16. REZVAN'S ANGER

30 3 0
                                    


"ALTHAR!"

"JELASIN MAKSUD LO APA?!"

BRUK

Rezvan melempar ponsel barunya itu ke meja yang ada di hadapan Althar, menunjukan sebuah foto Liona yang di postingnya kemarin malam.

Saat ini mereka dan inti Alvagoz lainnya tengah berada di markas, seperti biasa apapun masalahnya Alvagoz tetap akan menjadi Alvagoz

Althar mengangkat sebelah alisnya, "kenapa? Lo gasuka gue sama dia?"

Rezvan berdecih pelan mendengarnya, jelas dalam hati dia tidak suka namun jika di perpanjang maka akan semakin rumit masalahnya, Lagi pula ia harus berpura-pura tidak peduli.

Rezvan tersenyum remeh, "mau lo apain dia pun gue gak peduli"

"Terus apa urusan lo?"

"Dia murahan" balas Rezvan acuh tak menyadari bahwa perkataannya itu mengundang amarah Althar

Althar mengepalkan tangannya kuat, dengan sekali hentakan ia langsung menarik Althar hingga meja yang menjadi pembatas keduanya jatuh, Althar mencengkram erat kaos yang dikenakan Rezvan.

"Lo bilang sekali lagi-"

"KENAPA LO GAK SUKA? OTAK LO UDAH DI CUCI SAMA DIA HAH? DIA EMANG MURAHAN-"

BUGH!

Althar meninju wajah Rezvan hingga wajah itu tertoleh ke samping, membuat sudut bibir Rezvan sedikit mengeluarkan darah karena tinjuannya yang tidak main-main.

"Anjing! Maksud lo apa?!"

Althar kembali mencengkram kaos Rezvan, "lo bener bener bodoh!"

Rezvan tertawa remeh "lakuin apapun sama itu cewek, gue gak peduli"

"Inget perkataan gue, kalo lo milih jalan yang salah gue gak akang ngalah"

Setelah mengatakan itu Althar pergi meninggalkan mereka. Sedangkan Rezvan mengepalkan tangannya, amarahnya sudah tidak bisa ia tahan lagi.

BUGH

"KALEM BOS KALEM" teriak Yudha kala melihat Rezvan yang akan menghantam dinding lagi

"Gue bilang juga apa Ar tadi, lakban mulutnya ah lo mah kagak di denger apakan jadinya rusak suasana mulu" bisi Vano pelan

"Yaelah kagak tau gue bakal gitu"

"SABAR BOS JANGAN EMOSI" teriak Yudha lagi yang sepertinya urat takutnya sudah putus. Bisa-bisanya ia berteriak pada Rezvan yang sedang emosi, mungkin ia sudah tidak mau hidup di dunia yang kejam ini kali ya

Rezvan menatap tajam Yudha lalu beralih pada Vano dan Arfan, ternyata tiga manusia itu tengah duduk di lantai menyantai sambil meminum minuman soda yang berwarna hitam itu.

"Hehe minum Rez" cengir Arfan yang sudah ketar ketir

Bukan Arfan saja yang sudah ketakutan, namun Vano juga Yudha pun sudah bergidig ngeri melihat Rezvan saat ini, bulu kuduk mereka pun merinding seperti sedang melihat setan melihat Rezvan yang auranya begitu menyeramkan.

"Lo si ah harusnya gue borgol sekalian" bisik Vano menyenggol lengan Yudha

"Lah borgol apanya kan mulutnya yang bereaksi" sahut Arfan bingung

"Sama ajalah"

BRAK

Rezvan menendang meja hingga meja itu sudah tak utuh seperti semula, ia memandang tiga manusia itu yang malah menyengir seperti tak berdosa.

Dengan malas Rezvan menyambar jaketnya lalu pergi meninggalkan mereka, ia harus melampiaskan emosinya.

Melihat Rezvan yang berlalu pergi pun Yudha menghela nafas, "selamet gue"

REZVAN : Better TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang