06. Flashback IV

2.9K 449 18
                                    

Tiga bulan kemudian...

Sambil tersenyum, Ji-Hoon terus melangkah mengelilingi Lisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sambil tersenyum, Ji-Hoon terus melangkah mengelilingi Lisa. Dia meneliti penampilan Lisa dari atas ke bawah, dari bawah ke atas. Bukan tanpa alasan, tapi Lisa terlihat lebih rapih dan rupawan karena sudah bisa merawat penampilannya.

"Aigo~ paman, berhenti menatapku seperti itu." Ucap Lisa sebal.

Ji-Hoon terkekeh, "Kau sangat keren sekarang, kau terlihat seperti informan profesional."

Lisa hanya memutar bola mata malas dan terkekeh, dia tidak mengatakan apapun lagi karena merasa malu. Ji-hoon pun terkekeh tapi setelah itu dia segera membawa Lisa untuk duduk di salah satu tempat duduk, karena kafe sengaja Ji-hoon tutup jadi tidak ada siapapun di sana.

"Duduklah, tunggu sebentar." Ucap Ji-hoon.

Lisa mengangguk dan tersenyum, dia membiarkan Ji-hoon berlalu ke arah pantry. Kurang lebih 10 menit kemudian Ji-hoon kembali, dia membawa sebuah mangkuk cukup besar di tangannya.

"Nah, aku yakin kau merindukan makanan ini. Ini ramyeon khas Seoul."

Mata Lisa berbinar, "Woah.. Ini terlihat enak." Serunya.

"Makanlah, habiskan."

Lisa mengangguk patuh seraya meraih alat makan yang di sediakan oleh Ji-hoon, saat dia melahap makanan itu, dia hampir tersedak karena Ji-hoon terlihat cemas dan resah.

"Apa itu enak?" Tanya Ji-hoon.

"Hm, ini sangat enak. Sungguh." Jawab Lisa di tengah kunyahannya.

Ji-hoon membuang nafas lega dan tersenyum, dia bahagia melihat bagaimana lahapnya Lisa memakan makanan yang dia buatkan. Dia menyukai dan menyayangi Lisa, bukan karena paras rupawan tapi karena kebaikan dan kejujuran Lisa.

"Seungkwan sudah aku kirim ke Seoul." Ungkap Ji-hoon.

"Benarkah? Dengan siapa dia tinggal di sana nanti?" Tanya Lisa khawatir.

"Aku menyuruh rekanku membawa dia ke sekolah khusus agar dia bisa tinggal di asrama." Jawab Ji-hoon.

Lisa mengangkat sebelah alis seraya mengangguk-anggukan kepala, "Syukurlah jika begitu."

"Dia menangis saat aku menyuruhnya pergi. Dia mengatakan dia tidak ingin meninggalkanmu dan aku, tapi aku berjanji padanya dengan mengatakan aku dan kau akan segera kembali ke Seoul." Jawab Ji-hoon.

"Hm, kita akan segera kembali." Balas Lisa.

"Ada yang perlu aku beritahu. Seperti yang kau ketahui, aku memiliki seorang putri yang usianya lebih muda darimu..."

Ji-hoon menceritakan pada Lisa tentang masa lalunya. Tentang istrinya yang meninggal saat melahirkan Jennie, dia tidak mendampingi istrinya saat melahirkan dan menceritakan juga jika kini Jennie di rawat oleh sahabat terdekatnya. Dia berkata jujur, dia berat meninggalkan putrinya tapi menjadi seorang polisi narkoba adalah hal yang membahayakan, jadi dia tidak mau membahayakan putrinya.

THE MISSION - JENLISA [G!P] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang