Curang

137 16 6
                                    

Hari ini adalah hari yang ditunggu tunggu semua umat islam

Ramadhan ✨

(Fullname) yang melihat kalender seneng bukan main, apaagi tentang bazar Ramadhan, libur di beberapa hari, ujian, bahkan liat cogan-

"Yes nanti malem puasa" ucap mu menatap kalender disamping meja belajar mu

"Pesen bahan makanan deh buat nanti" ucap mu mulai mengetik di handphone untuk memesean beberapa makanan untuk sahur pertama nanti

"Untung uangnya masih mwehehe" ucap mu melihat saldo rekening mu masih ada beberapa juta ditambah black card milik Halilintar masih nganggur di laci meja mu

Tak butuh waktu lama Y/n mulai memilih beberapa makanan seperti ayam bakar, onigiri, corndog, risol mayo.

"Tinggal nanti di panasin lagi" ucap mu tersenyum menatap 4 pesanan di handphone mu

Hingga terdengar suara ketukan dari arah pintu depan

"Eh siapa? Ya bukannya masih nanti datengnya" ucap mu mulai berjalan ke arah pintu utama

Berjalan menuruni tangga sebab kamar mu di lantai 2, suasana rumah sepi hanya terdengar suara jarum jam di keheningan sore

Perlahan kamu mulai membuka pintu

"Assalamualaikum sayang" ucap pria yang melihat gadis tercintanya

"Waalaikumussalam.. Papa mamah?" Tanya mu melihat kedua orang tua mu kini didepan rumah dengan koper di tangan mereka

Ketiganya mulai berpelukan untuk menyalurkan rasa rindu

"Papa mamah, kapan pulangnya?" Tanya mu melihat kedua orang dengan seksama

"Baru aja sayang, kamu baik baik aja kan?" Tanya wanita berparas cantik walaupun sudah berumur lebih 30 tahun

"Iya Mah aku baik, ayo Pah Mah masuk" ucap mu membukakan pintu dan mempersilakan kedua orang tuamu masuk

"Kasihan anak Papa sendiri di rumah" ucap Y/f mengelus rambut anak bungsunya

"Ih Y/n udah besar ya" ucap mu tak terima jika diperlukan seperti anak kecil

"Tapi dimata Papa masih bayi kamu" ucap Yf mencubit pipi mu

"Halilintar kapan pulangnya?" Tanya Y/m menatap mu

"Abang Hali nanti 2 minggu lagi" ucap mu tersenyum kearah mereka

"Hum gitu, nah sekarang waktunya Papa sama kamu berduaan" ucap Y/f menggendong mu dan membawamu ke pelukan hangatnya

"Papah!!"

"Sayang kamu udah makan?" Tanya Y/m menatap mu yang masih dipelukan Y/f

"Belum, ini aku nunggu pesanan ku" jawab mu mencoba melepaskan pelukan Y/f

"Pakai uang siapa?" Tanya Y/f menatap kearah mu

"Punya Abang" jawab mu tersenyum manis

"Astaga abang" ucap Y/m terkekeh dengan tingkah Halilintar yang protektif hingga membuat mu betah dirumah

Suara dering telepon membuat Y/n bergegas dan melihat layar ternyata Halilintar menelponnya yang ke sekian kalinya entahlah ampe berapa kali di telpon

"Abang?" Tanya mu melihat layar video call

"Hi sayang gimana udah makan belum" tanya Halilintar tersenyum menatap wajah cantik mu

"Ini masih nunggu" jawab mu tersenyum manis

"Abang kapan pulang nih?" Tanya Y/f memeluk mu dari belakang

"Papah ? Kapan pulang?" Tanya Halilintar menatap wajah pria di belakang mu yang asik memeluk mu dan itu membuat Halilintar cemburu

"Baru aja" ucap Y/f sesekali mengecup pipi mu dan itu membuat Halilintar geram karena pipi mu ternoda oleh pria dibelakang mu

"Papah!!" Ucap Halilintar menahan amarah dan keinginan untuk menjauhkan mu dari pria yang kini asik bermanja dengan mu

"Udah ya Hali, (Y/n) mau main sama Papah dulu" ucal Y/f lalu mematikan telefon itu sepihak lalu menaruh handphone mu diatas meja disampingnya

"Papah kasihan bang Hali" ucap mu menatap pria didepan mu yang kini memeluk mu dengan erat layaknya boneka

"Biarin sekarang kita makan tuh udah sampe" ucap Y/f melihay Y/m baru saja kembali dari luar

"Yey"




















Sementara itu

Halilintar yang melihat adik tersayangnya dalam bahaya dari pria tua itu, hanya dapat mendengus kesal.

"Ish kapan sih pulang" teriak Halilintar spontan karena aksi Ayahnya tadi terlihat memprovokasi sang putri kesayangan milik Halilintar

"Santai Li, 2 minggu lagi kita udah pulang" ucap Taufan bergidik ngeri melihat raut Halilintar yang terlihat tidak baik-baik saja ditambah aura gelap di belakangnya

"Dasar pria tua itu!! enak saja merebut kesayangan ku" ucap Halilintar meremas handphonenya

"Sabar Li, handphone mu baru aja beli tadi masa mau kamu ancurin lagi" ucap Blaze mencoba menenangkan singa yang mengamuk ini

"Bukan urusan mu !!" ucap Halilintar berjalan pergi dari ruang tengah dan menuju ke kamar

"Astaga teman siapa itu ?" tanya Solar menggeleng kepalanya karena melihat tingkah Halilintar seperti cemburu dengan pasangannya.

"Temen lu" ucap Ice disampingnya yang ikut mabar dengan Solar






































Hali cemburu sama siapa ?
- Florest Thorne

My big brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang