12. Bye

70 8 0
                                    

Masih di hari yang sama dengan jadwal keberangkatan orangtua mereka tadi, Eunha kini masih menunggu kabar dari orangtuanya bahwa mereka sampai dengan selamat, namun sudah 5 jam berlalu Eunha tak kunjung mendapat kabar dari orangtuanya juga.

"Eonnie, ibu dan ayah sudah mengabarimu?"

"belum, kau juga belum dapat kabar?"

Umji mengangguk.
"Eonnie"

Eunha menoleh.

"bagaimana kalau aku bicara dengan SinB Eonnie sekarang?, apa itu lebih baik?"

"sepertinya nanti malam saja, Umji-yya. SinB bukan tipe orang yang emosinya cepat mereda"

"lagi-"

Ddrrtttt....dddrrttttt....

"siapa, Eonnie?"

"manager Lim"
Eunha bingung, tumben sekali manager Lim menelfonnya, manager Lim itu adalah manager ayahnya.

"halo?, kenapa manager menelfonku?, dimana ibu dan ayah?"

"maaf, Nona Eunha. mobil tuan Na dan nyonya Hanseo mengalami kecelakaan dan dinyatakan tewas di tempat, sekarang kami sedang berada dirumah sakit"

Handphonenya terjatuh dan Eunha terduduk lemas di lantai, Umji yang tidak mengetahui apa yang terjadi lalu menghampiri Eunha dan meraih handphone kakaknya.

"halo, manager Lim?, ada apa?"

"tuan Na dan nyonya Hanseo tidak bisa di selamatkan, Nona Umji"

"a-apa?, apa yang terjadi?"

"mereka kecelakaan"

Kini Umji juga terdiam, tidak mempercayai apa yang terjadi.

"kami akan membawa jasad tuan Na dan nyonya Hanseo pulang kerumah."

"y-ya, terimakasih manager Lim..."

Pip!

"a-apa?"

Ternyata sedari tadi SinB mendengar percakapan mereka, SinB menghampiri Umji yang sedang berdiri di samping Eunha sekarang.

"apa yang kau katakan?"

"i-ibu..."

"huh?"

"dan ayah... mereka s-sudah pergi"

"jangan bicara omong kosong, Umji-yya"

Umji hanya menggeleng.

SinB menatap Eunha yang masih terduduk, Eunha menangis tersedu-sedu disana, SinB kemudian berjongkok, menatap Eunha dengan lamat.

"SinB-ah..., bagaimana kita bisa hidup?"

"kita bisa hidup"

Eunha menatap SinB dengan mata sembab nya.
"tanpa mereka?"

SinB mengangguk pelan, Umji bergerak membawa Eunha berdiri dan kembali duduk di kursi ruang tengah.

Ddrrttt....dddrrttt....

SinB menerima telfon masuk dari handphone Eunha, tertera jelas disana nama Manager Lim.

"bagaimana?, Manager Lim?"

"dokter menanyakan, jasad nya dikremasi apa dikebumikan?"

SinB menoleh sejenak ke arah Eunha dan Umji.
"dikebumikan"

"baiklah, Nona Eunbi. kami akan langsung pulang setelah semua urusan selesai"

SinB mengangguk lagi,
"ya, tolong bawa mereka dengan baik untuk dikebumikan disini"

(END) Tentang Rumah Si Anak Tengah || GFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang