8. Our Dawn Is Hotter Than Day

119 16 2
                                    

"Apa Hyung dapat kartunya?"

DK langsung menghampiri Joshua begitu melihat lelaki itu kembali, Joshua menjadi member terakhir yang berkumpul disana. Ia pun menggeleng sebagai jawabannya.

"Anniyeo, aku tidak menemukannya."

"Sudah kuduga."

Joshua langsung memiting leher DK sampai lelaki itu hamper tersungkur, "Kau meremehkanku ya, Dokyeom-a?"

"Tapi realitanya memang seperti itu kan?" ucap DK sembari berusaha melepas pitingan Joshua, tapi lelaki yang usianya lebih tua darinya itu malah semakin mengeratkan pitingannya dan menggiringnya mendekati member yang lain.

"Coups-e Hyung! Beban satu ini tidak menemukan apapun! Apa yang harus kita lakukan padanya?"

Seruan DK mengundang atensi para member, kedua orang itu datang dengan keadaan DK yang terseret-seret akibat pitingan Joshua. Jeonghan yang melihat kejadian tersebut hanya menggeleng kecil seraya menghela nafas, "Memang apa yang bisa kita harapkan dari Joshua?"

Joshua melotot tidak terima, ia melepaskan pitingannya dan menunjuk para member dengan kesal. "Waah... sepertinya hari ini kalian memang sedang bersekongkol untuk menghujatku ya? Kemana perginya hati nurani kalian?!"

"Emang sendirinya punya hati nurani?" cibir Dino hingga membuat semua member tertawa, terkecuali Joshua. Lelaki itu berdecak kesal sembari bersedekap dada, "Haah... diamlah, Dino-ya. Berhentilah mengoceh."

Dino jadi merengut kesal, sedangkan tawa para member semakin berderai melihat perdebatan kedua orang itu.

"Jadi bagaimana hasilnya? Jangan bilang kita tidak berhasil menemukan lima kartu itu?" ujar S.Coups begitu tawa member mereda, mereka saling berpandangan satu sama lain. Jun, Dino, Mingyu, dan beberapa member yang lain menggeleng. S.Coups menghela nafas seraya mengeluarkan selembar kartu dari saku bajunya. "Tidak ada yang lain?" tanyanya pada para member.

"Jjang! Aku dapat satu tadi," seru Seungkwan sembari menyodorkan kartunya, diikuti Wonwoo yang ternyata juga berhasil menemukan satu kartu.

"Hanya tiga kartu yang kalian dapat? Mana dua yang lain?" tanya Jeonghan dan dihadiahi lirikan sebal para member. S.Coups langsung menonyor kepala Jeonghan, "Ya! kau juga tidak menemukan apa-apa! Dasar!"

Jeongan hanya nyengir, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Araseo, kau sensi sekali malam ini, lagi dapet ya?"

Mendengar ejekan Jeonghan, S.Coups langsung menggulung lengan kaosnya-bersiap menghajar lelaki di sampingnya itu.

"Cari mati ya?"

Jeonghan langsung berlari menghindar dengan bersembunyi di balik tubuh Joshua, Joshua pun hanya tergelak melihat dua orang yang paling tua di grubnya itu, sangat kekanak-kanakan sekali.

"Ya! Ya! Kalian tidak bisa diam ya? Lebih baik kita tanya PD-nim sekarang, mungkin saja para staf hanya menemukan dua kartu, kita masih punya peluang untuk menang."

"Dan peluangya nyaris nol persen, staf disini jumlahnya tiga kali lipat lebih banyak dari kita, sangat tidak mungkin orang sebanyak itu tidak menemukan satu kartu pun," The8 langsung mematahkan keoptimismean Joshua, para member Nampak putus asa sekarang. Gurat wajah lelah benar-benar terpancar dari diri mereka. Bayangkan saja, sedari siang mereka terus berpanas-panasan dan bermain game yang tidak ada habisnya untuk durasi syuting, dan kini, malamnya pun kemungkinan besar mereka harus tidur diluar ruangan, benar-benar hari yang melelahkan!

"Game pencarian telah berakhir! Seventeen dan semua staf harap segera berkumpul!" seruan PD-nim menyita fokus mereka, akhirnya ketiga belas member dan beberapa staf segera berkumpul tepat di halaman vila.

Double Take | Joshua HongWhere stories live. Discover now