11. Rumit

12 2 0
                                    

Jin, gue udah dari lama pengen ngungkapin ini. Tapi gue ga tau harus berbagi perasaan gue ke siapa. Gue mau ngomong sama Yeeun, ga mungkin. Ke Jihoon, apa lagi. Gue pengen curhat sama Minjae, itu anak mulutnya suka keceplosan. Gue ga mau persahabatan kita rusak dan akhirnya gue pilih untuk mendam sendiri semua perasaan gue. But, gue sekarang agak tenangan setelah cerita ke lo. Thanks buat semuanya ya, Jin. Makasih udah jadi salah orang terbaik di hidup gue.

Kalimat itu terus terngiang-ngiang di telinga Jingoo, kalimat yang Sohyun ucapin sebelum mereka pulang ke rumah masing-masing.

Sampe di rumah, Jingoo parkir motornya di garasi dan masuk ke dalam rumahnya.

"Tumben keluar malem jam segini udah pulang."

Jingoo mengabaikan kalimat papanya yang lagi duduk nonton tv di ruang keluarga. Langsung aja dia naik ke lantai dua dan masuk ke kamar abangnya.

"I want you to know, I love you the..most.." Minjae yang lagi main gitar sambil duduk di pinggiran kasurnya menghentikan nyanyiannya dan ngeletakin gitarnya ke atas kasur saat ngeliat adiknya masuk ke dalam kamarnya.

"Woi, asem bener itu muka." Kalimat pertama yang Minjae ungkapin ke adiknya.

Jingoo juga mengabaikan Minjae dan ngelepas jaket yang dia pake sebelum akhirnya dia banting tubuhnya untuk rebahan di atas kasur.

Minjae diam beberpa saat sambil merhatiin Jingoo yang baru aja narik nafas panjang.

"Ada masalah, lo?" Minjae nanya lagi dan belum ada jawaban dari Jingoo.

Minjae ngambil gitarnya lagi dan mulai metik satu persatu senar gitar di pangkuannya itu.

"Bang, gue suka sama Sohyun."

Deg.

Minjae noleh ke arah Jingoo yang masih tengkurap tanpa merubah sedikitpun posisi rebahannya.

"Sohyun temen kita?" Minjae mastiin.

"Yoi."

Detak jantung Minjae udah ga karuan. Gimana bisa Jingoo suka sama orang yang juga dia suka?

"Gimana ceritanya?" Minjae nanya dengan jantungnya yang masih kencang detaknya.

"Semuanya terjadi gitu aja. Tapi percuma."

"Percuma?"

"Sohyun suka sama Jihoon."

"Hah?"

Ga ada sedikitpun ekspektasi Minjae kalau Sohyun ada perasaan ke Jihoon, karena kalau diliat liat Sohyun itu paling excited kalau Yeeun lagi bahas tentang Jihoon, gitu juga kalau Jihoon yang bahas tentang Yeeun.

"Gimana bisa, Jin? Lo jangan ngadi-ngadi, sat!"

"Gue ga ngadi-ngadi, Bang!"

Jingoo pada akhirnya berubah posisi jadi duduk dan sekarang lagi hadap hadapan sama Minjae.

"Sohyun ngajak gue keluar, gue se excited itu bahkan nyiapin mental untuk ngungkapin perasan gue ke dia. Tapi apa yang gue dapet? Gue malah dapet ungkapan dari Sohyun tentang perasaannya ke Jihoon. Sesek, Bang, dada gue, sesek." Mata Jingoo sedikit berkaca-kaca.

"Gue juga_ nggak, Jihoon ga pernah sedikitpun suka sama Sohyun." Minjae yang mau ungkapin soal perasaannya pun mengurungkan niatnya. Ga mau memperkeruh suasana dengan nambahin beban pikiran buat Jingoo. Pada akhirnya Minjae tetep ga bisa ngomong ke adiknya kalau dia suka sama Sohyun, dia juga ga bisa ngungkapin perasaannya ke Sohyun, dan dia juga ga akan bisa ngebantu Sohyun untuk bisa dapetin Jihoon.

Jin, lo nyesek saat tau fakta kalau Sohyun naksirnya sama Jihoon? Asal lo tau kalau gue lebih nyesek lagi pas tau fakta lo juga naksir sama cewek yang gue suka dan nyesek karena cewek itu ga ada rasa sedikitpun untuk gue. _Minjae

.
.
.

05 04 2024

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 05 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Math LoveWhere stories live. Discover now