Chapter 4 ( Penyelesaian)

121 98 57
                                    

.....

.....

hallo semuanyaa,bantu vote,komen and follow ya..
agar author semangat terus up nya.

UP setiap Selasa.

❤️❤️❤️

❤️❤️❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


.....

.....

Keesokan harinya, saat Laureen berada di gerbang sekolah ia merasa banyak bisik-bisik yang terdengar tentangnya. Penasaran akan hal itu, Laureen memberanikan diri untuk bertanya apa yang sedang terjadi.

Belum sempat untuk bertanya, bel sekolah berbunyi menandakan mulainya pembelajaran hari ini. Sesampainya di kelas Laureen merasa semua teman-temannya menatap dirinya dan berbisik. Laureen langsung memastikan apakah ada yang salah dengannya. Tetapi tidak menemukan hal aneh di pakaiannya.

_________

Bel istirahat berbunyi, Laureen mengeluarkan bekalnya dan ingin makan bekal bersama dengan Mala dan Kara. Laureen dengan tersenyum riang ke tempat duduk mereka.

Tapi senyum itu membeku saat Mala dan Kara mengacuhkan Laureen dan pergi meninggalkannya, tanpa berbicara apapun dengan Laureen. Laureen tau bahwa mereka melihatnya tetapi pura-pura tidak mengetahui keberadaannya.

Laureen kembali duduk di tempat duduknya dan memakan bekalnya sendiri.

Semenjak Rain pindah, banyak yang menjauhi Laureen. Tapi masih ada yang tetap berteman dengan Laureen, salah satunya yaitu Mala dan Kara.

___________

Besok paginya, saat Laureen menghampiri Mala dan Kara untuk berbicara apa yang sedang terjadi pada mereka. Belum sempat Laureen menghampiri mereka, Laureen mendengar perkataan mereka tentangnya. Sesuatu yang bahkan Laureen tidak ia ketahui.

"Kalau bukan karena Rain, aku gak ingin berteman dengan Laureen." Ucap Mala

Kara menjawab sambil tertawa, "Haha...benar.  Tapi aku masih tidak percaya bagaimana Laureen seperti itu."

"Itu benar, meraka pasangan yang serasi bukan?" tanya Mala pada Kara dengan alis yang terangkat dan senyum sinis.

"Jadi kasian dengan Rain, padahal Rain cukup baik memberitahukan Laureen bahwa Mahen itu gak baik. Tpi yah..." Kara berkata dengan menggantungkan perkataannya.

"Bukannya cinta mengubah segalanya, Kasian sekali kehidupan Laureen." Ucap Mala sambil menggelengkan kepalanya.

"Hah? Kenapa kasian, bukannya Laureen malah lebih parah. Mahen itu emang kasar sedangkan Laureen, cukup parah. Bagaimana dia bisa jalan dengan laki-laki lain bahkan itu saat Laureen masih berpacaran dengan Mahen dan itupun waktu malam." Balas Kara kepada Mala.

"Bahkan sampai saat ini Laureen masih pura-pura polos, dan seperti tidak merasa bersalah. Tpi kalau dilihat laki-laki itu agak dewasa ya. Jangan-jangan....?" Menyadari itu Mala segera menoleh ke Kara dan kebetulan Kara juga menoleh kepadanya dengan raut terkejut.

Again?Where stories live. Discover now