16

1.3K 129 12
                                    

Knox mengumpat pelan melihat Rae muncul di hadapannya dengan mengenakan sepotong gaun mini berwarna merah muda. Gaun berbahan siffon itu hanya menutupi sebagian pahanya saja, dan memamerkan kakinya yang ramping dan jenjang, dia mengenakan sepatu hak tinggi berwarna senada dengan pita kecil di kedua pergelangan kaki dan juga rambutnya.

Dengan senyum yang merekah Rae menghampiri Knox yang memasnag wajah ketat begitu gadis itu muncul di hadapannya. Rae menunjukkan nail art-nya yang manis sambil bertanya, "Do you like my fake nails, daddy?"

Tapi Knox tidak peduli dengan kuku-kuku palsu itu, perhatiannya hanya tertuju pada pakaian Rae yang terlalu terbuka, "What is that, Rae?" tanya Knox sambil menunjuk gaun yang Rae kenakan.

"What?"

"What the fuck are you wearing?"

"Oh, a dress" jawab Rae sambil memandangi gaunnya.

"Says who?" cetus Knox.

"Donatella Vercase"

Knox mendengus, "For me it's look like underwear, kamu tidak punya pakaian lain yang lebih tertutup?"

Rae menatap Knox bingung "Mengapa? Aku pikir ini sudah cukup sopan, lagipula kita pergi ke pub bukan pergi ke upacara kematian" Ya, benar juga. Bahkan di pub banyak wanita dengan pakaian yang jauh lebih terbuka daripada Rae, tapi Knox tidak bisa membiarkan Rae menjadi tatapan para pria mata keranjang. Ketika Knox hendak memerintahkan Rae mengganti pakaiannya, Rae lebih dulu berkata, "Aku tahu, daddy cemburu ya?"

"Apa? Tidak." bantah Knox dengan sangat cepat. Rae memasang senyum yang membuat Knox merasa kesal karena gadis itu tahu isi pikirannya, "Baiklah, kamu bisa mengenakannya tapi jangan salahkan aku kalau kamu menjadi mangsa para lelaki brengsek saat kita tiba di sana"

Rae memeluk lengan Knox dengan mesra, "Daddy tidak perlu khawatir, aku bisa menjaga diriku sendiri. Sekarang, mari kita pergi"

Knox menghembuskan napas berat sebelum dia membawa Rae keluar dari apartemennya. Malam ini adalah malam perayaan ulang tahun Capital yang ke-30. Capital merupakan salah satu bisnis dunia malam yang paling menguntungkan yang dimiliki oleh keluarga Bradford, jadi tidak heran Leonardo Bradford sangat ingin merebut kembali pub itu dari tangan Rae.

Selama bisnis ini dikelola oleh Knox, semua keuntungan disimpan oleh Angus Forbes untuk cucunya, baik Knox maupun Angus tidak mengambil keuntungan dari satupun bisnis yang jatuh ke tangan Rae yang mereka kelola hingga gadis itu cukup dapat dipercaya untuk mengelola semua bisnis-bisnisnya seorang diri.

Mereka sampai di Capital. Malam ini Capital hanya dibuka untuk pelanggan setia dan kolega yang Knox undang sebagai tamu. Knox menggenggam erat tangan Rae ketika dia membawa gadis itu masuk ke dalam pub. Suasana begitu riuh, musik keras menggema dan terasa memekakkan telinga bagi mereka yang belum terbiasa. Bagi Knox suasana seperi ini adalah makanan sehari-harinya, secara rutin dia mengontrol bisnis dunia malam yang Angus titipkan kepadanya sehingga dia sudah terbiasa.

Berbeda dengan Rae yang benci keramaian, ketika dia tinggal di Skotlandia tak pernah sekali pun dia pergi ke tempat ramai bersama teman-temannya, apalagi pub seperti ini karena Rae lebih suka duduk diam di dalam rumah dan menyendiri. Keramaian dan suasana yang riuh kerap kali membuatnya merasa panik dan gelisah. Beruntung Knox segera membawanya masuk ke dalam ruangan VVIP yang kedap suara, di sana seorang pria langsung menyambut kedatangan mereka.

"Selamat datang Mr Knox, semua sudah aku lakukan sesuai dengan permintaan Anda"

Mereka saling berjabat tangan. "Terima kasih Mr Weaver" sahut knox. Ia menarik Rae dengan lembut untuk berdiri tepat di sisinya kemudian mulai memperkenalkan gadis itu kepada Manager Capital, "Dia adalah Nona Raquel Bradford, pemilik tempat ini"

Daddy's Little Girl ( TAMAT) Where stories live. Discover now