🥑01||pindah dunia

1.7K 176 13
                                    

Happy reading

🍁🍁🍁

"Hah!! gue di mana?." gadis yang beberapa menit lalu sudah bangun dari pingsan nya terdiam tak tau harus melakukan apa.

"Bukannya seharusnya gue dah mati gara gara nyamuk sialan itu? gue di mana ini tuhan!!" monolog gadis itu tak habis fikir, bukan kah seharusnya ia sudah berada di syurga?.

"Apa ada syuting film terus gue di culik dan jadi aktris dadakan? secara kan gue itu pinter ngedrama." lanjut
Alina terheran heran.

Mata bermanik hazel itu berkeliaran ke sana kemari, dahinya menyerngit heran melihat suasana yang berbeda.

Matanya melotot kaget melihat dinding yang seperti terbalut emas dan berlian sebagai hiasan.

Gadis itu bangun dari tempat tidurnya dan menelusuri kamar yang ia tempati, mata gadis itu berbinar cerah, tangan lentiknya memegang benda apa saja yang membuatnya tertarik.

Tunggu!! ngomong ngomong soal tangan, sekarang mengapa tangannya ini sangat putih seputih susu, dulu kulitnya pun putih namun tak seputih dan selembut ini.

Gadis itu dengan cepat menyentuh wajahnya, MULUS satu kata yang dapat alina jabarkan sekarang.

"Demi nenek tapasya yang jahatnya mengalahkan nenek lampir, ini sebenernya kenawhy?." Alina mencoba berfikir positif namun ia tidak bisa.

Gadis itu terduduk dilantai dengan wajah bingung dan penuh kefrustasian.

"Taiii." makinya kesal.

Memperoses.....

[Hallo tuan]

"Setan!!." alina langsung bangkit dari duduknya terlampau kaget dengan suara yang tiba tiba terdengar di telinganya.

[Tidak tuan saya bukan setan, saya adalah sistem yang akan membantu anda di dunia novel ini]

Alina yang mendengarnya melotot kaget, apa katanya? dunia novel!!?MUSTAHIL!!

"Heh lu siapa jangan macem macem sama gue, gue pisikopet loh." ucapnya dengan menggulung lengan baju yang menurut Alina sangat amat berat.

[Ck memangnya anda sudah membunuh siapa sampai berkata bahwa anda pisikopat tuan?]

Pertanyan dari suara yang berkata bahwa dirinya sistem membuat Alina tersenyum sinis.

"Gini gini gue pembunuh berantai nyamuk komplek." ucapnya bangga, sementara sistem yang mendengarnya tertawa.

[Hahaha, tapi buktinya anda berada di sini hanya karna tersedak nyamuk tuan.]

Alina terdiam memikirkannya, benar juga yaa, tunggu!! apakah jangan jangan para nyamuk itu mempunyai dendam padanya? pikir Alina.

"Awas aja si tatang, kalau ketemu gue bantai dia." alina berucap dengan mengepalkan tangannya penuh tekad.

[Tatang?dia siapa tuan?.]

"Yaa nyamuk, kan nama dia tatang." ucap Alina teringat lagu yang menyadarkannya kalau nyamuk itu bernama tatang.

Cikcak cikcak di dingding

My Antagonist HusbandWhere stories live. Discover now