31. Nasi Kuning

4.4K 216 15
                                    

📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍

Mohon maaf ya temen temen, akhir-akhir ini jarang update karena ezzaa sendiri sedang ada kesibukan, maklum Ramdhan ini banyak kegiatan, cerita ini cerita jangka panjang ko, jadi bakalan terus berjalan sampai tamat

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

" Happy reading "
________________

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam, masyaallah, Alhamdulillah, akhirnya kalian kembali ke Ndalem" ucap Umi Nurul memeluk menantunya dengan erat. saking terharunya melihat kedatangan Alifa, Gus Akram ditambah dengan baby Zafran, kembali ke pesantren.

"Maaf, Umi sudah bikin umi lama menunggu" ucap Alifa tidak tega melihat mata Umi Nurul sudah berkaca-kaca.

"Enggak papa Nduk, yang penting kalian kembali kesini, Ndalem rasanya sepi enggak ada kalian berdua, begitupun dengan pesantren terasa hampa tanpa ada kalian berdua, para santri sudah terlanjur tresno sama cara pengajaran kalian berdua. Tolong jangan tinggalkan Ndalem lagi!" Ucap Umi Nurul penuh dengan permohonan,

"Insyaallah, mboten Umi, kan rumah kita disini" jawab Alifa diiringi tawa membuat Umi Nurul ikut tertawa.

"Mbak ipar, aku kangen banget, rasanya seperti sudah bertahun-tahun enggak bertemu sama kalian" Aisyah pun memeluk Alifa dengan penuh keharuan. Kehadiran Alifa dikelurga kiyai, membuat suasana menghangat, apalagi saat ini Alifa sedang mengandung calon penerus pesaantren.

"Alhamdulillah, berarti banyak yang merindukan mbak, ya? Sudah kayak artis saja" jawab Alifa sedikit bercanda.

"Mbak Alifa memang artis bagi keluarga Ndalem" timpal Aisyah membust semua orang tertawa.

"Apa kabar bah?" sapa Alifa sambil mencium punggung tangan Abah Abdullah dengan takzim.

"Alhamdulillah, tidak ada kebahagiaan yang Abah rasakan selain kedatangan kalian kembali ke Ndalem bersama calon cucu-cucu Abah, sehat selalu nduk!" ucap Abah sambil menyeka sudut matanya saking terharunya, mantan santri yang berubah status menjadi menantunya mendatangkan kebahagiaan tersendiri bagi keluarga Ndalem.

"Aamiin, mohon do'anya Bah" jawab Alifa lalu duduk di samping Abah atas permintaan Abah Abdullah. Abah Abdullah melantunkan do'a lalu mengusap-usap perut Alifa, kemungkinan mendo'akan calon penerus pesaantren supaya bisa menjadi panutan semua orang dan selalu menyebarkan kebaikan-kebaikan pada umat muslim.

"Berasa anak tiri" ucap Gus Akram sambil menggendong Zafran yang masih berdiri, sedari tadi keluarga nya sibuk menyambut kedatangan Alifa sampai melupakan dirinya.

"Ha ha ha, mas Akram iri toh sama mba Alifa, sepertinya sekarang berubah status, mbak ipar jadi anak kandung, mas Akram jadi menantu" goda Aisyah membuat Abah dan Umi geleng-geleng kepala.

"Siapa bilang kalian bertiga tetap anak Umi, dan akan mendapatkan perlakuan yang sama, tanpa pilih kasih" tegas Umi Nurul sambil mengambil alih Zafran dari gendongan Gus Akram. Umi Nurul pun sangat menyayangi Zafran dan menganggap sebagai cucunya sendiri.

Selesai sarapan bersama, Gus Akram mengantar Istrinya ke rumah yang berada di belakang Umi. Untuk pertama kalinya, Zafran masuk kerumah Gus Akram, Alifa merasakan suasana berbeda dengan kehadiran Zafran dalam hidupnya, membuat hari-hari Alifa lebih berwarna.

Sesuai dengan ucapan Barata, Ada baby sister yang akan mengurus Zafran, namun tidak tinggal di rumah Gus Akram, melainkan ada tempat tersendiri untuk menginap para mbak khodim dan baby sitter beserta Art.

Ana Uhibbuka Fillah 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang