1.🍀LUCIFER.🍀

1K 37 1
                                    

   Seorang gadis sedang asik berjalan ditepi jalan raya sesekali melihat jam ditangannya.

"Sudah selarut ini" bathin gadis yang bernama Amanda Aurora Syena dipanggil Amanda.

   Amanda melihat seseorang pria sedang meringis kesakitan dirinya pun berlari kearah pria itu.

"Ya Ampun banyak banget darahnya" ucap Amanda dan mengeluarkan sebuah alat medisnya.

"Tahan ya, agar darahmu tidak keluar" ujar Amanda.

   Pria itu hanya meringis dan sesekali melihat wajah Amanda yang begitu lelah.

"Gue rasa pernah melihat lue" celetuk pria itu bernama Jendral William Jhonatan.

"Salah lihat" sahut Amanda.

"Sudah siap, nanti kalau sudah sampai dirumah sakit kamu harus bersihin lukanya nanti infeksi" ucap Amanda.

"Ketua geng Lucifer tidak akan mati" sahut Jendral.

   Jendral terus menatap wajah Amanda dengan teliti sesekali meringis kesakitan.

   Tak lama kemudian datanglah anggota Lucifer tapi naasnya tidak ada lagi Amanda di samping Jendral.

"Jendral" panggil sang wakil bernama Alfion Mahesa Dinata dipanggil Alfion.
"Angkat gue dulu, bawa ke markas" suruh Jendral.

   Mereka pun mengangkat tubuh Jendral dan membawa ke markas utamanya.

   Sedangkan Amanda baru saja sampai dirumah kontrakannya sesekali menghela nafasnya.

"Besok hari senin, aku harus membayar uang spp ku" bathin Amanda dan merilekskan badannya.

  Sedangkan Jendral sudah terbaring setelah lukanya dibersihkan oleh Alfion.

"Jendral" panggil Arjuna Syahreza.

"Ini biodata nya" sahut Arjuna.

"Dia sekolah tempat kita, tapi dia tidak tau kalau kita sekolah milik lue" sahut Arjuna.

"Gadis itu ada masalah" tanya Jendral.
"Ada, tapi dengan SPP nya, selama ini gadis itu terus menghindar dari pergerakan Ratu ular" sahut Arjuna.

"Emang kenapa" tanya Alfian selaku adik Alfion.

"Gadis itu sudah menolong gue" sahut  Jendral.

"Kita lihat besok" sahut nya lagi.

   Keesokan harinya gadis bersurai panjang siapa lagi kalau bukan Amanda duduk termenung dibawah pohon sesekali meminum pop Ice.

    Tiba tiba hening yang dirasakan oleh penghuni sekolah dan benar saja Jendral dan sahabatnya duduk di sebuah kantin sekolah.

   Amanda tentu melihat pun membalikkan tubuhnya agar Jendral tidak melihatnya.

"Berapa bu kantin" tanya Amanda.

"Kamu minum itu hanya 3 ribu nak" sahut Bu kantin.

   Amanda pun mengeluarkan uang sisa yang telah dia bayar spp tadi Amanda deg degan saat Jendral hendak menuju Stan makanan.

   Kedua mata dua insan pun beradu bahkan Jendral menyiratkan kerinduan, Jendral menghalangi jalan Amanda kini gadis itu sudah terkurung oleh Jendral.

   Tentu pergerakan Jendral dilihat oleh semua penghuni kantin bagaimana bisa Jendral mengurung seorang gadis.

"Nasi goreng dan mie goreng" suruh Jendral.

"Siap" sahut ibu kantin.

    Amanda sangat gelisah membuat Jendral berbisik.

"Perut gue masih sakit, gue butuh bantuan lue" bisik Jendral.

   Jendral mengelus wajah Amanda dengan lembut.

"Arjuna bawa pesanan gue ke suatu tempat" suruh Jendral.

   Arjuna hanya mengiyakan saja Sedang kan Jendral akhirnya sudah menemukan ratunya.

"Lepasin aku" suruh Amanda.

"Tidak akan gadis manis" sahut Jendral.

   Amanda sangat gelisah tatkala sebuah mata menatap kebencian terhadapnya.

"Gue harus mendapatkan keadilan untuk lue, gue bahagia sedangkan lue menderita bahkan lupa ingatan terhadap sahabat lue sendiri" bisik Jendral.

  Jendral mengecup pipi Amanda sesekali terkekeh saat melihat pipi Amanda bersemu merah.

"Lucu" ucap Jendral.

   Jendral menarik lengan Amanda kini kedua nya sudah dihadapan penghuni kantin.

"Dia Amanda Aurora Syena sudah menjadi milik Jendral William Jhonatan, jika gue melihat kalian berani menyentuh nya atau memukulnya siap siap saja kalian semua dalam masalah" ucap Jendral tentu ucapan Jendral adalah malapetaka bagi mereka.

  Tentu Amanda terkejut kenapa cowok disampingnya tau namanya bahkan sudah di cap miliknya, Jendral pun membawa Amanda kesuatu tempat agar bisa leluasa menatap mata ratunya.

Vote yayaya.

LUCIFERحيث تعيش القصص. اكتشف الآن