44||do you love me?

1K 54 0
                                    

                        •>•>•>•>•>•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•>•>•>•>•>•

"Shofiya, kamu denger saya?" panggil Zayn untuk yang ke empat kali nya sembari menepuk pundak Shofiya yang duduk termenung.

"Eh, i-iya, gus.. Kenapa?" tanya Shofiya langsung menoleh ke arah Zayn.

"Kamu kenapa? Saya panggil dari tadi engga nyahut.. Lagi mikirin apa, hm?" tanya Zayn duduk di samping Shofiya.

"Engga.. Cuman, lagi kangen sama mereka aja." jawab Shofiya tersenyum simpul.

"Mereka semua?" Shofiya mengangguk.

Sehari setelah hari kelulusan Geisha juga di jemput oleh orang tua nya untuk kembali ke pondok al-iman. Dari situlah suasana pondok mulai terasa sepi.

Sedangkan Hana juga ikut dengan Faiz ke sebuah rumah yang sudah di beli oleh Faiz. Nina pun juga ikut suami nya ke jogja.

"Biasanya jam segini kita main di kamar gisa.. Atau di asrama.. Sekarang asrama kita juga udah di tempatin sama santriwati lain." kata Shofiya menunduk.

"Nanti kapan-kapan kamu ajakin mereka buat ketemuan aja." kata Zayn sambil mengusap tangan kecil Shofiya.

"Gus zayn."

"Dalem, sayang.."

"Boleh engga kita tinggal di rumah mama sama papa aja? Jadi saya bisa temenan juga sama temen komplek dulu.. Kalau di sini terus-terusan, saya jadi keinget mereka terus, gus." pinta Shofiya menatap Zayn.

Terdengar helaan nafas dari Zayn. "Kamu yakin mau tinggal di sana?"

"Iya, gus.. Saya yakin." jawab Shofiya mengangguk.

"Yasudah, kita ngomong sama abi dan ummi, ya?" ajak Zayn mengusap kepala istri nya itu. Shofiya mengangguk lalu memeluk Zayn.

•>•>•>•>•>•

Sepasang kekasih itu sudah berdiri di depan rumah berwarna biru muda dengan halaman yang luas di depan serta belakang nya. Bagasi besar itu kini telah terisi dua buah mobil yang bersampingan.

"Assalamu'alaikum." salam Shofiya dan Zayn saat memasuki rumah kosong yang telah di tinggalkan selama setahun itu.

"Gus duduk di sofa dulu, ya.. Biar aku yang nyalain lampu-lampu nya." kata Shofiya yang di susul oleh anggukan dari Zayn.

Shofiya dengan sigap menyalakan lampu di setiap sudut rumah agar rumah gelap itu menjadi terang.

"Yuk, gus.. Ke kamar." ajak Shofiya yang ikut membawa barang-barang nya ke kamar nya sendiri. Zayn hanya mengikuti langkah sang istri perlahan.

"Ini kamar saya, gus.. Kita tidur nya di sini, ya?" tanya Shofiya sambil menyalakan saklar lampu yang kemudian membuat kamar rapi nan bersih itu terang.

AL-MUMTAZA •[END]•Where stories live. Discover now