Chapter 23: Damai?

114 5 0
                                    

Seorang pemuda baru saja tiba di bandara setelah perjalanan jauh dari Aussie.

Ia pun di jemput oleh orangtuanya, sesampai dirumah ia tak langsung istirahat namun memilih untuk ke markas gengnya yang sudah lama ia tinggali, rencananya ia akan memberikan suprise kepada anggota gengnya.

Namun sayangnya saat baru saja sampai, ia disambut dengan adanya adu mulut diantara anggotanya dengan anggota geng lain yang tak asing baginya.

"Siapa mereka?" gumamnya sebelum akhirnya ia mendekati dua orang yang sedang bertikai itu.

Ia pun melihat ketika Noah akan melakukan penyerangan kepada Marchel dengan botol minuman bberalkohol.

"Berhenti, atau lo hadapi gue"

Mendengar perkataan dari dirinya membuat orang disana menoleh kearahnya.

"Na-Nathan?" Marchel mengenal pemuda iitu

"ketua!" Noah kaget saat melihat Nathan disana. Pemuda itu adalah Nathaniel William Ketua dari Reaperz yang selama ini berkuliah di Aussie.

"Ada apa ini?, siapa mereka?" tanya Nathan.

Noah yang biasanya angkuh dan selalu merendahkan orang lain kini mulutnya membisu seakan kehabisan kata kata untuk menjawab pertanyaan dari Nathan sang ketua.

"Gue tanya jawab!" gertak Nathan.

"Me-mereka Thunder, geng motor yang udah berdiri selama 2 tahun" jawab Noah dengan terbata bata.

Nathan kini beralih menatap Marchel, "lo ketua nya?" tanya Nathan yang dibalas anggukkan dari Marchel.

"Kenapa kalian kesini? Ada rencana apa? " Nathan kembali bertanya.

Marchel pun menjelaskan maksud dan tujuan mereka semua ke markas Reaperz. Setelah mengetahui semua Nathan kembali menatap kearah Noah dengan tatapan tajam nya.

"Lo dan anggota yang udah buat dua anggota Thunder terluka, menghadap gue sekarang" terdengar suara Nathan yang tegas dan penuh keputusan. Suara itu terdengar seperti hukuman yang tak terelakkan bagi Noah.

Noah merasa hatinya berdebar kencang, namun dia tahu bahwa dia harus menghadapi konsekuensi dari perbuatannya. Dalam keadaan yang penuh ketegangan, Noah bersiap untuk menghadap Nathan, ketua yang penuh pengaruh dan kekuatan.

Marchel sebagai ketua Thunder diajak masuk oleh Nathan untuk menyelesaikan masalah ini agar tak semakin panjang.

Tak hanya marchel namun anggota inti yang lain juga ikut masuk kedalam, Devan kembali mengingatkan kepada kedua temannya Aidan dan Kai untuk tetap diam jika tak ditanya menjaga agar mereka tidak kembali menyinyir.

Didalam markas Nathan habis habisan memarahi Noah yang sudah ia amanahkan untuk menjaga geng Reaperz dari pertikaian antar geng motor lain, namun seperti nya tak dilaksanakan dengan baik oleh Noah.

"Lo masih mau jadi bagian Reaperz gak? Kalo enggak pergi lo dari sini, jangan hanya karena lo nama Reaperz jadi jelek di mata orang lain" tegas Nathan.

"Gue gak habis fikir sama lo Noah, gue udah kasih kepercayaan sama lo, tapi lo... lo bener bener buat gue kecewa" lanjut Nathan.

Noah merasa panas di pipinya, seakan-akan dia sedang dipermalukan di depan semua orang. Namun, dia tahu bahwa Nathan benar. Dia telah membuat kesalahan dan sekarang dia harus bertanggung jawab atas tindakannya.

Sementara itu, Marchel dan anggota inti Thunder mendengarkan percakapan tersebut dengan penuh perhatian. Mereka bisa merasakan ketegangan di ruangan itu, tetapi mereka juga bisa melihat betapa kuatnya ikatan antara Nathan dan anggota gengnya.

Nathan kemudian berbalik ke Marchel dan anggota Thunder lainnya, "Sekarang, kita harus bicara tentang apa yang terjadi. Gue minta maaf atas apa yang dilakukan oleh anggota gue. Gue yakin kita bisa menyelesaikan ini dengan cara yang damai," kata Nathan dengan nada yang tegas namun tenang.

Marchel mengangguk, "Gue setuju, kita harus menyelesaikan ini dengan damai. Kita semua di sini karena kita punya tujuan yang sama, untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah kita," jawab Marchel.

Mereka semua kemudian duduk bersama dan mulai membicarakan bagaimana mereka bisa menyelesaikan konflik ini dan memastikan bahwa hal seperti ini tidak akan terjadi lagi di masa depan. Percakapan tersebut berlangsung lama dan intens, tetapi pada akhirnya, mereka semua sepakat untuk bekerja sama dan saling menghormati satu sama lain.

Setelah semua selesai, Nathan menatap Noah sekali lagi, "Noah, gue harap lo belajar dari ini. Kita semua di sini untuk satu sama lain, bukan untuk bertikai," kata Nathan, menutup pertemuan tersebut dengan pesan penting.

Noah mengangguk, "Gue mengerti. Gue akan berusaha lebih baik," jawab Noah, berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan belajar dari kesalahannya dan menjadi anggota geng yang lebih baik.

"Dan sebagai hukuman buat lo, jabatan lo di Reaperz gue cabut, dan akan diganti sama yang lebih pantas" tambah Nathan lagi.

Setelahnya anggota Thunder segera pamit, kini Reaperz dan Thunder sudah resmi berdam.ai, dan semoga saja kedepannya mereka bisa saling membantu.

Kabar ini juga Marchel memberi tahu kepada Zervan, meskipun awalnya Zervan sedikit kesal karena tak diberi tahu rencana mereka, namun ia akhirnya mengerti.

[ Syukur deh, jika itu yang terbaik untuk Thunder, gue dukung ] balasan pesan dari Zervan.

Sementara itu, Noah merenung, mendengar kata-kata Nathan tentang pencopotan jabatannya. Meski hatinya terpukul, namun ia tahu bahwa ini adalah konsekuensi dari perbuatannya. "Gue akan berusaha memperbaiki diri," ujar Noah dengan nada penuh penyesalan.

Nathan mengangguk, "Itulah yang gue harapkan dari lo, Noah. Gue percaya lo bisa berubah menjadi lebih baik," balas Nathan, menunjukkan bahwa meski ia marah, ia tetap memiliki harapan pada Noah.

Malam itu, ada banyak perubahan yang terjadi. Baik Reaperz dan Thunder telah memutuskan untuk berdamai dan bekerja sama untuk masa depan yang lebih baik. Nathan, meski baru saja kembali, telah berhasil menyelesaikan konflik yang sedang berlangsung. Dan Noah, meski telah kehilangan jabatannya, telah memutuskan untuk belajar dari kesalahannya dan berusaha menjadi lebih baik.

Bersambung...........

ZERVAN || By : MIFTAH_ANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang