part 12... I

55 7 1
                                    

❗𝗪𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴❗

• 𝗍ᥱrძᥲ⍴ᥲ𝗍 ᑲᥲᥒᥡᥲk kᥲ𝗍ᥲ-kᥲ𝗍ᥲ kᥲsᥲr
• kᥲ𝗍ᥲ-kᥲ𝗍ᥲ ᥡᥲᥒg 𝗍іძᥲk ᑲᥲkᥙ
• ძᥙᥲ sᥙძᥙ𝗍 ⍴ᥲᥒძᥲᥒg
• ᑲᥲᥒᥡᥲk 𝗍ᥡ⍴᥆
• kᥲ𝗍ᥲ ᥡᥲᥒg ᑲᥣᥲk-ᑲᥣᥲkᥲᥒ
• һᥲᥒᥡᥲ іmᥲȷіᥒᥲsі ᥲᥙ𝗍һ᥆r
• ძ᥆ᥒ'𝗍 ᥴ᥆⍴ᥡ





Ⓗⓐⓟⓟⓨ ⓡⓔⓐⓓⓘⓝⓖ










𝗦𝗲𝗹𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮𝗵 𝗺𝗲𝗻𝘂𝗷𝘂 𝗸𝗲𝗯𝗲𝗻𝗮𝗿𝗮𝗻.

"Bisa gk sehari aja lu jangan melamun mulu?! Keliatan kek orang susah aja, padahal mah lu tajir".

"Diem lu kont*l, gw lagi pusing".

"Ayolah cerita, kenapa si? Si [name] nolak lu?".

"Bukan anj".

"Makanya cerita bangs*t, jangan sampai gw pukul palak lu".

".. Belakangan ini gw mimpi ada seseorang sekitaran umur 17-18 tahun gitu, dan dia manggil gw 'dek cier'. Tapi dia mirip sama gw".

"Dek cier? Lu punya abang?".

"Kan lu tau sendiri gw anak tunggal, kalau gw ada abang pasti gw pernah liat nya, masalah nya gw udah 22 tahun sampai sekarang gw gk tau gw punya abang atau enggak".

"Detektif kok gobl*k banget, ya cari tau lah".

"Frosty, jangan sampai mulut lu gw jadiin tempat sampah ya".






---

Sudah 15 menit mereka tidak ada yang membuka pembicaraan, semuanya semakin jelas. Tapi mereka ragu dengan semua yang mereka temukan selama ini.

"Tidak mungkin Yaya kan?". Ragu ice.

"Oh ayolah, cewek bajingan itu pasti pelakunya, luarnya saja malaikat, ternyata dalamnya iblis jahanam". Kesal Blaze.

"Hali.. Kau ada liat orang lain selain yaya?". Tanya Solar.

"... Borara sama anak buahnya".

"Si tua gendut itu.. Liat saja, akan ku kempeskan perutnya itu".

"Pantes banyak makhluk gak jelas, pasti mereka yang membuat yang lainnya seperti monster".

"Terus kita harus bagaimana?".

"Cari cara untuk bertemu dengan mereka".

Pada akhirnya mereka mencoba hampir semua pintu disana tapi mereka tidak menemukan apapun selain ruangan yang kosong, sampai pada pintu terakhir yang mereka percayai adanya petunjuk didalam nya. Pintu pun dibuka oleh Blaze yang tidak sabaran.



"Ayolah ini pintu terakhir, jika tidak ada apapun, aku akan menghancurkan bumi!". Teriak Blaze. Mendengar teriakan membuat ketiganya tertawa terbahak-bahak terutama Solar yang tertawa nya paling kencang.


"Kamu pukul pohon aja tangan mu yang kesakitan".

"Diam kamu Solar".

"Sudah sudah..ayo masuk". Ucap halilintar. Mereka pun masuk keruangan itu yang ternyata terdapat sebuah monitor yang menyala tapi hanya menampilkan screen berwarna biru. Perhatian Halilintar, Solar dan Blaze menuju ke monitor itu, sedangkan Ice berjalan menuju ke sebuah pintu yang tidak terjauh dari sana. Tanpa berfikir panjang Ice membuka pintu itu lalu masuk kedalam.












*𝗕𝗥𝗨𝗞!!

Pintu di belakang Ice tertutup sendiri, Ice dengan segera mencoba membuka pintu itu tapi naas nya pintu itu terkunci. Ia menggedor pintu itu sambil berteriak minta tolong. Tapi tidak ada satupun yang mendengar teriakan Ice karena ruangan yang ia tempati sekarang memiliki kedap suara.









*𝙏𝙞𝙣𝙜

Monitor itu menyala, menampilkan Ice yang sedang menggedor pintu. Melihat itu ketiga nya kaget, Blaze memperhatikan sekitar untuk mencari Ice, tapi Blaze tidak menemukan Ice. Sampai Blaze melihat Satu pintu yang tidak jauh dari sana. Dengan segera Blaze berlari ke arah pintu.




"ICY!! BERTAHAN LAH!!". Blaze mencoba menggunakan knock pintu tapi tidak ada yang terjadi, ia pun mendobrak pintu itu, tapi tetap saja pintu itu tidak terbuka.









---












"𝗣𝗲𝗿𝗺𝗮𝗶𝗻𝗮𝗻 𝗱𝗶𝗺𝘂𝗹𝗮𝗶".





















(。>ㅅ<。)

Balik lagi dengan Azy.. Maaf jika cerita nya sedikit ngawur. Tapi ini yang terpikirkan oleh Azy. Oiya, Disini Azy tidak berniat untuk menjelekkan character atau apapun itu. Ini cerita berdasarkan imajinasi Azy, jangan tersinggung dengan kata-kata di cerita. Dan... 𝗗𝗼𝗻'𝘁 𝗰𝗼𝗽𝘆 p(╬ Ò ‸ Ó)q

Terjebak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang