19. Masih Selamat

267 13 0
                                    

Sebelum keempat wanita itu pergi dari lokasi syuting, Rizki berakting dengan sangat baik selayaknya pasangan yang tak terpengaruh akan kabar miring tentang kekasihnya. Dengan gagahnya ia menemui para penyerang itu dan memberi klarifikasi bahwa berita yang beredar tidak benar dan meminta mereka agar tidak menyebarkan hal ini pada publik. Pria itu juga sempat memberi mereka sejumlah uang sebagai ongkos pulang.

Jelas saja para admin itu langsung menemui Letta dan meminta maaf sudah membuat kekacauan, serta memohon agar Letta tidak menyeret mereka ke jalur hukum karena telah menyerang artis perempuan itu. Mau tak mau demi citra baiknya, Letta memberi maaf.

Namun, walaupun status pernikahan Letta sudah dibantah saat itu juga, suasana di lokasi syuting mendadak berubah drastis hingga berakhir di malam hari. Mata orang-orang yang melihatnya seolah mencemooh, menuduh, dan menghinanya sebagai pengkhianat. Setidaknya itulah yang dirasakan Letta.

Diva juga kelihatan sekali menahan amarah yang sudah memuncak. Wajahnya mengeras hingga urat di pelipisnya pun ikut tegang. Semua orang yang menyapanya, dibalas dengan ketus. Bahkan anak perempuannya tak dibiarkan mendekati ibunya. Letta tahu bawah saatnya ia harus bersiap-siap sebentar lagi akan dihabisi oleh mamanya.

Benar saja, ketika Letta masuk mobil setelah selesai syuting, ia langsung dijambak.

"Dasar anak bodoh! Siapa yang membocorkan berita pernikahan kamu. Memang nggak pernah becus jadi anak. Selalu menyusahkan. Awas aja kalau sampai saya dimarahi mertuamu, dan manajemennya Rizki menuntut ganti rugi. Saya habisi kamu!"

Letta memukul tangan mamanya dengan kekuatan sedang agar melepas cengkaraman pada rambutnya. Setelah tangan mamanya menjauh, ia merapikan rambutnya yang berantakan.

"Mereka nggak akan tuntut kita. Di kontrak itu nggak ada perjanjian nggak boleh punya pasangan lain. Kita hanya akan dituntut kalau pihak kita membocorkan soal pacaran setting-an ini pada publik ... soal mertuaku, seharusnya Mama udah mikir akibat menyetujui perjodohan padahal udah tandatangan kontrak dengan manajemennya Rizki. Kenapa baru sekarang takut ketahuan mereka?"

"Kamu nggak baca keseluruhan isi kontrak itu? Kalian memang nggak dilarang memiliki pasangan, tetapi dilarang publish pasangan asli kalian ke publik sampai masa kontrak itu berakhir." Emosi Diva masih belum bisa dikontrol, ia hendak kembali melayangkan pukulan, tetapi tangannya menggantung di udara karena ditahan oleh Letta.

Letta menatap tajam mamanya. Mengirim sinyal bahwa ia tak takut pada kemarahan perempuan yang melahirkannya itu. "Ma, bisa diam nggak? Aku capek banget. Nggak akan ada yang menuntut. Rizki udah jamin orang-orang itu nggak akan menyebarkan berita ini ke media mana pun."

Diva menepuk dadanya berulang kali. Merasa frustrasi menghadapi anaknya yang menganggap enteng masalah ini. "Saya jauh lebih capek. Semua ini juga terjadi karena andilmu, tapi kamu bersikap seolah semua ini salah saya. Ini pertama dan terakhir kalinya kamu buat saya hampir jantungan. Jangan sampai membuat kekacauan lagi selama masa penayangan film kalian."

Minggu depan adalah jadwal tayang perdana film Letta dan Rizki. Besok mereka akan premier, produser tentu khawatir akan membuat banyak penggemar fanatik Rizki dan Letta kecewa sehingga jumlah penonton akan anjlok. Padahal pemasaran film ini sudah dilakukan jauh-jauh hari dengan menggelontorkan dana yang sangat besar.

Letta terus mendengar caci maki mamanya tanpa membalas. Ia sudah tak peduli. Jika kariernya akan hancur maka biarkan saja. Biar mamanya tahu konsekuensi dari bermain-main dengan publik. Masyarakat sekarang sudah pintar. Mereka tak mau ditipu dengan setting-an murahan.

Setelah ia diturunkan di depan rumahnya dan mobil yang membawa mamanya melaju meninggalkan kediamannya, Letta tak langsung masuk. Ia berjalan ke arah taman kompleks di selatan rumahnya. Ia ingin mencari udara segar.

You're My Only HopeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora