bagian 3

30.4K 2K 9
                                    

Pagi - pagi buta adara sudah membuatkan sarapan untuk diri nya dan juga adriel, untuk hari ini adriel akan beristirahat dulu di kontrakan adara. Tubuh adriel sudah penuh dengan luka - luka bekas cambukan dari armada.

"Gue pergi dulu , ingat jaga rumah , siang nanti ikut gue untuk laporan ke pak rt kalau lo adik kandung gue biar warga gak salah paham ". Perkataan adara hanya di balas deheman saja oleh adriel.

"Jangan bertingkah bodoh lagi kak ,lebih bagus lo jauhin aja kedua temen tolol lo yang bucin nya kelewatan "peringatan dari adriel membuat adara mendengus sebal.

Adara sangat tahu kalau adriel memperingatkan nya untuk tidak bersikap bodoh di hadapan alexi. Adara yang asli sangat mencintai alexi hingga terkadang ia mimisan karna tidak tahan dengan pesona alexi yang menurut nya tampan.

Setelah melihat kepergian adara, adriel segera mengeluarkan tablet dan juga laptop khusus meretas nya. Adriel membobol keamanan perusahaan adinata dan mengirim beberapa virus ke jaringan internet mereka. Virus yang adriel buat bisa menguras uang perusahaan dengan cukup banyak.

Di perusahaan adinata kini semua karyawan dibuat bingung dengan tampilan layar komputer mereka yang hanya menampilkan gambar klik. Armada mengklik tampilan itu lalu tiba - tiba saja armada mendapat notif jika ia telah melakukan transaksi dan uang yang berada di rekening nya hilang sebanyak 100 juta.

"Sialan "umpat armada sambil mengacak - acak rambut nya dengan frustasi.

Di sisi lain lebih tepat nya di sisi adriel, adriel tersenyum puas membayangkan wajah marah  penuh emosi armada. Adriel tidak akan membiarkan keluarga nya hidup dengan tenang , ia akan menjadi parasit yang akan menggerogoti rekening keluarga mereka.

........

Adara sudah sampai di sekolah nya , kini ia sedang duduk sambil membaca buku pelajaran yang isinya sama dengan yang ada dunia nya dulu. Beruntung nya ia memiliki otak yang cerdas jadi ia tidak perlu repot - repot belajar ulang atau bertanya ke teman sekelas nya.

Adara mengeluarkan alat tulis nya kemudian ia mulai mengerjakan beberapa soal matematika untuk melatih ingatan nya. Tiba - tiba saja seorang gadis menepuk pundak pundak adara.  Dua orang gadis yang satu berambut cokelat dan yang satu lagi berambut dark menyapa adara.

"Dara sorry , karna gue lo jadi kejebak tidur bareng alexi ". Ucap gadis berambut dark tanpa raut menyesal namun malah tersenyum.

"Tapi itu bagus tahu dar karna dengan cara itu lo bisa dekat sama alexi ". Sambung nya dengan antusias.

Adara tahu siapa gadis yang ada di hadapan nya itu dia adalah binar dan caramel, kedua karakter itu terlihat sangat cantik menurut adara. Binar memiliki wajah yang cantik namun terlihat kalau gadis itu memiliki sifat yang sangat angkuh.

Sedangkan caramel memiliki fitur wajah bulat yang membuat nya terlihat imut, caramel memiliki sifat yang sangat dewasa. Ia selalu meminta maaf kepada semua korban yang telah di lukai oleh binar. 

"Kamu bisa senang saat kamu tahu apa yang kamu lakukan itu merupakan musibah buat aku ? ". Tanya adara dengan raut wajah kecewa.

Adara bingung dengan perasaan nya saat ini , baik adara asli maupun jiwa adena merasakan kecewa melihat raut wajah binar yang tanpa bersalah. Adena mengingat bagaimana perlakuan binar kepada adara saat adara tengah hamil. Bukan nya mensupport adara justru binar malah mengabaikan nya dan melupakan nya.

"Emang seharusnya lo happy dara karna lo berhasil mendapatkan alexi seperti yang lo inginkan. Gak usah munafik lah dar gue tahu kali lo pasti menikmati malam indah itu kan . "ucap binar dengan senyuman mengejek nya.

Benar - benar antagonis pikir adara setelah mendengar perkataan dari binar, caramel menatap adara dengan raut wajah sendu dan seakan mengucapkan maaf.

"Aku harus bahagia setelah aku tahu mahkota yang aku jaga selama ini harus terenggut karena keegoisan kamu ? Kamu pikir aku kamu yang akan melakukan hubungan itu dengan orang yang tidak mencintai aku ? "Tanya adara dengan perasaan yang berkecamuk.

"Aku bukan kamu binar, aku sama sekali gak bisa bahagia saat masa depan aku udah hancur. Aku benci kamu binar, lebih baik kamu pergi dan jangan pernah temui aku lagi ". Lanjut adara yang membuat binar maupun caramel terkejut.

"Oke kalau itu mau lo, lagian gue gak butuh temen kayak lo " ucap binar lalu keluar dari kelas adara dengan emosi.

Adara duduk kembali di kursi nya semoga keputusan nya benar untuk menjauhkan diri dari binar dan caramel. Adara juga tidak akan meminta tanggung jawab kepada alexi, biar lah ia sendiri yang akan mengurus anak nya nanti.

Bel kelas mereka telah berbunyi, guru yang mengajar juga sudah datang dan mulai mengabsen nama mereka.

"Adara Rose " absen guru tersebut.

"Hadir bu " jawab adara yang membuat teman sekelas nya terkejut termasuk dua cowok yang bernama Bagas Aryasatya dan Cakra Faustin teman dari protagonis pria.

Penampilan adara sangat berbeda dari biasa nya, hari ini adara berpenampilan rapi layak nya anak sekolahan berbeda dengan adara yang dulu selalu berpenampilan menor yang membuat wajah nya terlihat dewasa.

"Buset cantik banget tuh temen nya mak lampir "ucap bagas kepada cakra.

"Iya anjir lebih seger lihat dia begitu, kalau gitu penampilan dia juga gue demen sama dia ". Sambung cakra.

Pelajaran pun telah di mulai, guru tersebut mulai menjelaskan mengenai materi mereka kali ini. Setelah memberikan contoh , guru tersebut juga memberikan soal untuk mereka jawab ke depan. Hal itu merupakan salah satu  yang paling di benci oleh para siswa yang sangat membenci matematika.

Adara mulai mencoret - coret kertas nya, setelah di yakini kalau jawaban nya benar adara mulai menunjuk tangan dan mengajukan diri untuk menjawab soal tersebut.  Semua teman sekelas adara kembali di buat terkejut dengan sikap adara yang berbeda juga.

Adara berhasil menjawab soal tersebut dengan benar.

"Bagus adara jawaban kamu benar "ucap guru itu tersenyum kepada adara. Adara pun membalas senyum kepada guru itu lalu kembali ke tempat duduk nya.

Lagi dan lagi mereka di buat terkejut, adara gadis jutek yang memiliki sifat sangat malas belajar itu mendadak rajin dan tersenyum, sungguh sebuah pemandangan yang sangat langka pikir mereka.

"Sejak kapan dia pintar ? "Tanya bagas berbisik ke cakra.

"Gak tahu gue , mana senyum nya manis banget lagi kayak martabak terang bulan ". Jawab cakra dengan absurd. 

Suara bel istirahat mengakhiri pelajaran mereka di hari itu, para murid bergegas untuk ke kantin termasuk adara. Setelah adara keluar dari kelas para teman sekelas nya mulai berbisik membicarakan perubahan adara yang 90°.

Binar Valerie.

Caramel.

Become a Story ExtraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang