Yola-3

149K 364 4
                                    

Yola menghela nafasnya berulang kali, dan juga menatap outfit nya berulang kali.

Dia rasa dia tidak salah memilih pakaian, dan pakaian ini cukup tertutup, yang tertutup versinya belum tentu tertutup untuk orang lain. Tapi , Yola merasa sudah benar.

Sekarang, dia berada di depan rumah David, dari tadi tangannya begitu ragu untuk menekan bel rumah itu, padahal tangan nya sudah berulang kali berlabuh di sana.

Uh dia harus mempercepat ini semua, jika ingin pulang lebih cepat.

Dan dengan keberanian, dia menekan bel rumah David.

Tak lama setelah itu, terdengar langkah kaki mendekat, dan kunci rumah yang diputar.

Menampilkan David disana, yang sedang bertelanjang dada, dan handuk yang menutupi bagian bawahnya.

Yola yang melihat itu, bersemu merah, dan dengan segera memalingkan wajahnya.

"Saya pikir kamu tidak akan datang, " ujar David, lalu membuka pintu utama nya lebar. "Silahkan masuk, saya akan memakai pakaian sebentar, " lanjutnya. Tapi sebelum benar-benar pergi, dia berkata. "Jangan lupa , tutup pintu nya lagi. "

Yola yang tadinya mengikuti langkah David, segera berbalik untuk menutup pintu yang terbuka itu.

Dan saat dia berbalik, dia masih bisa melihat punggung lebar David.

"Gila, punggung nya lebar banget, " puji Yola, sebelum mendudukkan diri di sofa tamu.

Berdiam diri, melihat ke sekeliling rumah ini. Dan tak lama terdengar orang yang menuruni tangga. Memang rumah ini berlantai dua.

Yola bisa melihat David yang berjalan kesini, dengan buku di tangannya. Mengambil duduk di samping Yola.

Sesungguhnya Yola gugup sekarang, terlebih mengingat bibir mereka pernah bersentuhan. Lebih dari itu, dia sungguh kesal, karena ciuman pertama nya direbut, mengingat itu, membuat Yola memberikan tatapan tak suka pada David yang sedang menjelaskan materi itu.

"Jangan menatap saya seperti itu, Yola. Saya tidak yakin bisa menahan diri, kalau kamu terus memberikan tatapan seperti itu, " ujar David, dengan tangan yang sibuk mencoret sesuatu diatas kertas.

"Ha? " tanya Yola bingung, tak mengerti dengan apa yang dikatakan gurunya itu, bersamaan dengan keinginan bertanya, lampu rumah ini tiba-tiba padam.

Yola yang takut gelap, langsung menjerit, dan melompat ke pangkuan David, memeluk tubuh besar bosnya itu, untuk menyembunyikan wajahnya.

"Shit! Apa yang kamu lakukan Yolanda! " desis David, saat tubuh dengan payudara besar itu memeluk nya dengan erat.

Dia bisa merasakan gesekan antara dada nya dan payudara perempuan itu.

"Pak, saya takut, " bisik Yola dengan pelan, dan David juga bisa merasakan hembusan nafas perempuan.

Hal yang dilakukan Yola pada tubuh nya, tentu langsung membuat David panas dingin. Terlebih sedari lama dia sudah tergoda dengan siswa sexy nya ini.

"Yola, kamu tahu, kamu baru saja menggoda saya? " bersamaan dengan David mengatakan itu, pria itu langsung meremas payudara milik Yola.

Yang tentu membuat gadis itu mendesah, kesakitan. "Ohhhhhh, " desahnya, lalu dengan segera mengigit bibir nya.

Diantara remang nya lampu, David tersenyum miring. Dan dengan segera ia meraih kepala Yola, dan menyatukan bibir keduanya.

Yola yang terkejut dengan apa yang dilakukan David ke-dua kalinya pada nya, dengan segera mendorong David menjauh, tapi David malah merangkul pinggang nya kian dekat, untuk memperdalam ciuman mereka.

Yola terus berusaha untuk melepaskan ciuman itu, tapi David berusaha untuk mempertahankan nya, tenaga David pun jauh darinya. Membuat Yola akhirnya pasrah.

David yang tahu Yola sudah tak berontak lagi, menurunkan ciuman nya di sepanjang leher jenjang milik Yola.

"Ouhhh, " desah Yola lagi, saat David mengigit lehernya.

David menyukai desahan itu, hingga bibir nya terus meningalkan jejak kepemilikan pada leher Yola.

Setelah merasa puas, David menaikan pakaian  Yola ke atas, dan ikut juga menaikan penyangga payudara besar itu.

Ditengah gelap nya malam, David masih bisa merasakan betapa besarnya payudara itu, dan dengan segera David memasukkan payudara itu kedalam mulutnya.

Menghisap nya dengan rakus, dan tangan yang satu menyelusuri bagian sensitif Yola bagian bawah. Mendapatkan serangan pada titik sensitif nya itu, membuat Yola tak bisa menyembunyikan desahan nya.

"Ouhh, pak, ahhhhh, " desah Yola, sambil meremas rambut hitam David.

"Ouhhhh, " desah Yola panjang, ketika mendapatkan pelepasan pertama nya, yang hanya didapat dengan mulut David.

David yang telah puas dengan payudara besar Yola, menurunkan ciumannya di sepanjang perut gadis itu.

"Ouhh, pak, jangan disitu, " ujar Yola, berusaha menjauhkan mulut David dari inti tubuhnya yang telah basah kuyup.

Yola tak sadar, celana dalam nya sudah hilang, tak lagi menutupi lembah yang mampu membuat siapa saja terpesona.

Begitu pun David, dia begitu terpesona dengan lembah kenikmatan milik muridnya itu.

Lembah kenikmatan yang belum pernah ia temui, dan tanpa mempedulikan ucapan Yola, David segera mendekatkan mulutnya kedalam lembah itu.

Menjilati sisa-sisa pelepasan Yola, sungguh luar biasa nikmat nya.

Yola yang diperlakukan seperti itu, kembali mendesah kegilaan.

"Ohhhh, ahhhhh, " desahnya, dengan tangan yang memegang sofa yang di duduki nya.

Ini ialah pertama kalinya dia merasakan ini semua, mulai dari ciuman, hingga tubuhnya disentuh sejauh ini. Terbuka sejauh ini.

"Kamu nikmat , Yola, " bisik David di telinga Yola, setelah puas berada dibawah sana.

Dan sekarang dia kembali menyatukan bibir nya dengan bibir Yola, melumat dengan begitu dalam, bertukar saliva, lidah yang saling membelit.

Bagi Yola, ini adalah ciuman tak biasa, karena bibir itu baru saja mencium bagian bawah nya dan sekarang pada bagian atasnya.

Tapi, Yola menikmati pengalaman pertamanya ini.

Bersambung

Hot Yolla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang