Kejutan Lain dari Mad Darko!

7 0 0
                                    

Tak ada yang tenang setelah Mad Darko mengatakannya. Aku menyeruput tehku lagi mencuri pandang ke arah Lond.

"Baiklah kalau tak ada yang mau duluan. Biar aku yang memilih!"
Jangan aku duluan Mad Darko. Biarpun banyak orang mengatakan 'ladies first', ini bukan saat yang kusukai untuk kalimat itu.

"Kau Penguasa!"

Lond mendongak. Mengabaikan api unggun yang sedari tadi dipandanginya. Dia menyeruput tehnya lalu angkat bicara. Bukan hanya aku ternyata yang ketagihan teh aneh ini.

"Seperti yang semua orang tahu, namaku D'Lond Kitch Naoue R. H. Panggil aku Lond, meski dulu waktu kecil ada yang memanggilku Kitty. Bukannya sombong, tapi aku memang seorang pangeran mahkota. Biasanya aku ditugaskan misi rahasia oleh Ratu yang juga Kepala Sekolah kita."

Dia berhenti sesaat, mengangkat dagunya pada Mad Darko sekali.
"Kekuatanmu?" Pinta Mad Darko.

"Aku punya darah hitam dan beracun. Itu membuatku harus memakan racun setiap hari untuk menambah kekuatanku. Aku juga punya kekuatan dari klan Pembentuk dari ayahku. Aku bisa menggunakan sayap jika Primme Cube dimulai. Em, soal orang yang kusuka mereka adalah.."

Tunggu, mereka? Bukan hanya 'dia'?

"Ibuku. Salah satu adikku dan salah satu teman adikku. Yang tak kusuka adalah adikku yang lain. Dia tak menyusahkan seperti adik yang kusayang tapi dia sangat menyebalkan sebagai keluargaku. Cukup hanya itu."

Kami bertepuk tangan. Lond mengambil gelasnya dan meminum tehnya.
Tak lama, Mad Darko menunjuk Ara. Dia langsung berjingkat dalam duduknya. Dia pasti sama ketakutannya denganku.

"Aku Putri Liara. Periang, cantik dan baik hati. Kalian bisa memanggilku Ara."

Tres diam. Kukira dia ingin mengatakan 'Tidak dengan baik hati dan cantik, Victor. Kata itu jauh darimu. Justru kau sangat menyebalkan' . Aku malah tersenyum hanya membayangkannya.

"Kekuatanku adalah pada ototku. Yang kutahu itu dari ayahnya ayahku. Aku bisa berubah jadi tiga jenis monster tidak dalam satu waktu. Aku juga punya sedikit kemampuan dari ibuku. Hanya menyembuhkan luka kecil secara perlahan. Aku tak ingin menjelaskan caranya. Tapi ya begitulah."

Tangan Ara gemetaran memegang gelas tehnya begitu erat. Dia menatap tajam pada Tres yang kini jadi sosok sok cuek.

"Aku... Aku suka San. Jika kalian tahu dia. Dia baik hati tidak seperti Tres. Orang yang kubenci!" O-oh. Aku tak mau ada peperangan lagi. Di depan Mad Darko apalagi.

"Bagaimana denganmu Emp?" Tanya Mad Darko. Suaranya agak berat akhir-akhir ini. Mengejutkanku.

"Eh...? N-namaku Emp. Hanya Emp, tidak lebih apalagi kurang." Itu perkenalanku pada setiap orang.

"Aku masih bingung dengan anugerahku. Tapi aku melihat kekuatan besar ada padaku saat di Hel. Sebenarnya aku bisa membunuh siapapun dengan mudah tanpa menunggu waktu lama. Tapi Ibu Meredith, ibu asuhku, dia tak memperbolehkanku merusak jaringan orang lain. Apalagi daerah syaraf dan jantung. Dia menginginkanku membunuh dengan terhormat."

"Apa yang dimaksud terhormat Emp?" Tanya Lond dan Mad Darko hampir bebarengan.

"Emm... Membunuh di area pertarungan. Aku ingin memenangkan Primme Cube dan mengambil permohonan untuk mengetahui kedua orangtuaku. Meski aku pernah dengan ayahku yang sekarang sudah tiada, aku sudah lupa bagaimana rupanya. Yah, begitulah."

"Turut sedih mendengarnya," kata Mad Darko.
Aku menghela nafas. Bersiap-siap mengatakan hal yang paling kusembunyikan dalam hidupku.

"A-aku, menyukai... Seseorang di tim ini."

EMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang