Cemburu

132 21 0
                                    

Kini sudah seminggu berlalu sejak Halilintar pergi untuk menyelesaikan KKN di kota sebelah, walau terasa sepi [Your/name] tetap beraktivitas seperti biasanya.

Di hari Senin yang ditunggu tunggu semua orang kec Author- sebab hari Senin adalah hari yang sangat indah terlebih hujan deras. Saat gadis itu akan berangkat ke sekolah.

"Yah.. hujan" ucap mu menatap pemandangan yang membuat hari Senin menjadi suram

"Padahal hari ini ada ulangan matematika, aku ga mau susulan!" Gumam mu menatap jam dinding yang mulai berjalan menuju pukul 07.00

Lama merenung karena cuaca buruk dan memikirkan beberapa potongan ingatan tentang soal matematika yang semalam kamu kerjakan sebagai sumber belajar

Tak lama suara bunyi klakson mobil hitam mulai berhenti di depan rumah mu

"Eh siapa itu?" Tanya mu menatap mobil sedan yang menembus rintikan hujan yang mengguyur kota

[Your/name] hanya terdiam hingga pintu mobil tersebut terbuka dan memperlihatkan seseorang pria dengan payung dalam genggamannya, Supra Alendra

"Supra?" Tanya mu menatap Supra mulai berjalan menuju teras dimana kamu berada

"Pagi [name]" ucap Supra menatap wajah mu dengan senyum tipis

"Pagi juga, kak" jawab gadis itu menatap pria didepannya

"Aku dateng buat jemput kamu" jelas Supra menjawab semua pertanyaan di dalam pikiran mu

"Eh? Kenapa?" Tanya mu tersentak saat mendapati Supra mengetahui isi pikiran mu

"Mau nerobos hujan, kamu mau sakit ?" Tanya balik Supra menatap wajah gadis didepannya

"Enggak sih, tapi apa ga ngerepotin?" Tanya mu menatap kakak seniornya

"Enggak, udah yuk berangkat sebelum terlambat" ucap Supra menggandeng tangan mu lalu membawa [Your/name] ke dalam payung yang ia bawa

[Your/name] yang mendapati dirinya di bawah payung bersama Supra hanya terdiam karena terkejut

Kini mobil mereka berdua dengan supir yang fokus mengemudikan mobil mulai menembus hujan yang masih mengguyur kota

"Kamu ga kedinginan?" Tanya Supra di sebelah mu yang sejak tadk terdiam mungkin karena kejadian sebelum masuk ke mobil tadi

"Eh enggak kak" jawab mu menatap wajah Supra, namun tatapan Supra fokus pada baju seragam mu yang hanya beberapa lapis terlebih kamu tidak memakai jaket

Perlahan Supra menggeser posisinya lebih dekat dengan mu dan memakai kan jaket hitam yang ia lepaskan

"Eh ga perlu kak" ucap mu menolak jaket yang kini sudah berada dikedua bahu mu

"Ga nerima penolakan" jawab tegas Supra menatap kedua matamu yang membuat Supra ingin berlama-lama memandanginya

"Makasih kak"

"Iya"





































Di sisi lain

"Kok perasaan ku ga enak?" Tanya Halilintar tiba tiba memikirkan adik tersayangnya

"Tumben, kenapa nih?" Tanya Taufan disamping meja makan setelah membantu membersihkan peralatan makan bersama Gempa

"Entahlah tiba-tiba aja" ucap Halilintar sedikit kesal tanpa sebab

"Coba kamu hubungi" usul Gempa dari arah belakang Halilintar dan menepuk pelan pundaknya

Halilintar yang mendapati dukungan langsung menekan tombol panggilan video setelah membuka HP, ga usah dicari udah di semat ama Halilintar jadi nama kontakmu tetap paling atas jadi ga usah scroll kebawah

( Dedek unyuk 💕)

"[Name]" panggil Halilintar melihat rupa adiknya kini berlatar belakang di sekolah

"Eh abang? Kenapa?" Tanya mu menatap wajah Halilintar yang sedikit gelisah

"Gapapa cuma mau lihat wajah mu" jawab Halilintar sedikit tersenyum saat melihat mu merona karena godaan Halilintar

"Apa sih bang! Udah ya bang [name] mau masuk ke kelas" ucap mu menatap kesal ke arah Halilintar

"Iya- eh [name] itu jaket siapa?" Tanya Halilintar melihat jaket hitam yang tampak familiar

"Oh ini dari-"

"[Name], ini tas kamu" panggil Supra dari arah belakang melihat mu yang terlalu fokus ke Handphone. Takutnya nanti kamu terperosok ke depan, karena tidak melihat jalan

"Oh iya kak makasih" jawab mu menatap Supra berjalan menghampiri mu dan membawakan tas yang sempat tertinggal di mobil

"[Name]?" Ucap Halilintar sedikit lirih menatap layar ponsel yang mulai menampilkan kedekatan kalian

"Oh iya bang aku tutup dulu. Assalamualaikum" ucap mu setelah menyadari Halilintar terdiam menahan emosi dengan cepat kamu menutup sambungan daripada mendengar ocehan Halilintar

Suara sambungan terputus secara sepihak

"Hali ?" Panggil Taufan dan Gempa yang melihat Halilintar terdiam setelah melakukan video call dengan [Your/name]

Halilintar masih terdiam hingga Ice dan Blaze terkejut melihat Halilintar yang mematung layaknya patung- la kan emang patung

"Cemburu lah tu~" goda Blaze menatap wajah tertekan Halilintar yang sangat lucu

"Hust diam Blaze" ucap Gempa menatap Blaze yang menghampiri mereka bertiga

Tiba tiba mereka dikejutkan Halilintar yang bersandar pada kursi dengan tubuh lemas

"Halilintar!!" Teriak ke-empat temannya yang mendapati Halilintar pingsan karena terkejut bukan main. Jika di anime seperti nyawa terbang menjauh dari tubuhnya karena terkejut

"Lah malah pingsan?" Tanya Solar yang terkejut dengan teriakan dari dapur dan mendapati pemandangan Halilintar pingsan karena melihat adiknya dekat dengan pria selain dirinya





































Agak laen
- Ice Vorend

My big brother Where stories live. Discover now