masih manusia yang bisa dimusnahkan nanti.

 Dia sedang tidak sehat, membuat Nyonya Zuyi berspekulasi bahwa yang menjadi menantunya bukanlah hantu, masih manusia yang bisa dimusnahkan nanti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Adek tunggu bentar, Mas ambilin jaketnya yang ketinggalan."

"Jangan." Zhan menahan tangan Yibo ketika pria itu hendak naik lagi ke tangga.

"Tapi kamu menggigil lagi, Sayang."

"Mas belum makan sehabis kerja tadi. Ayo duduk."

Yibo mengalah. Pembantu datang menyiapkan makanan yang lebih banyak, tapi saat lauk sayur didekatkan ke arah Zhan, remaja itu sontak mual.

"Mas, ump!"

"Jauhkan, Bi. Isteriku nggak doyan sayur sejak dulu."

Pembantu tadi menurut, kemudian mendekatkan irisan daging sapi panggang. Lin Hua datang bersama Tuan Xing, mereka menatap Zhan seperti menemukan meteorit yang berubah jadi monster alien. Pelan-pelan mereka duduk di tempat yang biasa. Nyonya Zuyi tidak jauh beda, dia nyaris tidak berkedip menatap Zhan dan setiap gelagatnya yang seperti orang sakit.

"Isterimu...isterimu kenapa, Yibo?" Wanita itu memberanikan diri untuk bertanya.

Yibo dengan penuh kasih mengelus-elus kepala Zhan. "Sejak acara kemarin, dia masih belum pulih dari demam. Mama makan aja, jangan khawatir."

Nyonya Zuyi berdecih dalam hati. Mana mau dia peduli pada Zhan? Faktanya, dialah yang membunuh remaja itu. Tap tap tap... Suara langkah sepatu yang pelan terdengar. Orang-orang menoleh dan menemukan Jiji yang berjalan dengan wajah was-was, pucat dan ketakutan.

"Kenapa, Bang?" Yibo bertanya heran.

"Nggak, nggak apa-apa." Jiji berkali-kali melirik Zhan yang hanya diam memandang makanan di meja. "Kenapa semuanya bengong? Ayo makan."

Keluarga Wang mulai makan, berusaha menikmati setiap kunyahan untuk makanan yang teramat lezat.

"Gimana rasanya, Kak Jiji? Makan bola mata itu sampai kamu kenyang."

CINCIN SANG PENGANTINWhere stories live. Discover now