-Part 29-

781 147 22
                                    

Setibanya dirumah sakit, Chaeyoung langsung berlari dengan tergesa gesa meninggalkan Chanyeol dan Yeri yang juga mengikuti langkahnya itu.

Walaupun dia kelihatan membenci sosok Dowon, nyatanya dia cukup menyayangi Appa nya itu. Tidak dapat dia bayangkan bagaimana kelanjutan hidupnya jika dia harus kehilangan sosok sang Appa didalam hidupnya.

"Sus, dimana pasien yang baru saja kecelakaan tadi?" Tanya Chaeyoung setibanya di meja resepsionis.

"Pasien atas nama Shin Dowon masih diruangan tindakan dilantai 2"

"Baiklah Sus, terima kasih" Dengan segera Chaeyoung melangkahkan kakinya menuju keruang tindakan diikuti oleh sosok Yeri dan Chanyeol yang setia mengikutinya.

"Appa" lirih Chaeyoung setibanya didepan ruangan tindakan.

"Chae" Yeri langsung memeluk sahabatnya itu dari samping.

"G-Gue tidak boleh kehilangan Appa. Pokoknya Appa harus tetap hidup Yer. Saudara gue butuh Appa" lirih Chaeyoung.

"Lo harus tenang Chae. Kita doakan saja yang terbaik buat Appa lo" ujar Yeri menenangkan Chaeyoung.

"Dimana saudara gue? Apa mereka tidak tahu soal kecelakaan ini?" Bingung Chaeyoung.

*
*

Sementara itu di perusahan, terlihatlah sosok Jisoo yang hanya melamun diatas meja kerjanya dengan tatapannya yang tertuju kearah figura photo dirinya bersama Eomma dan ketiga adiknya.

Ceklekk

Pintu ruangannya yang dibuka oleh seseorang juga tidak mampu menyadarkan dirinya.

"Sayang" panggilan itu akhirnya mampu menyadarkan Jisoo.

"Babe" gumam Jisoo menatap sang tunangan

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Babe" gumam Jisoo menatap sang tunangan.

"Ada masalah?" Tanya Suho menatap Jisoo dengan lembut.

Jisoo menghela nafasnya dengan kasar lantas menggeleng.

Suho menarik tangan Jisoo dengan pelan untuk membawa gadisnya itu duduk disofa.

"Sudah sebulan loh. Apa kamu masih belum bisa memaafkan Chaeyoung? Dia adik kamu Soo. Jangan menghukum dia seperti itu. Dia masih kecil. Dia membutuhkan ketiga saudaranya" bujuk Suho dengan lembut.

"A-Aku belum bisa melihat wajah dia. Wajahnya hanya bikin kejadian yang dulu akan terulang difikiran aku dan itu cukup menyakitkan" lirih Jisoo.

"Kamu benci sama Chaeyoung?"

Pertanyaan dari Suho membuat Jisoo bungkam. Gadis ini kelihatan tidak ada jawaban untuk pertanyaan itu.

Apa benar dia membenci Chaeyoung?
Tapi, jika dia membenci Chaeyoung, kenapa setiap malam dia menangis gara gara merindui adiknya itu?

"Sayang, dengarin aku" Suho memegang kedua pundak Jisoo "Aku tahu kamu sedih dan juga marah diatas kematian Eomma tapi kamu tidak tahu dimana tempat untuk kamu melampiaskan emosi kamu itu. Dan sialnya malah Chaeyoung yang harus menjadi tempat kamu melampiaskan emosi kamu. Chaeyoung juga menyayangi Eomma. Dia cukup terluka diatas kepergian Eomma. Jadi, tidak adil bukan kalau kamu menyalahkan dia? Nyatanya dia juga menjadi korban"

Senja ✅Donde viven las historias. Descúbrelo ahora