BAB 3 : Seluk-beluk yang Tak Terukur

12 4 1
                                    

Rumah yang berdiri megah di seberang SMAN 13 Bandung adalah sebuah bangunan yang memiliki sejarah yang kaya dan misterius

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rumah yang berdiri megah di seberang SMAN 13 Bandung adalah sebuah bangunan yang memiliki sejarah yang kaya dan misterius. Terletak di tengah-tengah lingkungan yang penuh dengan rumah-rumah modern, rumah ini menonjol dengan keangkerannya yang tak terbantahkan serta luasnya yang mengagumkan. Meskipun begitu, jarak antar rumah yang cukup berjauhan menambah kesan sepi dan menyisakan rasa misteri di antara sudut-sudutnya yang teduh.

Rumah ini adalah salah satu peninggalan bersejarah dari zaman penjajahan Belanda di Cimahi. Saat melangkah masuk ke halamannya, seseorang seolah-olah dihantarkan kembali ke masa lalu. Pemandangan halaman depan yang luas dengan pagar putih yang dicat ulang menyerupai warna aslinya, memberikan kesan elegan dan angker sekaligus. Warna putih tulang yang mendominasi membuat suasana halaman terasa menyelimuti dengan aura mistis.

Juni, salah satu pengunjung, merasakan hawa yang tidak nyaman menyelinap di antara kerongkongan ketika ia memasuki halaman rumah tersebut. Baru-baru ini ia tertarik pada sebuah novel horor yang membuatnya teringat pada detail gaun pernikahan yang dijelaskan di dalamnya.

Abimanyu tertarik pada detail pintu dan jendela rumah ini. Ukiran-ukiran yang rumit dengan warna coklat keemasan yang masih terjaga dengan baik menunjukkan keindahan dan kemewahan dari masa lalu. Meskipun begitu, ada sesuatu yang mengganggu di sudut-sudut rumah yang masih mempertahankan modifikasi klasik tahun 80-an, menambahkan aura misteri yang lebih dalam.

Saat menjelajahi rumah tersebut, terungkap bahwa ruang tidur utama berada di lantai atas, sementara dua kamar tidur lainnya tersebar di lantai bawah, berseberangan satu sama lain. Interior yang terpajang di ketiga ruangan ini cukup menarik perhatian, terutama setelah melihat beberapa foto lama yang diberikan oleh broker.

Namun, beberapa interior yang masih mempertahankan penampilan lama memberikan sentuhan angker yang tak terhindarkan, membuat Juni merinding di beberapa sudut ruangan.

Beruntungnya, bagian interior rumah tersebut telah mengalami sejumlah perubahan. Meskipun dinding luar kamar masih dipenuhi dengan barang-barang klasik, Abimanyu merasa bahwa bagian dalam ruangan perlu sedikit sentuhan modern dan pencahayaan yang lebih terang.

"Sebenarnya, mengingat ada Mbok Rahma dan Mas Hasan, mungkin lebih baik kita berbelanja di mall untuk mencari barang-barang yang belum tersedia di sini," ucap Juni, yang duduk di dekat dapur sambil menatap Mbok Rahma yang sedang menyusun barang-barang di sana dengan cermat.

Mbok Rahma tersenyum ramah. "Ndoro, hari ini kita mau masak apa? Biar Mbok yang memasak untuk kita."

"Aduh, Mbok, tidak usah repot. Biar kami yang beli makanan untuk Mbok dan Mas Hasan. Kasihan, Mbok, ini masih hari pertama kami di sini. Masih banyak ruangan yang berdebu," tolak Juni dengan lembut.

Mbok Rahma kembali tersenyum. Abimanyu, yang agak terkejut dengan kehadiran Mas Hasan di sebelahnya, menyadari bahwa langkah Mas Hasan tidak terdengar oleh mereka bertiga.

Nirmala : Gamelan Ayu Banowati [End✓]Where stories live. Discover now