36. Misi Gulf

524 131 64
                                    

Hai, aku up lagi 😊
Tandai kalau ada Typo.



Mild dan beberapa rekan nya Gulf kumpulkan di halaman belakang mansion, tangan sebelah kiri Gulf menggendong Burnok. Mew sudah berangkat ke kantor sejak pagi, hari ini ia akan diam dirumah. Dirumah sakit ada Paman Max yang akan siaga menjaga Ayah dan Ibunya yang belum siuman pasca kecelakaan, juga beberapa bodyguard sudah Gulf utus di sana.

"Hari ini aku punya tugas untuk kalian," ucap Gulf menatap para Pria berjas hitam di depannya.

Gulf memberikan selembar foto, yang dimana orang di foto itu adalah Tul. Kemarin sore sebelum pulang, Apo mencetaknya di ruang kerja Mew. Lalu tak lama Mew datang saat Apo sudah pergi, namun sikap Mew masih cuek dan mengabaikan Gulf yang sudah menunggu kepulangan nya. Ia sudah memesan perlengkapan tempur untuk meruntuhkan sikap dingin calon suaminya.

"Pantau Mew, pastikan ketika kalian melihat ada orang di foto itu datang ke kantor atau menemui Mew di luaran. Kalian langsung menghubungiku, jangan sampai Mew tau kalau dia sedang di awasi." Kata Gulf tegas.

"Baik Tuan," ucap semua anggota.

"Kalian boleh pergi." Semuanya bubar seperti instruksi Gulf, setelah nya ia duduk di kursi taman sambil menimang-nimang Burnok.

"Daddy sedang di ikuti oleh makhluk gaib, Nak. Setan buduk itu sedang berusaha menggoda Daddy, Papa akan melakukan segalanya agar Daddy tidak berpaling. Burnok, dengar Papa Nak." Gulf membuat Burnok menghadap ke arahnya. "Jika sewaktu-waktu si Setan buduk itu muncul di rumah ini, kau harus menyiksanya dengan patukan maut. Buat wajahnya sampai berlubang!" Kata Gulf mengajari Burnok.

"Pekok! Kukukuk...!" Burnok mengangguk seraya bersuara seolah memahami apa yang Papanya bicarakan.

"Pintar nya, Bujang denok Papa." Gulf memuji ayamnya sambil menepuk-nepuk di bagian bokong menungging itu.

Saat Gulf sedang asik menikmati sejuk nya angin di belakang taman, Bi Ani datang dengan benda berukuran kotak berlapiskan plastik hitam. "Tuan, ada paket yang datang."

Gulf dengan antusias menerima paket itu. "Bibi masukan Burnok lagi ke kandang, aku akan mengecek paket ku diatas." Gulf menyerahkan Burnok lalu mengambil alih paketnya.

"Jangan nakal sama Bibi ya, Nak."

Muach!

Setelah mencium Burnok, Gulf segera pergi ke kamar untuk membuka isi paketnya. Sedangkan Burnok, lagi-lagi berulah. Entah kenapa Burnok jika dengan Gulf akan diam menurut ketika di gendong, tapi jika Bi Ani atau Mang Roma yang menggendong seperti balita yang tantrum.

"Kalau bukan ayam kesayangan Tuan Gulf, ku jadikan ayam geprek kau!" Batin Bi Ani gemas karena Burnok nakal. Tak lama tangan Bi Ani di patuk lalu Burnok terlepas.

"Aduh! Hey, hey ... jangan lari! Aish! Lepas terus, aku lelah mengejar mu. Mang ... Mang Roma ... " Bi Ani tidak bisa menangkap Burnok sendirian, ayam kate itu sangat lincah larinya. Jadi ia akan meminta sang suami membantu menangkap ayam denok majikannya.

"Iya, ada apa beb?" Sahutnya sambil berjalan dari arah samping mansion, Mang Roma sedang menyiram tanaman. Ia hanya memakai kaos singlet dan sarung tanpa dalaman.

"Burnok lepas mau di masukan kandang, bantu aku tangkap."

"Kebiasaan si kate, anteng kalau hanya dengan majikan nya. Kita pakai sambit," Mang Roma mengambil jaring berbentuk bulat yang biasa di gunakan untuk ikan, tapi kali ini untuk menangkap Burnok.

Secret Romance MafiaWhere stories live. Discover now