gerimis

12 3 3
                                    

angkasa yang masih menunggu hujan reda
(ting) terdengar suara notif hp angkasa

"angkasa, lu sejak kapan tadi di belakang gue?"
chat ainun yang masih penasaran dan panik karena ketauan angkasa

angkasa terdiam sebentar

"gue udah tau semuanya" balasan chat angkasa yang sangat kecewa

"ga saa, lu salah paham" belaan ainun dan mencari alasan

"kita omongin besok aja" balas angkasa dan menutup hp nya

hujan sudah mulai reda namun masih gerimis

angkasa nekad menyalakan motor dan segera pulang sambil kehujanan

(angkasa sampai di rumah)

(tok tok tok) "assalamualaikum maa.." suara angkasa yang menggigil

"angkasa... kamu basah kuyup.." ucap mama angkasa yang melihat angkasa menggigil kedinginan

lalu angkasa masuk kedalam rumah untuk mandi dan ganti baju

angkasa berbaring selimutan di tempat tidurnya

(suara pintu kamar angkasa terbuka)

mama menghampiri angkasa yang sedang berbaring dan duduk disamping angkasa

"kamu darimana angkasa..., kenapa hujan hujan?" tanya mama angkasa dengan suara yang lembut dan mengelus kepala angkasa

"gapapa, maa...." suara angkasa yang pelan, membelakangi mamanya karena tidak berani menatap ke arah mama

"kalo kamu ada masalah, kamu bisa bilang mama...." ucap mama angkasa yang begitu sayangnya ke angkasa

"iyaa maa..." suara pelan angkasa yang meneteskan air mata

mama angkasa mengecup kepala angkasa

mama angkasa kemudian berjalan keluar dari kamar angkasa dan mematikan lampu

"maa... maafin angkasa ya..., angkasa selalu buat mama susah"

"maafin angkasa maa..."

suara pelan angkasa sambil menangis meneteskan airmata

angkasa tidak tau lagi harus bagaimana

seketika dunianya hancur

ayah angkasa selingkuh sudah membuat keluarga angkasa berantakan

angkasa berharap kalau ainun bisa menenangkan dia

hanya ainun harapan angkasa

angkasa gamau terlihat sedih di depan mama nya

angkasa berpura pura kuat di depan semuanya

selalu memendam semuanya sendirian

namun, ainun yang seharusnya jadi rumah untuk angkasa

kini malah menghancurkannya

harapan dan kepercayaan angkasa ke ainun dirusak begitu saja

"ternyata orang yang kelihatannya baik, tak selamanya benar benar baik"

entah aku yang salah karena berharap dia baik
atau memang sudah dari awal karakter dia begiu, hanya saja aku baru mengetahui nya

angkasa masih tidak menyangka kejadian yang ia liat tadi, namun semua terlihat jelas

angkasa menatap ke arah atas dan mengejamkan matanya hingga tertidur

mama tidak membangunkan angkasa karena ini hari minggu

(terdengar suara notif wa angkasa)

angkasa terbangun dari tidurnya

"saa... gue udah sembuh.., gue udah dirumah" chat nawang ke angkasa

angkasa masih setengah sadar membaca chat nawang dengan samar samar

"serius lu wang?.., gue kerumah lu sekarang kalo gitu"

angkasa lalu bersiap siap mandi dan berangkat ke rumah nawang

"kamu mau kemana?" tanya mama angkasa

"mau kerumah nawang maa" balas angkasa

"kamu sarapan dulu baru ke rumah nawang" suruh mama angkasa

lalu angkasa sarapan sebentar kemudian menyalakan motor dan berangkat ke rumah nawang

sampai lah angkasa di depan rumah nawang

(tok tok tok) angkasa mengetuk pintu
"assalamualaikum.."

kemudian mama nawang keluar membukakan pintu

angkasa salim tangan ke mama nawang
"halo tan.., nawangnya ada?.." tanya nawang

"ada tuh lagi di kamar, kamu masuk aja sana" suruh mama nawang

"makasih tan" angkasa berjalan menuju kamar nawang

angkasa membuka pintu kamar nawang

"baaaaaa" nawang ternyata sudah bersiap siap mengageti angkasa dari dalam

"weeeiii!" reflek angkasa yang kaget sambil persiapan memukul

"HAHAHAA..." nawang tertawa terbahak bahak

"AWAS LU YAA!!" ucap angkasa sambil menatap nawang

"udah bisa jail ya lu sekarang..." bilang angkasa sambil mendekap kepala nawang dari belakang

"wang, jangan tinggalin gue.." angkasa hanya berbicara dalam hatinya

angkasa yang hanya punya nawang sebagai sahabat satu satunya

"sama ainun gimana tuh sekarang.. ehem ehem .." nawang yang usil ke angkasa

nawang belom tau apa apa tentang yang dialami angkasa

"lu gimana masih ada yang sakit ga?" angkasa mencoba untuk mengalihkan topik pembicaraan

"gausah ngalihin topik lah.."

"lu berantem ya sama ainun?" suara nawang

"gue kemaren liat ainun jalan sama aldebaran" bilang angkasa sambil tiduran diatas kasur nawang

"hahh?? serius lu?.."

"terus terus..??" nawang kaget dan penasraan

"gue liat aldebaran jemput ainun, dan ainun meluk aldebaran dari belakang" ucap angkasa sambil mengingat kejadian tak enak kemaren

"wahh anjirr..." nawang yang ga nyangka sama kejadian itu

"udah lah wang, gue juga udah males ngurusin cewe" ucap angkasa yang masih ada sedikit rasa ke ainun

"wang... gue mau cerita ke lu tentang keluarga gue kemaren malem" suara angkasa yang agak ragu ragu untuk mengatakannya

"kenapa sa keluarga lu?" tanya nawang

"bokap gue ketauan selingkuh wang" angkasa duduk dan menundukkan kepalanya

"serius lu wang??.. gimana ceritanya" nawang heran kenaoa aya angkasa bisa selingkuh

lalu angkasa menceritakan saat mama angkasa membututi ayah yang bersama cewe lain

LANJUT PART 10.....











Langit Tak Selamanya BiruDonde viven las historias. Descúbrelo ahora