Pagi harinya, tidur nyenyak nanon harus terganggu, karena pergerakan pawat yang bangkit dari atas tidur dan kembali lagi ke atas tempat tidur selama beberapa kali, nanon juga mendengar suara seseorang yang muntah, awalnya nanon menghiraukannya, dan masih lanjut untuk tidur, namun lama kelamaan suara tersebut mengganggu tidurnya.
nanon pun mulai membuka matanya, menatap ke sebelah kasurnya, yang sudah tidak ada orang, nanon kembali mendengar suara seseorang yang muntah di kamar mandi, ia segera bangkit dari tempat tidur, dan menuju sumber suara tersebut.
Sesampainya di kamar mandi, nanon langsung melihat pawat yang sedang mual mual, namun saat muntah nya itu keluar, hanya cairan putih bening yang keluar. Nanon mengerut bingung ada apa sebenernya dengan suaminya itu, perasaan baru kemarin pawat sembuh, masa iya ia kembali sakit. Nanon mendekati pawat, memijat tengkuk belakang leher pawat dengan pelan.
"Mamas Kenapa???" tanya nanon lembut
Pawat mengangkat kepalanya menatap ke arah kaca. Sosok nanon membuat nya tersenyum, ia meraih tangan nanon yang sedang memijat tengkuk kepalanya. "gapapa sayang. Cuma agak mual aja perut nya. Nanti juga baikkan kok"
"Nanon telfon dokter mix dulu ya, Jangan di bantah mamas! ini demi kebaikan mamas, lebih cepat kita tau apa yang bikin mamas mual itu lebih baik" tegas nanon saat pawat bersiap menolak perkataan nanon
akhirnya pawat pun pasrah "iyah sayang"
Nanon meninggalkan pawat sebentar di dalam kamar mandi, untuk meraih ponselnya yang berada di atas nakas samping kasur, setelah selesai meraih ponselnya, nanon kembali ke kamar mandi. Sambil menghubungi dokter mix. Untung saja sambungan telfon tersebut langsung terhubung dengan dokter mix.
"hallo nanon? ada apa?" Tanya mix di dalam telfon
nafas nanon sedikit ngos ngosan, karena habis mengambil ponselnya "Huhhhh hahhh, ini dokter mamas muntah muntah terus dari tadi, terus pas keluar muntahan nya, cuma cairan putih bening, itu kenapa ya dokter. Dokter bisa kesini sekarang gak! penting dokter nanon butuh dokter sekaranggg"
"Sayang mamas gapapa, kamu juga jangan bikin dokter mix panik" peringat pawat sambil memeluk tubuh nanon. Menaruh kepalanya di pundak sang istri.
Kesal dengan suaminya, nanon menutup mulut pawat menggunakan telapak tangan nya "plis dokter kesini sekarang!!! bisa gak dokter? atau kalo dokter gak bisa, saya ke rumah dokter aja ya! yayayaya plisssssss butuh dokter sekarang juga"
"ehhh gausah nanon, saya bisa kok ke rumah kamu, tunggu ya. Saya langsung berangkat ini ke mansion nya pawat, kamu jangan panik dulu ya. Sekarang bawa pawat ke atas kasur lagi, Terus siapin aja ember, jadi kalo pawat mau muntah di ember itu aja, gausah bolak balik kamar mandi, ngerti kan non?" ujar dokter mix kepada nanon
Nanon mengangguk paham "Oke dokter nanon paham,"
"Yaudah telfon nya sama matiin dulu ya, saya udah di mobil otw ke mansion pawat" setelah itu mix pun langsung mematikan sambungan telfon tersebut.
Nanon menyimpat ponselnya ke saku celana nya, lalu perlahan membawa tubuh besar dan berotot pawat kembali ke atas kasur. Selesai menaruh suaminya di atas kasur, nanon sedikit berlari kembali ke kamar mandi, meraih ember kecil seperti yang di minta oleh dokter mix.
"huhhh hahhh udah mamas diem aja! jangan banyak gerak, kalo mau muntah di ember aja ya mamas gausah bolak balik kamar mandi" pinta nanon
Wajah dan bibir pawat tampak sangat pucat, membuat nanon semakin khawatir, namun yang di khawatirin malah senyum senyum karena melihat kegemasan istrinya "Iyah sayang mas ngerti kok, sekarang kamu duduk sini dong. mas mau meluk kamu"
YOU ARE READING
My Little Wife [OhmNanon] (BxB)✔️[Complete]
Teen Fiction"Kenapa kamu setuju dengan perjodohan ini?" tanya pawat menatap nanon serius "sebegitu ingin nya kamu ngincer harta keluarga saya?" nanon malah melempar senyum ke arah pawat "nanon nerima perjodohan ini bukan buat ngincer harta keluarga nya om paw...