13.di rumah bersama ruby

139 20 1
                                    

Marvellyna ia membawa kotak p3k ke kamar ruby, ia mendapati tangan ruby yang begitu banyak luka saat ia ingin menaruh barang yang pernah ia pinjam dari ruby. Marvellyna ia tidak mungkin mengabaikan nya, jadi ia memutuskan untuk menghampiri ruby yang masih tertidur.

"adek di rumah ya sama kak ruby, jangan dulu sekolah selagi radang kamu masih belum baik.mommy mau ketemu sama sahabat mommy ya, jaga rumah."ucap jivara yang membuat marvellyna menghampiri jivara lalu ia mencium ke dua pipi jivara.

Cup cup

Jivara ia tersenyum manis lalu kembali mencium pipi marvellyna bergantian."kamu harus akur sama kak ruby."lanjut jivara yang membuat marvellyna terdiam, ada rasa kecewa kembali merasuki hati marvellyna."ok aku usahain."saut marvellyna lalu ia melambaikan tangan nya ketika melihat jivara beranjak ke arah pintu.

"bey mommy l love you!."teriak marvellyna lalu ia naik ke atas, ia akan segera mengobati ruby."l love to."balas jivara yang menutup pintu utama, ia berharap semoga saja marvellyna dan ruby bisa baikan. Mereka bukan anak kecil lagi yang terus ber marah marahan dan tidak bisa di lerai.

Marvellyna ia membuka pintu kamar ruby, ruby masih tidur dengan muka bantal nya yang begitu lucu.rutinitas marvellyna biasa nya akan mengecup seluruh wajah ruby hinga ruby membuka mata nya karena risih, tapi sekarang beda. Marvellyna tidak akan melakukan rutinitas itu lagi. Ia ingin mencoba mendiamkan ruby, untuk mengetes seberapa ruby merasa bersalah kepada diri nya.perlahan lahan marvellyna duduk di samping ruby yang tengah nyenyak tertidur, ia membuka kotak p3k yang ia bawa tadi lalu mengambil perban dan salep.

"ok aku bisa."gumam nya lalu ia meraih tangan ruby, marvellyna membuka dulu tutup salep yang sudah ada di tangan nya. Ia mengoleskan salep itu ke tangan ruby."srttt..."ringis Ruby yang membuka mata nya, ia membulat kan mata nya ketika melihat marvellyna tengah mengobati luka nya. Marvellyna masih peduli dengan nya."jangan terlalu banyak gerak."ucap marvellyna datar ketika menatap ruby ingin merubah posisi nya, ruby ia terdiam. Sikap marvellyna belum berumah dari semalam.

"arhkk...pelan pelan."ucap Ruby yang membuat marvellyna menatap wajah Ruby, kenapa ia membuat luka jika merasa sakit?."makanya jangan sakiti diri sendiri Ruby,gw gak mau lo terluka."omel marvellyna datar yang fokus membelit belit perban di tangan ruby."selesai,nanti lo ke bawah buat sarapan.gw tunggu di bawah."ucap marvellyna lalu ia beranjak dari ranjang Ruby, Ruby ia dengan sigap menarik kembali marvellyna sehingga tubuh marvellyna menindih ruby.

"maafin aku vellyn, aku janji gak bakalan gitu lagi."ucap ruby dengan suara khas bangun tidur nya, ia memeluk marvellyna supaya tidak bisa bergerak."apaan sih lo!lepasin gak!."teriak marvellyna yang mencoba melepaskan pelukan Ruby, ia sekarang tidak mau di sentuh oleh ruby.

"gak, kamu maafin aku dulu."tekan Ruby yang membuat marvellyna menatap Ruby datar, ia tidak akan segampang itu memaafkan Ruby."lepasin, gw gak ada waktu lagi."ucap marvellyna yang kini berusaha sekeras tenaga melepas pelukan Ruby, kenapa kucing ini kuat sekali.

Cup

Ruby ia mendekat kan bibir nya ke arah bibir marvellyna, ia sungguh tergoda dengan bibir marvellyna yang berwarna merah muda."AHGGRRR LEPASS!!."teriak marvellyna yang menghapus bekas kecupan di bibir nya, ia kini mendudukkan diri nya lalu membawa Ruby di gendongan nya."turun!."tegas marvellyna yang membuat Ruby memeluk marvellyna erat, ia akan menempeli marvellyna sepanjang hari.

"gak akan, bawa aja aku ke mana mana."ucap Ruby lalu dengan malas nya Marvellyna Mengendong Ruby untuk ke bawah,semoga saja punggung nya tidak remuk setelah ini jika di tempeli kucing garong seperti kakak nya."lo gak ada kerjaan apa?,Kerja ke, ke kantor ke, apa ke."celetuk marvellyna penuh emosi, ia kini sedang menuruni tangga dengan perlahan lahan begitu juga berhati hati."aku lagi pengen sama kamu, urusan pekerjaan biar nanti aja."balas Ruby yang meletakan wajah nya di leher jenjang marvellyna.sungguh hangat dan nyaman.

