02

112 17 1
                                    

Beberapa hari setelah kejadian tidak mengenakkan di kantin, Net masih tidak menyerah untuk mendapatkan hati adik kelasnya. Selama beberapa hari ini ia semakin menempeli adik kelasnya terus menerus. Disetiap kesempatan akan digunakan oleh nya sebaik baik mungkin.

Sedangkan James jangan ditanya, pria manis itu sudah berulang kali mengusir, dan mempermalukan pria itu. Satu sekolah ini bahkan sudah menjadi musuh dari James, kecuali kelasnya tentunya.

"James lo beneran nggak ada rasa sama itu kakak kelas kita?"

"Gue udah bilang kan kalau gue bukan gay."

Nunew diam membenarkan duduknya, lebih baik ia mengerjakan tugasnya dari pada mendengar jawaban dari teman sebangku nya itu.

Pandangan Nunew kembali kepada guru yang sedang menjelaskan materi di depan, matematika adalah pelajaran yang paling Nunew sukai. Berbeda dengan James yang sangat membenci matematika.

Keduanya bagaikan air dan minyak yang sangat sulit bersatu, entah bagaimana keduanya bisa menjadi teman sebangku. Yang jelas, Nunew duluan lah yang lebih dahulu mendekati James dan menyapa serta mengajak pria galak itu mengobrol.

Kring kring kring

"Baiklah anak anak pelajaran cukup sampai disini, jangan lupa mengerjakan pr yang sudah ibu berikan." kata guru matematika sebelum keluar dari ruangan.

"Baik buk, terimakasih." balas para murid dan langsung berlari keluar dari kelas menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan.

James merapikan mejanya dan mengeluarkan buku untuk pelajaran selanjutnya. Nunew yang sudah merapikan bukunya melihat ke arah James. "James ayo ke kantin, bekal dari kak Net udah kamu kasih ke orang kan?" ajak Nunew.

James menatap Nunew sebentar lalu menganggukkan kepalanya, ia melihat kedalam laci untuk memasukkan setangkai bunga pemberian kakak kelasnya kedalam tas.

"Ayo" ucap James yang sudah selesai membersihkan mejanya dari tumpukan buku berantakan menjadi rapi.

Nunew menggandeng tangan James dan dengan langkah riang berjalan menuju kantin, saat tiba di kantin Nunew melihat ada kekasihnya di sana. Ia ingin melangkah mendekati sang kekasih tapi malah ditahan oleh James.

"Ih kenapa sih?" tanya Nunew dongkol.

James menunjuk dengan wajahnya. "Lihat itu ada siapa di sana, gue duduk di tempat lain aja." jawab James melepaskan gandengan Nunew.

Nunew kembali melihat ke arah meja sang kekasih, dan ternyata ada kak Net di sana. Pantas saja James menolak, pikir Nunew.

"James kenapa nggak ikut gabung ke sini?" tanya Net penasaran pada Nunew setelah pria lucu itu mendekat.

Nunew terdiam gugup, matanya menatap ke arah sang kekasih meminta bantuan. "Anu itu kak, James nya..." ia bingung ingin menjelaskan seperti apa, tolong.

Zee yang merasa kasian pada sang kekasih langsung meraih tangan kekasihnya dan membantu menjelaskan walaupun dengan cara mengarang. "Mungkin James nya lagi sebal sama lo." alasan yang Zee berikan.

Semua sahabat Net yang ada di meja makan menepuk kening, merasa alasan yang diberikan oleh Zee terlalu bodoh.

"Lo kok bodoh banget sih." kata Boss mencubit paha Zee.

Zee mengaduh sakit, menepis tangan Boss. Serius deh sahabatnya yang satu ini sebenarnya Seme atau Uke? Kok cubitan nya sakit bener.

"Sakit tau," marah Zee.

Boss memutar bola matanya, "Rasain," balasnya bodoh amat.

Net melihat pada James yang kini sedang duduk menikmati makanan yang ia pesan, bekal yang dirinya berikan diberi pada orang lain lagi ya?

Seribu Tangkai Bunga ✔Where stories live. Discover now