23

34 1 0
                                    

Waktu berlalu begitu cepat William dan Elliot menjalani kehidupnya seperti biasanya, tidak ada yang berubah hanya mungkin sudah tidak ada Ellana lagi dikehidupan mereka berdua.

"Tuan, apakah anda sudah selesai sarapan? kalau sudah saya akan membereskannya" ucap pelayan di rumah William dari depan pintu kamar.

Tidak sahutan dari dalam, pelayan itu pun memilih untuk masuk kedalam, ia terkejut saat melihat makanan yang berserakan di lantai dan ia melihat sekililing tidak ada Elliot disana.

Sampai ia akhirnya mendengar suara dari arah kamar mandi, pelayan tadi pun segera berlari ke kamar mandi, takut terjadi sesuatu pada tuannya.

"Astaga tuan, kenapa anda duduk di lantai? dan muka anda pucat sekali" ucap pelayan tadi khawatir melihat Elliot yang terduduk di lantai kamar mandi sambil memegangi perutnya.

"Bi, perutku sakit sekali hiks" ucap Elliot lemah dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"A-akan saya hubungi tuan William sekarang, apa anda bisa berdiri tuan?"

Elliot mengangguk lemah.

Pelayan tadi pun membantu Elliot untuk berdiri dan berjalan ke kasurnya untuk berbaring, sembari menunggu William datang.

"Sayang, apa kamu baik-baik saja?" tanya William dengan nafas yang tersengal-sengal karena ia berlari dari garasi menuju ke kamarnya. Begitu mendapatkan panggilan dari pelayan tadi William langsung segera pulang.

Elliot menggeleng pelan.

"Apa kamu masih merasa mual?" Elliot mengangguk.

"Ayo kita ke ke rumah sakit sekarang" William menggendong Elliot ala bridal style dan mendudukkan Elliot dipangkuannya, seperti koala. William langsung mengendarai mobilnya ke rumah sakit.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan Will, kau ini padahal sudah pernah mengalami hal seperti ini juga masih panik saja" ucap Kenzo kepada William setelah memeriksa Elliot dan tertawa ringan melihat raut khawatir dari wajah William.

William menatap Kenzo dengan tatapan tajam, disaat dirinya sedang khawatir temannnya ini malah menertawainya.

"Hei, jangan menatapku seperti itu, istrimu baik-baik saja sangat wajar bagi orang yang tengah mengandung merasa lemas dan kehilangan nafsu makannya" jelas Kenzo dan tersenyum kecil kepada William.

"A-apa? jadi maksudmu Ello sedang hamil sekarang?"

"Apa kata-kataku kurang jelas untukmu yang seorang dokter William?" goda Kenzo.

"Selamat sayang kita akan segera menjadi orang tua" William mengecup pucuk kepala Elliot yang masih tertidur dipangkuannya karena kelelahan dan juga efek dari obat pereda nyeri.

"William ada sesuatu yang harus aku katakan padamu" ucap Kenzo membuat atensi William kepada Elliot teralihkan.

"Ada apa? apa ada yang salah?" tanya William khawatir ia mengeratkan pelukannya pada Elliot.

"Karena benturan yang cukup keras dari kecelakaan yang menimpanya waktu itu membuat rahimnya menjadi lemah, jadi jagalah Ello sebaik mungkin, ia tanggung jawabmu bukan hanya Ello tapi juga bayi yang ada di dalam perutnya" jelas Kenzo.

"Sebenarnya aku tahu aku tidak perlu mengatakan ini, karena kau pasti akan melakukan yang terbaik untuk istrimu, hanya saja sebagai teman aku tidak mau melihatmu seperti saat itu lagi" sambung Kenzo sendu.

"Aku pasti akan menjaganya Ken, terima kasih telah memberitahuku, aku permisi dulu kalau begitu"

"Baiklah, aku ucapkan selamat untuk kalian berdua"

With you, Always!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora