01 || Keluarga Deovan

473 31 9
                                    


Alam bawah sadar.

Al terbangun sembari memegang kepalanya. Kepalanya sangat sakit bahkan seperti dibenturkan berkali kali.

Saat rasa sakitnya mereda, Al mengedarkan pandangannya dan melihat ruangan ini kosong dan berwarna putih.

Saat sedang melihat lihat, bahunya tiba-tiba di tepuk dari belakang. Saat menoleh betapa terkejutnya Al ketika melihat sosok Kanza yang tersenyum tipis kepadanya.

"Hallo Al. Selamat datang di tempat ku." Sambut Kanza.

"K-kenapa gue ada di sini?" Tanya Al gugup.

"Katanya kamu ingin berunding dengan ku. Jadi mari kita rundingkan masalah ini. Dan oh ya. Maafkan aku. Tentang kecelakaan kamu di tangga itu di sengaja agar kamu bisa masuk ke dalam raga ku." Jelas Kanza dengan raut wajah menyesal.

Al tidak memperdulikan itu. Toh itu sudah terjadi.

"Oke mari kita rundingkan." Ujar Al dengan sedikit ketus. Bukan apa. Ternyata saat ia berhadapan dengan tubuh Kanza. Tubuh Al menjadi lebih mungil. Ia sangat iri. Padahal ia lebih tua dari Kanza.

"Maaf Al. Aku udah gak kuat harus menghadapi hidup aku lagi. Jadi aku memberikan ragaku untuk mu. Kamu bisa melakukan apapun dengan tubuhku. Dan aku akan melihat mu dari sini. Jika kamu tidak mengerti tentang alur, kamu bisa bertanya kepadaku." Ujar Kanza.

"Apapun?" Tanya Al dan di jawab anggukan oleh Kanza. "Bahkan kalau gue pergi dari keluarga lo?" Tanya Al.

Kanza menghela nafasnya. "Kamu jangan pergi terlebih dahulu. Karena pasti mereka akan curiga. Aku dulu polos dan penakut, untuk pergi dari rumah itu akan mengundang curiga mereka. Cobalah kamu tinggal di sana dan ambil perhatian mereka. Dulu aku pernah mencoba nya namun gagal. Mungkin kalau kamu mencobanya akan berhasil." Jelas Kanza.

Al mengangguk paham. "Oke, namun untuk ambil perhatian mereka itu urusan belakangan. Gue mau balas dendam sama Si Chika. Udah Gedeg gue." Ucap Al menggebu gebu.

Kanza terkekeh geli melihat kelakuan Al. "Kamu boleh balas dendam sama dia. Kamu apakan dia aku tidak peduli. Karena dia hanya Anak pungut yang mengambil perhatian keluarga Ku." Ujar Kanza.

"Dan juga, kamu berada di akhir cerita. Seharusnya aku mati, tapi aku memanggilmu ke ragaku. Dan pasti ini akan merubah alur cerita. Pasti akan ada yang berubah."

"Baiklah, waktunya sudah habis. Aku akan memberi kamu ingatan aku. Semoga kamu bertahan Al. Sampai jumpa." Ujar Kanza.

Al hanya terdiam merasakan kepalanya seperti menampilkan film acak. Ingatan Kanza masuk ke dalam otaknya. Sangat menyakitkan.dan cahaya putih menyilaukan matanya membuat ia memejamkan mata.

♪•♪•♪•♪

{Mari sekarang panggil Al dengan nama Kanza}

Kanza sudah bangun beberapa saat yang lalu. Dia sedang memikirkan sesuatu namun terganggu oleh seorang pria jangkung dengan jas yang mewah masuk ke ruangan nya.

Paras tampan itu membuat Kanza menganga. Apa di dunia novel paras manusia seperti ini semua? Dan mereka tinggi tinggi ya?

Pria itu mendekatinya. Menatap Kanza yang membuat Kanza salting.

"Kenapa kamu? Gila?" Tanya Pria itu.

Wajah Kanza yang awalnya salting berubah masam. Ia baru ingat dia siapa ketika mendengar ucapan pria itu.

Alden Deovan, 25 tahun abang pertama Kanza. Bekerja di perusahaan keluarga Deovan.

"Cih, ngapain Lo disini?" Tanya Kanza dengan ketus.

ALKANZA TRANSMIGRASI Where stories live. Discover now