Bab 8

25 2 0
                                    

"jadi kak Basneral ngejar lo Al?"Tanya Aileen dengan wajah heran.

"Yup,and gue di teror anjir!"heboh Allin seraya mengibas wajahnya.

Mereka kini sedang berkumpul di suatu cafe, biasalah anak muda.

"Lo lari gak? Kalo gue sih mending diem"celotos Nina.

Zora mendengus mendengar ucapan Nina lalu ia juga berucap "jangan-jangan naksir lo lagi! Kena guna-guna pargoy-an dari Allin Samantha"

Allin tertawa "gila di ingatin lagi! Padahal gue udah lupa jancoy"

Mereka tertawa kecuali Nina, mengapa tantangan nya berbeda dari teman-temannya? Kenapa dia tidak di kasih tantangan yang ada unsur percintaannya?.

Wajah Nina murung seperti anak ayam,ia menggaduk minum nya tanpa minat.

Sontak menjadi pusat perhatian Aileen dkk.

Zora menyenggol Aileen seraya berucap tanpa suara.

Aileen yang paham mengangguk ia menoel pinggang Nina hingga membuat si empu terperanjat kaget.

"EEHHYY!! KUCENG!"Teriakan Nina yang cempreng membuat pengunjung yang lain memusatkan perhatian mereka pada meja Aileen dkk.

Aileen,Zora dan Allin hanya mampu menutup wajah mereka malu.Sedangkan di pelaku menggeram dan memoloti orang-orang yang menatap.

"Ngapa sih Ai? Colek-colek gue?.Tau sendiri kan kalo gue kaget gimana?"kesal Nina,Aileen hanya menyengir menatap sahabatnya itu.

"Hehehe,sorry ye! Soalnya wajah lo suram banget.Takut kemasukan entar"Nina mendesah kasar.

"Lo ngapa dah?"tanya Zora dengan heran, karena perubahan mimik wajah Nina begitu cepat,yang awalnya haha hihi, jadi murung.

Nina mendesah lagi sebelum menjawab "kenapa tantangan atau taruhan gue beda ama kalian? Sengaja ya?"

Ketiganya menahan tawa mendengar celotokan Nina, mereka sengaja memberi Nina tantangan seperti itu.Karena mereka tau kalau Nina menjalin hubungan dengan seseorang itu hanya menyakiti mereka berdua.

"Bukan nya sengaja,cuma emang kita mau kasih tantangan kek gitu kok.Demi diri lo juga Nin, apa lo gak inget dulu?"ujar Zora memberi paham,Zora dan Nina emang sering berantem namun jangan di tanyakan lagi sesayang apa Zora kepada Nina.

Bagi Zora Nina itu adiknya,adik yang perlu ia jaga.Dan juga Nina itu paling kecil di antara mereka.

Ibaratnya Nina itu anak bungsu yang harus mereka jaga semaksimal mungkin walaupun ada kejahilan tipis-tipis.

Nina termenung kembali menerawang kejadian beberapa lalu,yang membuat nya depresi dan mengurung diri selama berbulan-bulan lamanya.

Nina mengingat itu bahkan dirinya tidak bisa melupakan bagaimana hancurnya dirinya kala itu.

Memori memori itu tetap kekal di ingatan nya sampai kapanpun.

"Nin..?"panggilan Zora menyandarkan lamunan Nina,gadis itu memeluk Zora dengan sangat erat.

Nina terisak menangis dalam dekapan Zora.Aileen dan Allin sampai meneteskan air mata melihat Nina.Tak terbayang bagaimana rasa sakit Nina dulu.

Sampai menjalin hubungan dengan seseorang pun menyakiti mereka berdua.

"Udah udah gak usah tangisin cowok bajingan itu.Air mata lo terlalu berharga buat dia"Zora melerai pelukan dan menghapus air mata Nina.

"Lupain dia ya? Jangan ingat dia lagi.Ingat diri lo yang hancur dulu, jadikan itu sebagai jalur move on lo nin.Hidup lo masih panjang,hidup lo bukan untuk mikirin cowok kaya dia"

"Kita selalu ada buat lo Nin sampai kapanpun kita tetep berada di samping lo"lanjut Aileen ia memeluk Nina di ikuti Allin.

Nina semakin terisak mendengar perkataan sahabat nya.Sungguh dirinya begitu beruntung di anugerahi teman seperti mereka yang selalu ada di samping nya,bahagia maupun dirinya sedang sedih mereka selalu ada untuknya.

Mereka selalu men-support segala kondisi nya.

Sungguh beruntung kan diri nya memiliki teman yang seperti itu? Dan semoga pertemanan mereka erat hingga maut memisahkan.

***

Huhuu sedih kalean gak support aku juga:(((

And aku minta maaf sekali jika ceritanya ga nyambung+aneh:((.

Aileen & Cello si cowok cupuWhere stories live. Discover now