part 3

86 11 0
                                    

𝗧𝗲𝗿𝘂𝘀 𝗺𝗮𝗷𝘂 𝘄𝗮𝗹𝗮𝘂𝗽𝘂𝗻 𝗸𝗮𝗺𝘂 𝘁𝗲𝗿𝘀𝗲𝘀𝗮𝘁. Kabar tentang kehilangan Fang dan Ying pun masih belum ada kemajuan. Kemana mereka?. Sekarang kembali ke Ice yang sedang duduk di taman sendirian, jam menunjukkan pukul 01.48, karena tidak bisa tidur ia pun memilih untuk duduk di taman. Ice juga memikirkan tentang kematian Halilintar, itu hal tak terduga menurut nya. Suasana tempat itu sangat sepi, kemungkinan besar semua orang sudah tidur. Karena tidak ingin berlama-lama Ice pun memutuskan untuk kembali ke kamar nya.








Saat Ice ingin berjalan ke gedung Asrama, ia melihat lampu menyala dari salah satu ruangan di lantai 2 gedung sekolah, padahal seharusnya jam segini gedung itu sudah dikunci, apakah itu satpam?. Karena penasaran Ice pun memilih untuk ke gedung sekolah dan benar saja, pintu gedung sekolah yang terhubung dengan gedung asrama terbuka, tanpa pikir panjang Ice pun masuk ke saja.





Gedung itu sudah dalam keadaan lampu mati. Ice hanya bermodalkan senter dari handphone nya, ice terus berjalan sampai ia mendengar suara orang berlari. Karena takut ketahuan Ice bersembunyi di salah satu loker disana. Loker itu memiliki beberapa garis lubang yang memudahkan Ice untuk melihat orang yang berlari itu, sampai ia melihat Fang yang berlari dengan kaki pincang, ia juga terlihat ketakutan dan banyak darah ditubuhnya. Tak lama Fang pun terjatuh, dan terlihat jelas seseorang mendekati nya dengan kayu ditangan nya.






Orang itu memukul Fang dengan membabi buta menggunakan kayu yang dibawanya sehingga membuat Fang lemah tidak sadarkan diri, setelah membuat Fang tidak berdaya lagi, orang itu menyeret Fang ke salah satu ruangan disana yaitu lab Biologi. Tubuh Ice menjadi tegang melihat apa yang barusan terjadi, terlalu takut untuk keluar tapi ia tidak boleh berlama-lama disana karena takut ketahuan. Ice pun keluar dari loker perlahan, ia ingin kembali tapi ia masih penasaran apa yang terjadi dengan Fang, jika Fang ada disini berarti Ying juga ada, tapi dimana Ying sekarang?. Ice pun memilih untuk pergi ke lantai 2, untuk ke ruangan yg lampu hidup. Ice juga bisa mendengar suara teriakan kesakitan Fang, tapi ice tidak bisa menyelamatkan nya karena takut.







Ice pun sampai di depan ruangan yang lampu masih hidup, itu adalah ruang Seni. Ice masuk ke ruangan itu dan terlihat juga ruangan itu berantakan, banyak alat melukis yang rusak. Ice menelusuri tempat itu sampai ia melihat kacamata Ying yang terkena darah disana, ice pun mengambil kacamata itu, terlihat darah yang masih segar tertempel disana.








"Ying? Kau disini?". Tidak ada jawaban. Mata ice menelusuri ke setiap sudut ruangan, ia yakin kalau Ying masih ada disini tapi mana?. Ice mulai membuka satu per satu lemari disana untuk mencari petunjuk, pada akhirnya Ice membuka lemari yang biasanya ditempati oleh cat-cat cair, tapi tempat itu tidak ditempati oleh cat-cat cair melainkan Ying yang sudah tak bernyawa dengan keadaan mengenaskan. Kaki, tangan dan kepalanya terlepas dan dimasukin ke beberapa toples berukuran lumayan besar sedangkan badannya tidak tahu kemana.



















Tubuh Ice kini lemas melihat apa yang didepannya, ia tidak bisa berkata apa-apa. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa-apaan ini?!.















"SIAPA KAU?!". Seketika mata Ice mengecil, apakah dia ketahuan? Apa yang harus ia lakukan?. Perlahan ice membalikkan badan dan melihat orang yang memukul Fang sebelumnya. Orang itu berjalan mendekati Ice, tapi dengan cepat Ice langsung lari dari sana. "BERHENTI!!". Terjadinya aksi kejar-kejaran di sana. Ice pun langsung berlari ke arah asrama, ia terlalu takut untuk melihat ke belakang, ice terus berlari sampai ia di depan kamar nya.

Terjebak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang