Bab 32

9.6K 1.1K 50
                                    

Kiran terdiam ketika mendengar ucapan Azriel, ‘Tidak berbelas kasihan kepada musuh?’.

Melihat keterdiaman Kiran Azriel mendengus, ia menyandarkan punggungnya di sandaran Sofa dan kakinya yang menyilang.

"Jacob.. bawa dia keruangan itu" Titah Azriel datar.

Kiran yang mendengar hal itu menegang, apa yang akan Azriel lakukan?. Sedangkan Jacob yang mendengar perintah itu, hanya menganggukkan kepala, dan mengalihkan pandangannya kearah Kiran.

Ia berjalan mendekat kearah Kiran dengan ekspresi datarnya. "Nona, silahkan ikut saya" Ucap Jacob datar, namun bahasanya masih sopan.

Mendengar hal itu membuat Kiran semakin ketakutan, tangannya sedikit bergetar. Azriel yang menyadari hal itu hanya acuh, ia bangkit dari duduknya.

"Ikuti aku" Dingin Azriel mutlak, dan tidak bisa di bantah.

Kiran menundukkan kepalanya, ia meremat kuat ujung bajunya, ia benar-benar ketakutan sekarang.

Merasa tidak ada tanggapan, Azriel semakin menggeram. "Ikut atau ku seret?" Ucap Azriel semakin dingin, ia menatap tajam Kiran yang sedang menundukkan kepalanya.

Mendengar hal itu, sontak membuat Kiran langsung bangkit dari duduknya, perlahan ia memberanikan diri untuk menatap Azriel. Dapat ia lihat Azriel yang menatap tajam dirinya, membuatnya semakin ketakutan, ia semakin mencengkram kuat bajunya.

Azriel hanya acuh, ia berbalik berjalan terlebih dahulu. Melihat hal itu Kiran juga melangkah mengekori Azriel dari belakang, begitu juga dengan Jacob yang berjalan di belakang Kiran.

Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya mereka sampai di sebuah pintu. Pintu itu berwarna hitam yang di lapisi dengan besi silver.

Azriel meletakkan telapak tangannya di tengah-tengah pintu itu yang berlogo X. Setelah telapak tangannya menyentuh logo itu, di sudut sudut logo X itu menyala.

Perlahan pintu itu terbuka, Azriel kembali menurunkan tangannya. Setelah pintu itu terbuka, terlihat sebuah tangga yang turun kebawah.

Kiran yang melihat hal itu terdiam, ia baru pertama kali melihat hal ini. Ruangan itu gelap. Namun Azriel menekan tombol yang berada tak jauh dari pintu, membuat ruangan itu menjadi terang.

Seketika Kiran melongo melihat hal itu, benar-benar mewah. Azriel berjalan terlebih dahulu menuruni anak tangga, di ikuti oleh Kiran dan Jacob di belakangnya.

Ketika mereka masuk, otomatis pintu itu tertutup dengan sendirinya, membuat orang-orang yang ada di luar tidak akan bisa masuk ke ruangan ini.

Di ruangan itu terdapat beberapa pintu ruangan, entah ruangan apa yang ada di dalam.

Azriel duduk di sofa single yang tersedia di ruang rahasia ini, Kiran hanya diam berdiri, sambil menatap gerak-gerik Azriel.

"Kau tidak akan keluar dari ruangan ini, sebelum latihanmu selesai" Dingin Azriel tanpa menatap kearah Kiran.

"Dalam hal latihan, aku tidak bisa lembut padamu" Lanjutnya.

Mendengar hal itu membuat Kiran semakin gelisah dan takut, ia menundukkan kepalanya.

"Mengerti!?" Ucap Azriel dengan nada dingin dan penuh penekanan, ia menatap tajam Kiran yang sedang menunduk.

"Angkat kepalamu, atau ku tebas!" Ucap Azriel dingin, ia sangat geram dengan Kiran yang selalu menunduk.

Sontak Kiran langsung mengangkat kepalanya, dan menatap kearah Azriel dengan mata yang berkaca-kaca, namun sebisa mungkin ia menahannya agar tidak menangis.

Azriel Weizmann [On Going]Where stories live. Discover now