Manu-sia

1 0 0
                                    

Dunia, oh dunia,

Manusia itu tidak mengenal dunia sebenar,

Walau diberi segalanya,

masih jahil dalam mengenal erti kebenaran.


Katanya hidup hanya sekali,

Dunia ini perlu dinikmati sehabis daya,

Maka hiduplah dia dalam kegemilangannya,

Yang pasti ada pengakhirannya.


Dan tiba satu detik,

akan dipulangkan dengan segala coretan,

Walau sesaat tiada yang mungkir,

Dalam menunggu ketibaan yang satu.


Tiada kesempatan diberikan dia,

untuk mengulang kembali,

Walau sedetik atau sesaat,

Tidak diberi hirau andai itu dipinta.


Hilang, oh hilang,

hilang segala upaya menebus diri,

Yang mana menjadi saksi,

Yang mana menjadi dalang.


Mana mungkin segala perbuatan ditutup,

Yang melihat itu bukan kita,

Tiap satu diperhitung dikira,

Tiada yang terlepas dari pandangannya,


Mengemis engkau mencari sisa-sisa,

Tidak dipeduli, tidak dipandang,

Sibuk mencari sebutir sinar,

Andai itu dapat dipisahkan dari yang lain.


Manusia, oh manusia,

Engkau masih lagi alpa dalam duniamu,

Mengapa engkau mudah berliku,

sedangkan dipersembahkan jalan yang satu?

Whatever It IsWhere stories live. Discover now