Chapter 20 : To My Darling

83 6 0
                                    


Sasuke tiba-tiba merasa gugup. Kemudian menoleh, kembali menatap perempuan di sana. "Kamu yakin? Apa kamu bisa berjanji tidak berteriak atau melempar barang padaku?" tanya nya memastikan.

Karena, Kurama pernah sekali diperlihatkan wujud asli nya, yang terjadi malahan dirinya jadi sasaran lemparan oleh Kurama.

"Tenanglah Tuan, kau bisa langsung menyumpal ku jika aku berteriak."

Panggilan itu..

Sasuke tersenyum di balik sana dan perlahan, ia ber tranformasi menjadi tubuh naga nya. Saat berbalik, sesuatu menyentuh nya. Itu membuat nya terkejut.

Ternyata tannganmu. Sebenarnya, dari mana keberanianmu itu?

"Jadi, kamu seekor naga?" Sakura masih takjub dengan apa yang di hadapannya.

"Tidak, aku belut bersisik dari selokan, Sakura."

Candaan garing dari Sasuke ternyata bisa membuat nya tertawa.

"Bolehkah aku duduk di atas mu?" pinta nya dengan mata binar.

Bagaimana bisa aku menolaknya, batin Sasuke melihat Sakura antusias tak seperti yang dipikirkan nya.

Perasaan nyaman hinggap di hati Sakura, begitu menaiki tubuh naga milik Sasuke. Rasanya, dia bermimpi menjadi kenyataan.

"Eh? Kenapa kau bergerak?" Sakura panik.

Sasuke hanya diam tak menjawab dan langsung terbang dari atas bukit di sana. Dia ingin menunjukan pemandangan yang selama ini di lihatnya pada Sakura juga.

Waaaaa!!

Sakura mencengkram kuat-kuat sisik Sasuke. Tubuhnya miring kebawah karena Sasuke terbang menuju ke atas langit sana.

Pasrah, dengan menutup mata nya kuat Sasuke malah menyuruhnya untuk membuka nya. Begitu.ia menuruti perkataan nya. Sakura takkan pernah menyesal dalam kehidupan nya kali ini.

"Indah sekali." Hanya bisa takjub dengan pemandangan di lihat nya sekarang.

Bahkan, kalau dia menaiki pesawat. Pemandangan dari atas sini, sangat menakjubkan.

Sasuke membawa nya ke kota seberang yang lebih maju. Kilauan lampu dari berbagai jalan berpadu membentuk garis indah. Warna lain dari kendaraan, bergerak seperti semut berjalan di atas garis.

"Terimakasih." ungkap Sakura tulus sambil mengelus nya.

Apapun itu, Sasuke bahagia kalau Sakura menyukainya.

Kami kembali begitu hujan tiba-tiba mengguyur. Padahal, tadi sedang cerah entah dewa gunung mana yang tak senang kebersamaan kami.

"Pasti dingin kan? Ayo, mendekat lah, biar aku hangatkan."

Sakura langsung menatap ku curiga, aku langsung mengeluarkan hawa panas dari tubuh ku. Saat itu dia perlahan mendekat.

"Kamu bisa jadi alat penghangat, ya?" kata nya menempelkan telapak tangan nya padaku.

Sakura tidak lagi takut padaku. Tatapan nya kini kian melembut. Sekarang saja, dia sudah berani menautkan tangan nya.

Begitulah Sasuke selalu berada di dekar Sakura. Dan, sekarang kedua nya semakin dekat.

Harumi saja sampai jengah melihat wajah Sasuke setiap pulang kerja. Ditambah lagi, setiap ada kesempatan dua-dua nya tidak tahu tempat.

"Kak Harumi, apa kak Sakura sesak nafas?" Salah satu nya anak perempuan yang mata nya tercemar.

Harumi dengan sigap menarik pergi, agar kepolosan adik nya ini terjaga.

Kurama datang untuk menjemput rekan naga nya itu pun bertanya pada Harumi.

"Apa kau lihat Sasuk-"

"Kau rubah!"

