[06] CAKRA AND VANYA

17 6 2
                                    

HAPPY READING




~🌱~🌱~🌱~

Hari ini adalah hari senin. Dimana hari ini adalah hari yang paling siswa-siswi AHS benci, diaman mereka akan melaksanakan upacara di tengah-tengah terik panasnya matahari yang menyengat.

"Hah panas banget sial." Gerutu maira, ia mengipasi wajahnya menggunakan tangannya.

"Maira bisa tenang gak sih lo?" Celetuk salah satu teman kelasnya.

"Gak bisa sa, ini tuh panas banget gak kayak biasanya." Ujar maira kesal.

"Pura-pura pingsan ra, nanti gue yang gendong lo ke liang kubur," ujar salah satu cowok teman kelasnya juga.

Maira menatap tajam ke arah cowok itu lalu mendengus kesal, "Sebelum lo angkut gue ke liang kubur keknya lo duluan deh yang udah gue tanam," ucap maira.

"Diem deh lo cebol,"

"Eh gue gak cebol yah, Lo aja kali yang ketinggian kek tiang bendera." Ucap maira ketus.

"Tio, maira, kalian bisa diam? Liat deh dibelakang kita siapa." Ucap Vanya melerai.

Maira dan juga cowok yang kerap di sapa tio itu menoleh kebelakang dan.... Yah dibelakang terlihat guru matematika yang di kenal galak tengah menatap mereka tajam.

"Ini semua salah lo," sembur maira.

"Lo yang mulai." Ucap Tio membela dirinya.

"Enak aja ya..... A-aduh sa-sakit!!" Pekik maira merasakan sakit di telinganya.

"Kalian ini, ini sedang upacara lalu kenapa kalian berdua berbicara hah? Kalian ikut saya!!" Geram guru itu.

Maira dan juga Tio pun pasrah di seret guru matematika itu yang kerap di sapa ibu tuti, mereka berdua menjadi pusat perhatian karena ocehan dari guru itu. Maira dan Tio hanya bisa mengumpat dalam hati mengutuk guru yang berada di sampingnya itu.

Maira menatap tajam ke arah tio yang sedari tadi hanya diam dengan wajah yang langsung berubah datar, Tio pun juga menatap ke arah maira. Mereka seperti berbicara melalui tatapan itu.

Ini semua salah lo tatap maira tajam

Lo yang salah bukan gue balas tio

Enak aja Lo yang salah

Heh cebol mending lo diam deh

Lo liat mulut gue ada mengeluarkan suara? Enggak kan

Enggak

Pokoknya ini salah lo

'dasar cewek, kenapa harus ada kata 'cewek selalu benar' di dunia ini?' batin Tio jengah.

Tio jengah dengan tatapan itu lalu beralih menatap lurus kedepan, ah upacara sudah selesai dan mereka berdua masih saja di seret guru ini. Sungguh nasib yang malang di pagi hari bagi mereka berdua.

🌱🌱🌱

08.57 WIB

Sebentar lagi jam istirahat akan berbunyi, saat ini Vanya berjalan di koridor sendirian tanpa adanya Maira di sampingnya. Gadis itu tengah menjalankan hukumannya bersama dengan Tio.

Saat sedang berjalan di koridor vanya tak sengaja melihat satu objek yang sangat ia rindukan kemarin, ia segera berlari ke arah objek itu lalu......

"HAI KAK FAEL!!" Teriak vanya tepat di samping Rafael.

INI REVANYA [ HIATUS ]Where stories live. Discover now