Marvellyna ia mendudukkan diri nya di sofa, ia menurunkan Ruby di sana.ia beranjak dari sofa tadi ke sebelah sofa yang kosong."kenapa pindah?."tanya Ruby yang mengerucut kan bibir nya, sungguh terlihat lucu sekali di indra penglihatan marvellyna.

"lo bau menyan makanya mandi."ledek marvellyna lalu ia mengeluarkan alat alat gambar nya,ia akan latihan untuk lomba gambar yang ia ikuti di sekolah."wangi baby gini."ucap Ruby yang mengendus gendus badan nya, marvellyna tidak bisa bohong. Ruby memang bau baby yang begitu menyengat. Ia cuman alasan saja karena tidak ingin melihat Ruby.marvellyna ia menatap gambar Ruby yang belum selesai di warnai,ia mengambil gambar itu lalu menatap Ruby sekilas.

"temenin sarapan ya vellyn."ucap Ruby yang membuat marvellyna menggelengkan kepala nya dengan cepat, ia akan jauh lebih fokus latihan sekarang."sendiri aja, gw juga sendiri kemarin jalan."kesal marvellyna yang membuat Ruby hanya bisa beranjak dari sofa lalu pergi ke dapur, ia tidak ingin membahas tentang kejadian semalam.

^^

Jivara ia duduk di sofa bersama Liber, ada hal penting yang harus mereka bahas tentang marvellyna."marvellyna mau di jodohin sama keluarga asli nya di Aussie mas,kemarin mommy marvellyna nelfon aku.kata dia ini karena usul dari kakek marvellyna yang kritis. Mereka ingin marvellyna menikah dengan sela."ucap jivara yang membuat Liber pusing sendiri, sebenarnya di dua pihak sudah sepakat untuk tidak egois. Tapi jika permintaan dari sang kakek apa boleh buat?.

"marvellyna juga belum tentu mau, aku gak rela jika marvellyna menikah.dia masih kecil, belum cukup umur."tegas Liber yang membuat jivara memijat pelipis nya, sungguh pusing sekali."setidaknya kita telfon dulu mommy marvellyna, kita harus berdiskusi."lanjut Liber yang membuat jivara mengangguk kan kepala nya.

Liber ia kini meraih ponsel nya yang berada di meja, ia akan menelfon mommy marvellyna yang bernama Gzrilen. Mereka memang selalu menyampaikan kabar setiap minggu nya.terdengar suara Gzrilen di telfon yang kini tersambung dengan cepat.

"soal perjodohan itu apa kamu yakin?marvellyna masih kecil ilen."tanya Liber tanpa basa basi, ia tidak mau waktu nya terbuang buang."maaf soal itu, sebenarnya kami juga hanya di perintah kan oleh kakek marvellyna yang kritis, dia mau marvellyna menikah dengan sela karena mereka terlihat cocok.aku sebagai mommy nya tentu keberatan, marvellyna belum cukup umur dengan sela yang sudah dewasa."ujar Gzrilen yang membuat Liber dan jivara saling bertatap tatapan, ini semakin rumit.

"ilen gini aja,jika mereka tidak saling mencintai maka perjodohan itu di batalkan. Dan jika marvellyna tidak mencintai sela dan sebaliknya, maka batal kan. Itu membuat marvellyna dan sela hanya jadi korban karena keegoisan ayah mu."ucap jivara dengan tegas, ia tidak mau jika anak nya di kengkang kengkang.

"Ok aku setuju soal itu, nanti aku akan mengirim sela ke Indonesia.untuk mengetes seberapa cinta nya dia kepada marvellyna.dan aku di sini akan terus membujuk ayah ku supaya perjodohan marvellyna di batal kan." Jawaban dari Gzrilen membuat jivara tersenyum puas, Gzrilen masih menempati janji nya udah tidak egois.

Lagi pula dia sekarang tinggal bersama keluarga kecil nya, ia sudah memiliki anak lagi setelah  4 tahun lalu soal kejadian penitipan marvellyna dulu.dan itu membuat Gzrilen fokus kepada anak nya, tapi ia tak lupa dengan anak pertama nya yaitu marvellyna.

(。・ω・。)


Vote sebanyak banyak banyak banyak nyaa gays!!!!

Bantu ramein cerita aku dengan cara di gosipin atau sebar di epbe aja😈

Btw cerita nya seru gak?ko menurut aku gj ya bjirrr

KAKAK RUBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang