Waktu berlalu sekarang Akemi berumur 22 tahun tidak begitu banyak yang berubah dari keseharian nya. Selain lebih banyak misi pemurnian kutukan solo yang dia kerjakan sebagai penyihir Jujutsu tingkat semi-satu.
"Kurasa sudah semuanya" Ucap Akemi merenggangkan badannya sejenak setelah menyelesaikan misi pemurnian kutukan.
Perempuan itu melihat penghalang yang di pasang asisten penyihir menghilang. Dia pun masuk kedalam mobil kembali menuju SMK Jujutsu Tokyo.
"Terimakasih kerja kerasnya Geto-san" Ucap laki-laki itu berbasa-basi selama perjalanan.
Akemi tersenyum sopan. Gadis rambut coklat itu telah tumbuh menjadi wanita santun dan menawan.
"Aku hanya melakukan pekerjaan ku Ichiji-san" Sahut Akemi.
Begitu sampai di area SMK Jujutsu Tokyo wanita rambut coklat itu langsung mencari Suguru. Sikap tenang nya seketika hilang begitu dia melihat laki-laki rambut hitam panjang yang sebagian di sangul itu.
"Suguru-san" Rengek nya langsung mengadu pada laki-laki itu.
Laki-laki itu tertawa geli sambil mengusap rambut coklat si perempuan. Tak peduli berapa tahun berlalu akemi tetap lah Akemi.
"Ada apa? " Tanya Suguru masih mengusap rambut nya.
Sambil bergumam perempuan 22 tahun itu menceritakan harinya pada kakak laki-laki nya. Ya wanita itu terlalu dekat dengan kakak laki-laki nya hingga orang sering salah sangka mereka pasangan di bandingkan adik-kakak.
"Aku ingin libur, aku ingin berenang ayo kita pergi akhir pekan ini ya...Suguru-san" Gumam Akemi sambil memelas menatap Suguru.
"Heee pergi akhir pekan seperti nya menyenangkan" Ucap Satoru yang berdiri di ambang pintu ruang guru.
"Geh, kenapa kau ada di sini Gojo-san" Terlihat jelas ketidaksukaan dari nada bicaranya
"Hah, apa maksudmu, aku ini guru loh" Satoru tersinggung.
Sambil memeluk kakak laki-laki nya, perempuan itu mengibaskan tangannya isyarat agar laki-laki rambut putih yang matanya di balut perban itu tidak mendekati mereka.
"Kau bukan gadis kecil lagi kenapa tidak pergi dengan pacarmu saja, oh iya aku baru ingat kau tidak punya" Ledek Satoru tertawa geli.
"Kau juga lajang Gojo bodoh"
Tak butuh waktu lama keduanya kembali bertengkar atau lebih tetapnya Satoru mempermainkan emosi Akemi seperti biasanya.
Akemi terus menyerang dengan teknik benangnya walaupun hal itu tak berkutik di hadapan teknik Infiniy Satoru.
"Suguru sepertinya adik manismu masih belum dewasa ya" Ucap Satoru semakin bersemangat memancing amarah perempuan tersebut.
Suguru menyesap teh nya sambil melihat kedua orang dewasa itu bertingkah seperti anak kecil. Kekonyolan mereka seperti pengobat di kala pemurnian kutukan yang seolah tak ada habisnya.
"Oh iya Megumi akan masuk SMK ya" Ucap Suguru tiba-tiba.
"Huh, ah, iya musim semi selanjutnya dia masuk SMK Jujutsu Tokyo dan aku yang akan mengajarnya" Satoru tersenyum bangga
Perhatian Akemi seketika teralihkan dari Satoru. Perempuan itu berulangkali menghela nafas hingga kembali tenang.
"Aku kasihan pada Megumi" Ucap Akemi menghela nafas lagi
"Ya aku mengerti maksud mu Akemi" Ucap Suguru memegang dagunya sambil mengangguk pelan.
"Hei bukankan itu sedikit keterlaluan mau bagaimana pun aku ini seorang laki-laki dewasa loh, kalian adik-kakak menyebalkan" Protes Satoru jengkel
Keduanya tertawa sambil mencibir Satoru. Meskipun sedikit jengkel namun tak lama kemudian laki-laki rambut putih itu ikut tertawa bersama mereka.
"Kalian ini" Tangan kekar Satoru merangkul Suguru dan Akemi
YOU ARE READING
Their Precious Girl
FanfictionSemuanya di mulai ketika seorang gadis 12 tahun di selamat kan oleh dua orang remaja SMA dari ayahnya yang pemabuk.