P R O L O G U E

159 32 8
                                    


THE MAFIA GAME

Sebuah permainan yang terbagi menjadi dua kubu. Kubu baik dan kubu jahat.
Karena hei, semua selalu dikelompokkan seperti itu, bukan?

Kubu baik ialah orang-orang yang berperan sebagai penduduk biasa.
Dan kubu jahat adalah mereka yang berperan sebagai mafia.

Lika likunya mudah.
Menangkan tanpa harus terbunuh.
Menangkan dengan cara yang paling licik sekalipun.

Menangkan atau mati di tangan temanmu sendiri.

Mereka yang berperan sebagai penduduk kota memiliki hak untuk mengeksekusi mereka yang dinilai jahat.

Dan mereka yang berperan sebagai mafia memiliki hak untuk mengeksekusi mereka yang dinilai lemah.

Jika kau mengharap adanya sebuah kepercayaan pada permainan ini, lupakanlah. Karena semua hanya memiliki satu alasan untuk mereka bertahan

Terbunuh, atau membunuh dan
bertahan untuk hidup.

Tidak ada jalan keluar yang tersisa.

Tidak ada yang tahu bagaimana takdirmu.

Hidup atau mati

semuanya ada di tanganmu.

_ __║▌│█║_ __

.
.
.

"Mafia menang." ucap Halilintar dengan suara seraknya yang terkesan tak acuh.

Ying mendecakkan lidah mendengarnya.

~~~

"Mafia menang lagi ~" kali ini Solar berucap. Menunjukkan kartunnya yang bergambar pria memakai topi dan berpakaian serba hitam.

Taufan serta Thorn menghela napas.

~~~

"Mafia pemenangnya!" seru Gopal sambil menunjuk pada Fang dan Halilintar. Solar kalah karena ketahuan sebagai mafia tadi.

~~~

"Besok-besok kalo main game ini, jangan ajak kak Hali sama Solar lagi ya!" Taufan menggerutu sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kenapa?" tanya Gempa yang tengah membereskan kartu-kartu bergambar peran dalam permainan yang baru mereka selesaikan.

"Pakai nanya! Mereka kalo jadi mafia, menang terus anjir! Curang!" seru Taufan lagi, tak terima terus menerus kalah. Padahal ia sempat mendapat peran walikota tadi.

"Apa lo bilang?" Halilintar mendelik dari sudut matanya ke arah Taufan. Sontak, Taufan gelagapan dan menghampiri Blaze, pura-pura bicara dengannya.

"Eh- E- Enggak kok, nggak kenapa-kenapa. Iya kan aze?" ucap Taufan cengengesan.

"Nggak ikutan sih gua." sahut Blaze tak acuh sambil bersiul.

"Sialan lo Blaze."

THE MAFIA GAMEWhere stories live. Discover now