diecisiete;better

54 7 0
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾𝐃𝐈𝐒𝐓𝐑𝐔𝐓𝐓𝐎☽༓・*˚⁺‧͙

Mereka benar benar menikmati teh hangat di balkon kamar Petter. Julia bahkan menggulung dirinya sendiri dengan selimut nya membuat Petter lucu melihatnya.

"Perasaan di luar gak sedingin itu deh" Pikir Petter.

Julia mendelik lalu teringat tentang rencananya. Ia menghela nafas, mengulur waktu sampai ia siap bertanya.

"Jadi, lo mau nanya apa?" Tanya Petter yang siap mendengarkan.

Julia terdiam berdesis singkat lalu menatap Petter lamat. "Sebenernya.. Banyak banget hal yang selalu pengen gue tanyain akhir akhir ini. Tentang siapa kalian? Kenapa gue disini? Dan.. Tentang kenapa lo sama bang Altar moodswing ?" Jelas Julia.

Perempuan itu kembali menghela nafasnya. "Tapi.. Di sisi lain tentang pertanyaan itu, gue juga punya pertanyaan lain tentang gue itu siapa? Apa gue penting disini?" Tanya Julia yang menatap manik Petter dengan begitu dalam.

Petter terdiam masih mencerna pertanyaan Julia yang cukup banyak itu. Dia menghela nafas, menatap Julia singkat lalu kembali terdiam. "Sebenernya.."

"Gue mohon, jawab jujur sesusai perasaan lo.. Gue cuma mau tau seberapa penting hidup gue sampe kalian mau angkat gue dan mau nyelamatin gue tadi"

Petter tersenyum lembut. "Ya.. Gue udah mikir sih, pasti lo punya banyak pertanyaan ketika masuk ke keluarga ini. Yang pasti, kita bukan orang yang sebaik itu, kita cuma korban kehilangan dari pekerjaan kita sendiri" Jelas Petter.

"Tentang Lia.. Mungkin ada yang lain yang udah ngasih tau lo tentang Lia. Yahh.. Dia dulu cuma anak kecil, dia sesempurna itu dimata kita. Sampai akhirnya, dia, orang tuanya dan orang tua kita, di bunuh waktu pergi ke Milan. Jelas kita sedih. Dan saat kita nyulik lo, entah apa, ada rasa yang berat buat memperlakukan lo selayaknya seorang korban penculikan" Jelas Petter yang menghela nafas kembali.

"Dan lo, entah kenapa yang kita rasa, lo itu mirip banget sama Lia, itu sebabnya kita adopsi lo. Dan ya.. Kita semua sayang sama lo dengan perilaku yang berbeda beda"

Julia mendengarkan Petter dengan seksama. Matanya masih menatap manik bulat Petter yang terlihat cantik saat tersorot lampu lampu.

"Lo sepenting itu.. Dan itu lah sebabnya bang Altar, dan.. Petter moodswing banget kalo sama lo" Jelas Petter.

"Maaf, kalo identitas keluarga ini buat lo gak nyaman dan buat lo masuk ke dalam masalah kita. Jujur, kita sulit buat ngebiarin lo sekolah sendirian di luar, makannya bang Justin kirim Damian. Yah.. Plot twist buat lo mungkin?"

"Dan gue jujur juga, gue marah ketika banyak situs yang bilang  hal hal yang menyangkut tentang lo, gue takut, gue takut lo di jadiin sebagai bahan kelemahan sama rival keluarga kita.." Jelas Petter begitu tulus.

Matanya yang bulat menatap manik Julia itu dengan sangat dalam, hingga terpancar ketulusan disana.

"Bang Petter" Panggil Julia tiba tiba.

"Gu-gue Leo" Jawab Petter yang pastinya berbohong.

Julia terkekeh. "Lo bisa bohong sama siapapun tapi lo gak bisa bohong sama gue dan sama diri lo sendiri" Jelasnya.

𝐃𝐈𝐒𝐓𝐑𝐔𝐓𝐓𝐎 (𝙼𝙰𝙵𝙸𝙰 𝚂𝚃𝙾𝚁𝚈) || 엔하이픈 ᴇɴʜʏᴘᴇɴWhere stories live. Discover now