Part : 15 →Berdebar

157 11 5
                                    

Happy 1k pembaca... Thanks ya buat yang setia baca cerita aku ❤️‍🔥






...

      Hari berlalu dan bulan berganti, sudah lebih dari dua bulan Yeo Woon dan Myung Ha saling mengenal, dan jarak diantara mereka semakin menipis dengan tumbuhnya kedekatan mereka yang dihubungkan oleh perasaan yang baru.




Yeo Woon tahu jika perasaan yang dia miliki untuk Myung Ha bukan hanya sekedar rasa suka biasa, atau suka sebagai teman_ perasaannya untuk Myung Ha lebih dari itu.




Sedangkan Myung Ha masih merasa bingung dan bimbang dengan perasaannya sendiri, ia hanya beranggapan jika perasaan sukanya pada Yeo Woon hanya karena laki-laki itu membuatnya nyaman sebagai sahabat.




Di sisi lain Sang Won mulai gelisah saat dirinya merasa jika Myung Ha semakin hari semakin jauh darinya, jarak antara mereka begitu jauh dan yang ia lihat hanyalah Myung Ha yang kini berdiri jauh membelakanginya. Bagi Sang Won Myung Ha lebih dari sekedar teman masa kecil, ia juga memiliki perasaan istimewa untuk pemuda itu. Sebuah rasa yang sedari dulu ia sembunyikan, bukannya takut akan penolakan tetapi Sang Won takut jika ia mengungkapkan perasaannya_ persahabatan antara dirinya dan Myung Ha mungkin saja akan berubah. Renggang dan akhirnya menjauh.



Tapi kini Sang Won merasa sudah waktunya ia mengambil keputusan yang mungkin beresiko untuk hubungan persahabatannya, ia tak mau jika seseorang yang baru saja masuk dalam kehidupan Myung Ha, mengambil hati Myung Ha darinya. Tidak, Sang Won takkan membiarkan hal  itu terjadi.




Apapun demi laki-laki itu akan Sang Won lakukan, untuk membuat seseorang yang berharga baginya tetap berada disampingnya. Walaupun mungkin ia harus melakukan sesuatu yang diluar batas.









_RELATIONSHIP WITH HAPPY ENDING _

                     _BERDEBAR_

Yeo Woon dan Myung Ha pergi ke sekolah bersama, suasana sedikit canggung dan mereka hanya diam disepanjang perjalanan.

Yeo Woon berdehem, sesekali melihat ke arah Myung Ha dan dengan cepat mengalihkan pandangannya ke arah lain. Senyuman di bibirnya terus merekah tak pernah hilang atau memudar walau hanya sedetik, ia menghela nafas lalu menghembuskannya dengan senyuman yang semakin lebar di bibirnya.

Myung Ha menatap punggung Yeo Woon yang berjalan di depannya, tanpa ia sadari sebuah senyum hangat terukir di bibirnya_ tangannya menyentuh dadanya merasakan jika detak jantungnya berdetak lebih cepat dan tidak normal menurutnya. Tapi, dengan cepat ia menggelengkan kepalanya dan menepis apa yang ada di dalam pikirannya.

"Tae Myung Ha apa yang kau pikirkan?" Ucapnya dalam hati.



"Pasti aku sudah gila." Gumam Myung Ha.




Yeo Woon yang menyadari kegugupan Myung Ha langsung menghentikan langkahnya, sedangkan Myung Ha yang tak fokus pada jalannya tak menyadari jika laki-laki di hadapannya telah berhenti_ dan ia tidak sengaja menabrak dada bidang laki-laki itu.



Myung Ha menyentuh keningnya sendiri.



" Kenapa berhenti mendadak, lihat aku jadi menabrak mu kan." Menggerutu namun terlihat imut bagi Yeo Woon.




Yeo Woon sedikit membungkukkan tubuhnya, menyetarakan tinggi badannya dengan pria yang lebih pendek darinya itu.


Mata mereka bertemu pandang dan suasana diselimuti keheningan yang romantis, pipi si paling tua mulai memerah dan detak jantungnya terdengar cukup jelas dari dekat_ membuat pria yang paling muda itu tersenyum.


"Sunbae, aku bisa mendengar detak jantungmu begitu cepat. Apa kamu merasa berdebar saat bersamaku?"



Yeo Woon bertanya dengan nada sedikit menggoda, menatap seniornya dengan intensitas yang tak tergoyahkan.



"Itu bukan suara detak jantungku bodoh, jantungku berdetak dengan normal." Myung Ha berkata sembari memalingkan wajahnya.




"Sepertinya itu bukan suara detak jantungku, tapi jika kamu tidak mau mengakuinya kita bilang seperti ini saja agar lebih adil. Itu suara detak jantung kita berdua." Yeo Woon terkekeh kecil lalu melanjutkan langkahnya.



Myung Ha masih berdiri di tempatnya, kembali memegangi dadanya lalu berkata "benar-benar suara detak jantungku."



Di sisi lain tanpa mereka berdua sadari seseorang tengah memperhatikan mereka dari kejauhan, tatapan matanya dipenuhi amarah dan tangannya memukul kuat tembok yang ada di sebelahnya.

"Aku akan mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milikku."














Udah berapa hari ya nana nggak upload maafin ya soalnya otaknya lagi ngelag tapi hari ini janji deh uploadnya nanti di bonusin 2 bab tapi pas udah buka puasa ya....

Dan untuk bagian yang ini agak pendek maaf yaaa...

Dan untuk bagian yang ini agak pendek maaf yaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemanis

Relationship with happy ending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang