31. Break the Cycle

634 35 9
                                    

Marina mengerjapkan matanya. Saat pandangannya sudah sepenuhnya jelas, ia baru menyadari kalau tubuhnya tengah mengambang di dalam air. Permukaan berkaca-kaca di atasnya dan matahari yang menembus hingga ke tempatnya melayang—ia berada di lautan. Temperatur yang dingin, kehidupan yang jarang di sekitarnya. Ia kembali ke pulau tempat dimana dirinya ditemukan Magnus.

Wujudnya kembali ke slime kecil yang melayang-layang, hampir berbaur dengan kondisi di sekitarnya. Marina tidak tahu mengapa ia bisa berada di tempat itu, tetapi pikirannya kembali ke beberapa saat lalu, momen saat tubuhnya menghilang ditelan cahaya hijau.

Marina bisa merasakan kekuatan sihir yang besar di tempatnya berada sekarang. Hanya dalam sekejap ia menyadari bahwa tempat itu tidaklah nyata. Marina dalam wujud slime-nya mulai berenang ke permukaan.

Slime itu berbentuk hampir bundar dengan permukaan kenyal, seperti tetesan air berukuran bola sepak, tubuhnya hampir transparan, tetapi ada dua mata hitam kecil seperti kacang di sana. Marina mengambang di permukaan, melihat ke langit kelabu di atasnya.

Seluruh tempat itu terbuat oleh sihir. Seperti kotak yang mengurung kesadarannya. Marina bisa melihat kekuatan sihir itu tidak merata, ada beberapa bagian di kotak tersebut energinya lemah.

Marina mengikuti instingnya. Ia harus keluar dari tempat itu, berharap serangannya bisa merusak bagian yang sihirnya paling lemah. Jika ada celah terbentuk, ia akan langsung lompat dan keluar dari tempat itu.

Marina menengadah, melihat ke satu titik yang ia rasa adalah bagian terlemah dari ruang ilusi yang mengurungnya. Di mata monster slime berusia ratusan tahun sepertinya, tidak sulit untuk melihat aliran energi yang asing. Ia bahkan bisa memperkirakan titik energi yang lemah sampai terkuat.

Marina membuka mulutnya, lalu semburan air bertekanan tinggi meluncur ke atas. Serangan itu sangat kuat hingga melubangi langit tersebut. Terdengar suara retakan seperti kaca yang pecah, serpihan langit berjatuhan ke bawah. Marina melompat girang karena serangannya berhasil.

Slime itu menciptakan gelembung, lalu naik di atasnya. Gelembung besar itu melayang hingga mendekati lubang hitam yang terbentuk di langit, lalu Marina masuk ke dalam. Lubang itu akan membawanya ke ruang ilusi milik yang lain.

***

Karla melihat bangunan paviliun di depannya. Bangunan tingkat dua yang mewah tersebut diperuntukkan Thomas seorang diri. Bukan permintaan Thomas, melainkan kedua orang tuanya.

Karla tahu bahwa Thomas terlahir di keluarga bangsawan Kerajaan Lightborn, tetapi hidupnya tidak seindah nama belakang yang dibawanya. Duke of Voston, ayah Thomas adalah penguasa di sebagian wilayah Kerajaan Lightborn. Mereka dekat dengan keluarga kerajaan, juga disegani oleh sesama kaum kelas atas.

Saat Thomas lahir, Duke Voston bersukacita menyambut anak pertamanya yang seorang laki-laki. Sampai ketika ia menyadari, Thomas tidak mampu merangkak seperti bayi kebanyakan. Ia sakit-sakitan dan beberapa kali hampir meninggal saat kecil. Malu oleh kondisi putranya yang tidak bisa disembuhkan, Duke Voston menyembunyikan putranya di paviliun belakang mansion mereka.

Karla tahu cerita itu setelah ia menghabiskan bertahun-tahun di samping Thomas. Ia melihat perubahan sifat Thomas yang sangat tertutup sampai akhirnya mau terbuka ke dirinya seiring berjalannya waktu.

Karla ragu apakah Thomas yang ia lihat di paviliun barusan adalah Thomas yang ia kenal atau justru Thomas yang berada di masa lalu. Gadis itu menggeleng kecil untuk menghilangkan keraguannya. Ia harus masuk ke paviliun dulu untuk memastikan.

Karla menengok ke kanan kiri, memastikan tidak ada pelayan yang berada di sekitar paviliun. Ia lalu berlari cepat melewati pagar yang terbuka. Untuk menghindari kedatangannya disadari oleh Thomas, Karla mengambil jalan memutar. Ia pergi ke belakang paviliun, di sana terdapat taman dengan pintu kaca geser yang tidak dikunci.

Tides of Plague and Time | 21+ Adult Only!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang