Pregnant

1K 125 68
                                    

FLASHBACK 5 MONTHS AGO

"Siapa modelnya?"
Jungkook mengeluarkan kameranya dari dalam tas.

"Katanya aktor, rising star."
Jawab asistennya sambil membantunya memasang peralatan.

"Oh oke."

Pada dasarnya Jungkook tidak terlalu peduli siapa yang akan dia foto, dia sbenarnya lebih menyukai menjadi travel photographer, melakukan perjalanan sambil mengambil foto foto yang unik dan indah.
Tapi jiwanya yang menyukai tantangan membuatnya menguasai dengan baik semua bidang fotografi, termasuk fashion.

Setelah tahun kemarin melakukan perjalanan berbulan bulan lamanya mengambil foto dengan mengunjungi berbagai tempat, ia berpikir tahun ini akan lebih baik jika ia hanya mengambil pekerjaan di dalam kota saja, sambil mempersiapkan pameran fotografinya.
Seperti yang dia lakukan saat ini, menjadi photographer sebuah majalah terkenal yang terbiasa memakai jasanya.

Jungkook sendiri adalah photographer yang cukup terkenal di Seoul.
Ia memiliki studio foto lumayan besar di tengah kota, pameran fotonya selalu ramai pengunjung dan ia seringkali diundang mengikuti pameran foto di luar negeri.

*

*

"Hyung, jemput."

"Aku ga peduli Hyung lagi sibuk, jabatanmu tinggi bukan? Masa ga bisa keluar buat jemput aku."

"Biar baru 2 bulan balik kesini tapi ga mungkin Hyung lupa jalan di Seoul, aku kirim alamatnya sekarang, pokoknya jemput aku, ok?"

Jungkook hanya tersenyum sambil membereskan peralatannya, tidak bermaksud untuk menguping aktor yang baru saja selesai ia foto untuk menjadi cover majalah tersebut berbicara di telpon dengan seseorang yang sepertinya adalah kekasihnya.

Kisah cinta orang lain tampak indah, tidak seperti kisah cintanya. Walaupun ia dulu juga pernah begitu manja dengan seseorang, laki laki yang selalu mengantar jemputnya tanpa ia minta dan selalu memperhatikannya.

Kalau ia mau jujur, kekasihnya yang sekarang juga sangat perhatian padanya, tapi segalanya terasa berbeda jika suatu hubungan benar benar didasari rasa cinta, sementara hubungan lainnya mungkin hanya sebatas rasa sayang.

Ia menghela napasnya, merasa bersalah pada Eunwoo yang mungkin untuk kesekian ribu kalinya ia bandingkan dengan Seokjin.

Mungkin, orang orang yang mengenalnya dari dulu akan mengatakan bahwa ia sangat beruntung.
Seokjin dan Eunwoo, keduanya memiliki penampilan yang jauh di atas rata rata, tapi tidak ada yang tahu bahwa ia menerima Eunwoo bukan karena cinta, tapi lebih karena rasa terima kasih dan rasa tidak enak karena Eunwoo yang dikenalnya 5 tahun yang lalu tersebut selalu menemaninya melewati masa masa sedih setelah berpisah dengan Seokjin, dan laki laki itu terus berusaha mendapatkan hatinya selama bertahun tahun hingga akhirnya Jungkook bersedia menerimanya menjadi kekasih setahun belakangan ini.

Mengenai Seokjin.. Jungkook tidak tahu apa ia masih mencintai mantan kekasihnya itu hingga saat ini.
Apa memikirkannya beberapa jam dalam sehari, setiap hari selama 7 tahun ini termasuk kategori masih mencintai?

Tapi bukankah semua adalah kesalahannya sendiri? Memutuskan laki laki tersebut disaat ia akan pergi ke luar negeri? Membuat mata cokelat almond itu menatapnya dengan tatapan memohon dan air mata yang mengalir di pipi?

Kenapa ia harus menyakiti Seokjin? Seokjin adalah segalanya baginya, Seokjin adalah pusat semestanya, ia mengorbit mengelilingi Seokjin, begitu pula sebaliknya.

Keputusan egoisnya disaat berusia 21 tahun karena merasa tidak sanggup untuk berhubungan jarak jauh antar benua.
Pikiran buruknya bahwa Seokjin akan melupakannya dan menemukan orang lain yang lebih sepadan dengannya di saat jauh darinya.

Tell Me That You Love Me - JinkookWhere stories live. Discover now