8.mall

99 19 3
                                    

Kini marvellyna meloncat loncat ketika sudah berada di luar, ia berada di loby bersama ruby yang tengah menatap nya senang.kali ini mood nya sangat baik, ia menatap pakaian yang di pakai marvellyna. Meski ukuran nya besar, tapi baju pilihan nya adalah baju yang terbaik."sekarang mau beli apa?."tanya marvellyna ketika sudah ada di pintu mall, ruby sedikit berpikir.mungkin ia akan membeli baju baru dan hoodie jevano yang harus ia ganti."baju dan selanjutnya mari kita makan makan."ujar ruby antusias, ia tau adik nya ini suka makan.

"kaya date ya kak."saut marvellyna yang membuat ruby tersenyum lalu mengandeng tangan marvellyna kuat."iya emang kita lagi date."jawab ruby yang membuat marvellyna tertawa, ia kini menatap wajah kakak nya dalam."aku akan jadi laki laki untuk mu sayang."ucap marvellyna lalu ia membawa tubuh ruby ke toko baju langganan ruby,ruby ia mengikuti marvellyna dengan dengan senyum manis nya.

Ruby ia terus menunjukan baju baju yang akan ia beli, baju itu sangat mewah di mata nya.ruby suka dengan ke mewahan.berbeda dengan marvellyna yang sendari tadi memilih baju baju yang sederhana,ia suka yang sederhana."kakak ini bagus gak?."tanya marvellyna lalu ia menempelkan baju yang ia ingin beli ke dada nya, ruby ia menatap baju marvellyna.baju berwarna hitam dan bergaya klasik sekali."panggil aku sayang, kita lagi date."ujar ruby yang membuat marvellyna membuang muka nya malas,seperti nya ucapan nya tadi ingin menjadi laki laki ia tarik kembali.ia sedikit geli berucap seperti itu.

"s-sayang, apa ini bagus?."tanya marvellyna ragu lalu ia tersenyum tipis,ruby ia tersenyum puas. Walau ia bisa mendengar suara marvellyna yang begitu kaku,ia tau marvellyna tidak pernah berkata seperti itu kepada siapa pun. Terkecuali ia yang memaksa diri nya."bagus, itu cocok untuk mu."ujar ruby lalu ia berjalan ke arah penjual toko,sampai di sini saja ia menghabiskan uang.

Marvellyna ia buru buru menaruh baju nya di tangan kakak nya, ia hanya membeli baju dua, tidak lebih."hey!."ketus ruby yang menatap marvellyna ingin meningalkan diri nya di toko, ia tau marvellyna pasti ingin ia yang membayar nya.itu sangat menyebalkan sekali.

Marvellyna ia sedikit bersalah kerena meningalkan ruby di dalam sana, ia bukan tidak bisa membayar. Ia ingin menjahili kakak nya, ia suka itu."nih ambil."ucap ruby lalu ia menyerahkan paperback yang ia pegang ke arah marvellyna, marvellyna ia menerima nya dengan senang hati."ini untuk mu."ucap marvellyna lalu menyodorkan uang ke arah kakak nya,walaupun ruby kesal tapi ia menolak nya.rasa nya uang nya tidak akan habis jika hanya membeli kan baju untuk marvellyna."simpan aja, tapi kamu harus mencium ku."ucap ruby yang membuat marvellyna tersenyum manis lalu mendekat kan wajah nya ke arah wajah ruby, nafas ruby kini begitu tipis, diri nya dan marvellyna begitu dekat sekali.

Cupp

Marvellyna mengecup bibir ruby singkat, banyak orang yang melihat.tapi marvellyna tidak peduli,ia mengabaikan orang lain yang menatap nya begitu terkejut. Tidak ada yang bisa mengusik diri nya."kita mau ke mana?."tanya marvellyna yang membuat ruby menunjuk cafe di sebrang mereka."aku mau makan di sana, ayo kita makan."semangat ruby lalu ia berlari menjauh dari marvellyna, marvellyna ia menatap ruby gemas. Ia seperti membawa anak kecil saat ini."tunggu!!."teriak marvellyna kencang lalu ia mengejar kakak nya, langkah besar marvellyna tentu membuat ruby berlari lebih cepat.

Marvellyna ia terus mengejar ruby, ia memeluk ruby dari belakang."KETANGKEP, JANGAN LARI KAMU MILIK KU!!."teriak marvellyna begitu kencang,ia kini menjadi pusat tontonan orang lain.ruby ia tersenyum ketika mendengar itu lalu ia mencoba melepaskan pelukan marvellyna."maaf maaf."ucap marvellyna canggung lalu ia membungkuk bungkukan tubuh nya ke seluruh orang, setelah itu ia menggendong ruby dan membawa nya ke cafe yang di maksud ruby.

"emang gak berat?."tanya ruby yang menyembunyikan wajah nya,ia merasa malu tapi juga senang. Jarang sekali marvellyna begitu so sweet kepada nya."gak, lebih berat Livia sih kalau di bandingin."ujar marvellyna yang membuat ruby menatap wajah marvellyna, apa dia selalu menggendong livia saat di sekolah?.seperti nya ia butuh menyuruh seseorang untuk mengawasi marvellyna."kenapa dia?kamu punya hubungan sama dia?emang nya dia gak bisa jalan apa?."pertanyaan itu membuat marvellyna menatap ke arah ruby, ia masuk ke cafe lalu mendudukan ruby yang sedang cemberut."dia pingsan,dan soal hubungan pasti gak mungkin ada."ujar marvellyna lalu ia duduk di depan ruby.

Pelayan menghampiri mereka dengan buku menu, marvellyna dan ruby kini fokus dengan makanan apa yang ingin di pesan masing masing."segitu aja kak?."tanya pelayan itu yang melirik kedua nya, nampak kompak sekali menganggukkan kepala nya.

"jangan panggil dia kakak, dia kakak gw.bukan kakak lo."gumam marvellyna saat pelayan itu pergi dari hadapan nya,entah kenapa hati nya risih sekali jika ada yang mengatakan ruby kakak selain diri nya dan jevano.samar samar ruby mendengar itu, ia tertawa renyah sekali di hadapan marvellyna."ciew cemburu yaa."goda ruby yang membuat marvellyna menggelengkan kepala nya."cemburu apa?."tanya marvellyna yang menatap kuku kuku nya yang begitu bersih, ia memain mainkan kuku kuku nya untuk tidak berkontak mata dengan mata ruby."tadi apa, kakak denger lohh."goda ruby menjadi jadi,ia kini tersenyum lalu mengangkat dagu marvellyna ke atas supaya menatap diri nya.

"kenapa nunduk?aku gak cantik? Bilang aja, jujur."tanya ruby yang membuat marvellyna menjadi bingung, kenapa sih dengan kakak nya ini, dikit dikit bertanya dan bertanya."kamu cantik sayang, emang nya ada orang yang nilai kamu jelek? Kalau ada juga aku udah habisi dia."sarkas marvellyna yang membuat ruby tertawa, adik nya lucu sekali. Ia semakin mencintai adik nya begitu dalam.

(。・ω・。)

VOTEEE GAYSSS AYO SEBANYAK BANYAK NYA!!!

Aku lagi senang gayss gara gara komik abal abal aku udah jadi...

Setengah maksud nya😒

Suka apa?kalau suka dia pasti gak ngejar balik

KAKAK RUBYWhere stories live. Discover now