bab 19 || pasrah dengan keadaan

853 63 0
                                    

Freya pun melihat adiknya yang sudah menjauh dari nya jadi ia memutuskan untuk pergi ke dalam kamarnya.

"Cape bet gw, arghh" ucap freya dengan kesal lalu merebahkan tubuhnya di ranjang.

Tetapi saat beberapa menit kemudian dengan perlahan-lahan freya mulai tertidur

-

-

-

-

Disisi flora. Ia sedang mengerjakan tugas sekolah nya yang membuat nya juga memikirkan freya karna kepalanya sekarang di penuhi oleh freya.

"Kok jadi mikirin Freya sih? Padahal gak guna juga dan gara gara freya, marcel jadi sakit sakitan gini" batinnya

"Hufftt..." Hembusan nafasnya

"Keadaan Marcel sekarang gimana ya? Atau aku telpon aja" ucap flora berfikir sejenak kemudian setelah berpikir sejenak ia pun memilih untuk menelpon sang kekasih tersebut.

Setelah beberapa jam ia berteleponan dengan marcel ia langsung mengerjakan tugas sekolah nya kembali agar tidak di hukum esoknya.

-

-

-

-

-

-

-

-
Freya yang tadi nya tertidur pulas pun terbangun dari tidurnya lalu mengumpulkan nyawanya sebentar.

"Enghh.."

"Udah jam berapa sih" ucap freya dengan suara khasnya bangun dari tidurnya lalu mengecek handphone nya

"Udah jam delapan! Akh sial gw belum kerja tugas sekolah lagi nanti di marahin lagi noh sama guru sialan itu, mana ngomelnya lama lagi sampe dua jam aja sanggup apalagi tiga jam" ucap Freya lalu mengacak acak rambutnya sendiri

"Yang lain Udah selesai belum ya? Bentar gw chat" batinnya lalu mengambil handphone nya yang ada di meja dan duduk di bangku sambil mengechat temannya agar ia mengetahui apakah teman temannya sudah menyelesaikan tugas yang di berikan oleh guru nya.

Tok...Tokk..Tokk

Tapi saat ia asik berbincang dengan teman temannya tiba tiba da yang mengetok pintu kamarnya yang membuat nya terganggu dan membukakan pintu untuk orang itu

"Kenapa?" Tanya freya yang membuat orang itu menatapnya dengan datar

"Di panggil papa" ucap orang itu tak lain adalah adiknya Nala.

"Buat?" Tanya lagi freya

"Gatau keknya mau bicara in sesuatu yang penting deh mending kakak pergi aja sendiri" ucap Nala yang membuat freya mengangguk paham dan mulai keluar dari kamarnya dan tidak lupa mengunci pintu kamarnya tersebut. "Gitu amat kak sampai sampai gamau biarin orang lain masuk dalam kamarnya termasuk aku" ucap nala lagi, "soalnya kamar kakak privasi" balas freya lalu meninggalkan adiknya sendiri disana lalu menghampiri papa nya

"Kenapa pa manggil aku?" Tanya freya

"Papa mau ngomong sama kamu" ucap papa nya yang membuat freya penasaran dengan perkataan papa nya "mau ngomong apa pa? Penting banget? Kalo engga aku lanjutin tugas aku aja" balas freya lagi

"Papa mau ngomong tentang perjodohan kamu" ucap papanya lagi yang membuat Freya berpikir apakah perjodohan nya dengan flora akan di batalkan? Jika benar ia akan sangat amat senang dengan keputusan papa nya. "Papa bakalan percepat pertunangan dan pernikahan kamu sama flora dan semua itu gaada penolakan jadi kamu gak boleh nolak." Tegas papanya yang membuat freya kaget tak percaya apa yang barusan di katakan oleh papa nya itu

"Pah? Aku masih sekolah." Ucap Freya lagi

"Bisa di rahasiakan." Tegas papa nya lagi. "Pernikahan kalian bulan depan dan pertunangan kalian juga Minggu depan jadi kamu persiapkan diri mau tak mau kamu harus terima keputusan papa dan om Oniel"

"Hufft... Terserah papa" ucap freya pasrah lalu meninggalkan ruang kerja papa nya disana

"Kasian juga kak Freya..."

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

TBC 🔥🔥


penantian flora Where stories live. Discover now