Kurama kaget. "A, ada apa?"

"Bawa pergi teman mu itu dari sini. Orang itu sudah kelewatan, dia bahkan sudah berani melakukan hal tak senonoh di depan anak-anak. Cepat bawa dia pergi!"

Kurama bingung ketika Harumi keluar, Sasuke menuruni tangga dengan tampang tanpa rasa bersalah.

"Kau sudah datang?"

"Sebenarnya apa sih, yang kau lakukan di atas? Pas aku datang, wajah Harumi seperti akan menelan ku hidup-hidup gara-gara kau."

Sasuke mengelap bibir nya dan berjalan meninggalkan Kurama.

"Orang itu, astaga, mataku pasti sudah rabun. Masa' dia baru saja tersenyum sambil kegirangan memegangi bibir nya."

Beginilah hidup yang ingin Sasuke jalani sekarang dan seterusnya. Berharap agar semua nya berjalan dengan lancar. Bahagianya lagi, dirinya maupun Sakura telah berjanji akan meresmikan hubungan mereka di musim semi tahun depan.

Rasanya, musim panas kali ini akan berjalan lebih lama. Banyak rencana yang akan mereka akan lakukan bersama.

"Kau beneran mau ambil cuti mu, Sakura?"

Sakura yang biasanya tak pernah cuti kini mengambil libur bahkan cuti tahunan, loh?

Tentu saja, yang mendengar kabar itu akan langsung bertanya pada yang bersangkutan.

"Kenapa? Apa ada masalah?" jawab Sakura sambil memberikan senyuman yang jarang di lihat teman satu shift nya.

"Kau sakit?"

Orang lain datang dan merangkul Sakura. "Duh, kau ini tak peka ya? Dia mau liburan bersama kekasih nya, dong."

Sakura melepas rangkulan itu. "Terimakasih karena sudah membantu menjelaskan. Kalau gitu aku mau ke kamar pasien dulu, ya."

Di belakang sana dua perawat sebelumnya berbincang.

"Jadi beneran ya? Pasien yang itu?"

"Iya, kalau tidak salah, kan. Waktu itu Sakura di kejar-kejar sampai dia tidak mau pulang kerumah."

"Ya, akhirnya semua gadis akan lukuh dan jatuh di tangan pria tampan."

Sasuke menunggu di area dekat rumah sakit. Di bagian bagasi mobilnya sudah siap balon dan juga berbagai benda yang ia siapkan untuk melamat kekasih nya itu.

Sasuke memayangkan bagaimana nanti respon Sakura.

Ketukan kaca membuyarkan lamunan nya. Masuklah Sakura dan menghambur ke pelukan Sasuke. Kini Sasuke dapat mencium samar-samar bau khas rumah sakit dari Sakura.

Ia mengecup kening perempuan yang akan dilamarnya kemudian mengelus kepala belakang kekasihnya.

"Huh? Siapa yang mengajari mu hal itu? Apa Kurama?" Sakura kaget dengan perlakuan Sasuke berbeda dari biasanya.

"Ini hari kita berdua. Jadi jangan bahas orang lain selain kita."

"Baiklah, jadi kita mau kemana?" Antusias Sakura melupakan lelahnya, baterai nya serasa terisi penuh setelah memeluk lelakinya itu.

"Sebelum itu, bagaimana hari mu? Apakah baik, atau buruk? Mungkin kah, ada pasien yang membuat mu kesal?"

Sungguh, Sakura tak pernah di perhatikan seperti ini. Selain ibu panti yang memperlakukan nya dengan penuh kasih sayang.

Benar, ia yakin akan bahagia dengan pria ini. Hatinya berkata, kalau ia tak bisa sampai kehilangan Sasuke. Atau, dirinya mungkin akan tak jauh berbeda dengan dunia tanpa sinar matahari.

Byurr..

Semuanya seperti buih, yang menghilang setelah mancapai daratan.

Tolong, Sasuke...

TBC

Thank You!

^o^

Slice Of Life | 2    [Sasusaku]Where stories live. Discover now