RionCaine [GinSouta]

Awal

- Tuan Mikazuki Arion, atau yang biasa di panggil Tuan Arion. Beliau adalah seorang mafia yang sadis dan sangat jahat, ia juga dikenal tak memiliki hati dan tak pernah mengenal kata ampun.

- Harris Caine, atau yang biasa di panggil Harris. Seorang pria yang memiliki wajah tampan sekaligus cantik disaat yang bersamaan. Sayangnya, meskipun memiliki wajah yang cantik sekaligus tampan, dengan tubuh yang indah, ia juga harus menanggung banyak luka yang diberikan oleh Arion.

- Souta, dia seorang pelayan yang setia pada Arion. Ia juga sering membantu Arion dalam menyiksa Harris.

-Gingitsune Gehenna, pria tampan yang sering sekali di panggil dengan sebutan tuan Gin. Ia adalah teman dekat Arion, dia juga sangat menyukai Harris dan Souta di saat yang bersamaan. Apakah suatu saat nanti Gin akan menyelamatkan Harris, atau malah menikahi Souta?.

-

-

-

-

-

-

-

Disebuah rumah sederhana yang berisikan dua orang tua dan satu anak. Rumah yang biasanya terasa hangat, tapi kali ini terasa panas.

"Harris, ada yang harus papa bicarain sama Harris." Ujar seorang pria yang tak lain adalah kepala keluarga Caine.

"Papa mau bicara apa?." Tanya Harris penasaran.

"Jadi gini Harris, sebelumnya papa sama mama mau minta maaf sama Harris. Papa sama mama punya hutang ke salah satu mafia di kota ini, kamu pasti tau siapa mafia terkejam disini kan?. Harris, maaf.. mama sama papa jadiin kamu sebagai jaminan. Mama sama papa gak mampu buat lunasin hutang kita ke mafia itu. Jadi dengan terpaksa kamu kami jual ke mafia itu. Maaf nak, papa dan mama harap kamu aman sama dia ya.." Ucap tuan Caine dengan nada sedih.

Harris menatap kedua orang tua nya dengan tatapan tak percaya, ia tentu tahu jelas siapa mafia yang di maksud. Namun Harris yakin kedua orang tua nya sedang bercanda, ia tak mungkin benar-benar di jual kan?.

"Pah jangan bercanda dong, Harris gak su-"

Dingdong
Dingdong
Dingdong

Belum sempat dirinya menyelesaikan ucapan, terdengar bunyi bel dari arah pintu.

"Harris, mama harap kamu bahagia ya nak.. ini waktunya dia buat bawa kamu. Maaf mama gak bisa nolong apapun, maafin kesalahan mama papa ya nak." Ujar nyonya Caine.

Harris tak bergeming, ia terus memberikan tatapan tak percaya kepada kedua orang tua nya. Sementara Harris merasa tak percaya, tuan Caine sudah mulai berjalan kearah pintu dan membukanya.

"Selamat siang tuan Caine, saya yakin anda tahu siapa saya. Jadi, mana jalang kecil untuk saya itu?." Tanya seorang pria tampan dengan suara yang begitu berat.

"Siang tuan Arion. Sebelum nya maaf, anak saya bukan jalang. Ah iya sebentar, Harris cepat kesini." Panggil tuan Caine.

Harris menggelengkan kepalanya, ia benar-benar tak percaya bahwa mafia terkejam itu benar-benar datang ke rumahnya.

"Ha-Harris gak mau pah.." Ucap Harris terbata-bata.

"Kalian seret anak itu secara paksa, saya tunggu di mobil. Dan tuan Caine, terimakasih atas jalang nya." Ucap Arion sembari pergi kearah mobil.

Dua orang pria bertubuh besar menerobos masuk kedalam rumah, mereka mendekat kearah Harris dan menarik paksa si manis secara kasar.

"Tolong jangan kasari anak saya, kalian bisa tarik dia pelan-pelan." Ujar nyonya Caine.

Sayangnya, ucapan nyonya Caine tak di dengar oleh mereka. Kedua pria itu terus menyeret paksa tubuh kecil Harris, meskipun Harris sendiri terus memberontak sembari berteriak meminta untuk di lepaskan.
Harris terus menggerakkan tubuhnya, berusaha untuk lepas dari tarikan kedua pria yang ia yakini sebagai bodyguard milik Arion.

"Lepas, aku bilang lepass!!" Teriak Harris sembari menggerakkan tubuhnya kesana kemari.

Kriett

Bruggg

Pintu mobil di buka, tubuh Harris langsung di dorong secara kasar kedalam sana. Arion yang melihat Harris sedikit meringis, langsung terkekeh. Ia menarik tubuh Harris dan menatap wajah nya yang manis.
Tuan dan nyonya Caine yang melihat Harris di perlakukan seperti tadi, tidak bisa berbuat banyak. Nyonya Caine sendiri hanya bisa menangis, ia merasa sangat gagal sebagai seorang ibu.

"Wah, jadi ini anak nya tuan Caine yang akan segera menjadi pemuas saya. Manis juga ya kamu, saya jadi gak sabar buat liat badan kamu." Ujar Arion.

Harris langsung terdiam, ia tahu jika memberontak pada Arion tidak akan menghasilkan apapun dan malah akan membuatnya semakin tersiksa.
Air mata nya lolos begitu saja melewati pipi nya, ia mengigit bibirnya untuk menahan isak tangis. Sial nya, hal itu malah menggoda untuk Arion.

Cupp

Mhhh..

Tanpa izin dari si pemilik bibir, Arion dengan begitu lancangnya mengecup bibir si manis hingga si pemilik bibir mengeluarkan suara semacam rintihan kecil.

"Lucu juga ya kamu. Ingat, selama kamu tinggal sama saya, jangan pernah memberontak atau membuat saya marah. Kalo kamu berani bikin saya marah, saya gak akan segan buat siksa kamu pakai apapun yang saya mau. Paham?." Tanya Arion dengan nada yang cukup lembut, sembari menggerakkan lengannya guna mengelus sekitar area perut dan dada Harris dari luar pakaiannya.

Harris sendiri hanya bisa menganggukkan kepalanya, ia sebenarnya tahu itu semua pasti akan tetap terjadi sekalipun dirinya tidak memberontak.