8. Arrabbiato

3 3 0
                                    

♡♡♡

Lalu bel masuk berbunyi lagi. Dan mereka kembali masuk ke kelas dan melanjutkan pelajaran.

Jam pulang sekolah telah tiba. Tino kembali bertanya.

"Rumah kamu di jalan apa? Mau bareng ga? Siapa tau searah" ucap Tino

"Aah-- rumah?ku?--eee" jawab Asta terbata-bata

Lalu ponselnya berdering tanda chat masuk dari Sin.

"Gue tunggu di parkiran belakang sekolah. Jangan pernah bicara tentang siapa diri kamu sebenarnya. Atau itu akan membuatmu dalam bahaya"
Setelah mengetikan chat itu, Sin keluar dari kelas itu terlebih dahulu.
"Sorry ya Tin, ada urusan mendadak. Besok lagi aja yaa bye" ucap Asta langsung terburu-buru keluar

Setelah itu, dia keluar kelas.

Tak sengaja dia menabrak seseorang di lorong antar kelasnya.

Brak!

Buku-buku yang di bawa siswi itu terjatuh.

"Maaf-maaf ga sengaja" ucap Asta membantunya

"Kamu murid baru ya? Asing banget wajahnya" ucap siswi itu

"Kenalin, Asta" ucap Asta mengulurkan tangannya

"Slavia. Panggil aja Via. Tumben sih ada cowo seramah kamu. Biasanya cowo cowo disini pada arogan, galak, jutek, dingin semua. Gaada yang ramah kayak kamu" ucap Via

Asta terkejut.

"Mampus, mana gue tau kalau ternyata cowo disini kek anjim semua" batin Asta
Asta tersenyum.

"Karna sepi aja jadi menunjukkan jati diri sebenarnya" ucap Asta berusaha agar Via tidak curiga dengan jati dirinya.

"Sekali lagi makasih ya.. Asta" ucap Via

"Iyaa sama-sama. Udah dulu ya, aku udah ditungguin, bye" ucap Asta langsung lari lagi

Via tersenyum.

Awalnya dia terheran dengan keanehan itu. Akan tetapi, ia tak memedulikannya. Dia tersentuh karena ada cowo yang ramah seperti Asta

Asta berjalan menyusuri lorong. Dia melihat cowo cowo disana memang ssmua kategori type dingin.

"Pantas aja suasana kelas terlihat mencekam" batin Asta

Asta lalu menuju ke belakang sekolah dan memasuki mobil Sin.

"Lama banget sih?!" Kesal Sin

"Ya maaf, tadi jatoh" ucap Asta

"Jatoh kenapa? Karena ngeliatin cewe cantik ya?" Tanya Sin terus terang karna tadi dia sempat melihat mereka berdua saat bertabrakan

"Kenapa lo yang marah? Dasar! Apa gue jadi cowo dingin + galak aja kali ya? Biar mulut lo itu ga nyerocos mulu kek boncabe!" Tegas Asta

"Terserah lo" ucap Sin lalu melajukan mobilnya

Setelah perjalanan panjang, sampailah juga mereka ke kastil itu.

Mereka masuk kedalam. Saat di ruang tamu, Asta kemudian bertanya.

"Lo kan punya sihir dan kekuatan nih. Gimana kalau lo sulap aja beri gue rumah, uang dan motor, biar kesannya kita ga tinggal bareng dan gue jadinya ga ngrepotin lo terus gitu. Biar ga tunggu-tungguan kek tadi. Biar bisa berangkat dan pulang sendiri" ucap Asta

Mendengar hal itu tiba-tiba ia geram dan marah. Seharian tadi dia terlihat sangat tidak mood. Ditambah Asta meminta aneh-aneh. Makin membuatnya marah.

Sin berbalik menghadapnya meskipun jarak mereka 5 meter namun Sin tiba-tiba mengeluarkan kekuatannya dan menarik dan mencengkram kerah seragam Asta dengan sihirnya lalu dibuat melayang setinggi 2 meter dari lantai.

"Kamu pikir kamu siapa?! Kamu bisa diam dan nurut ga sih? Kamu lupa kamu berada di dunia siapa? Kamu lupa kamu tengah berhadapan dengan siapa? Hah?!" Teriak Sin lalu menjatuhkannya begitu saja.

2 meter. Membuatnya syok saat Sin mengeluarkan kekuatannya untuk mencengkramnya, melayangkannya dan menjatuhkannya begitu saja.

Dia sangat syok dan tidak mengira hal itu akan terjadi olehnya. Ia mengira dia adalah peri yang baik namun melihat apa yang barusan ia lakukannya terhadapnya membuat ia kembali berfikir kalau Sin sama saja dengan penyihir jahat pada umumnya.

Mata nya berkaca saking syoknya. Dia tidak hanya ketakutan karena itu. Amarahnya meluap juga. Dia bangkit berdiri menghampiri meja kecil dekat sofa lalu mengambil sebuah pisau yang berada di ranjang buah yang berada ditengah meja kecil itu.

Dia mengambil sebuah pisau itu dan mengarahkannya ke lengannya.

"Mungkin memang benar, dari awal lebih baik gue mati. Lebih baik gue ga selamat dan mati bersama kedua orang tua gue. Kenapa harus lo selametin gue saat itu ha?! Lo tau?! Setelah gue hidup, dunia gue makin sengsara. Apalagi sekarang ditambah harus hidup dengan penyihir jahat kayak lo!" Teriak Asta sambil mengacungkan pisau itu ke lengannya sendiri

Mata itu berkaca dan hendak menangis. Menangis ketakutan sebenarnya. Dunianya teramat berbeda dengan yang disini.

Dia telah mengalami banyak perbedaan. Ditambah, ia harus hidup bersama dengan orang yang bisa membolak balikkan tubuhnya hanya dengan sentilan jari karna kekuatan itu.

Sin menyingkirkan pisau itu dari genggaman Asta dengan kekuatannya.
Asta berjalan mendekat ke arah Sin. Lalu menatap Sin dengan airmata yang hendak menetes itu.

"Bunuh gue sekarang, Bunuh gue Sin! Lo gabisa kan membuat gue pulang setelah lo menculik gue kesini?! Daripada gue semakin terluka disini. Lebih baik lo bunuh gue sekarang! Bunuh gue sekarang!" Teriak Asta menatapnya penuh amarah dan kebencian serta air mata yang berhasil dia tampung itu akhirnya menetes juga.

♡♡♡

Hello Everyone!!👋

Gimana ceritanya? Suka?😍

Pantengin terus yaa😇

Jangan lupa Vote and Komen😘

Razmery Lovers! Stay Read yaw 🤗

See you next chapter 💖💖

Il tuo arrivo è un miracolo🍂

RAZMERY Where stories live. Discover now