Bab 8: Kesadaran Ayesha

39 18 19
                                    

Sesampainya di kelas Ayesha langsung diarahkan untuk segera duduk kursinya. Banyak yang bertanya-tanya mengapa ia bisa pingsan, padahal ia sendiri tidak mengetahui apa yang terjadi.

Selama kegiatan yang tersisa Ayesha hanya berdiam diri dan melamun. Membayangkan sosok Rizal yang akan kembali kepadanya. Namun semuanya telah berubah, ia merasa bahwa Rizal yang sekarang bukan orang yang ia kenal dulu.

Semuanya nampak berubah ketika Ayesha meninggalkannya untuk bersekolah jauh. Niatnya bersekolah jauh hanya untuk memperbaiki apa yang kurang di dalam dirinya. Namun nyatanya ia harus kehilangan seseorang yang sangat ia sayangi.

Ayesha terus memikirkan bagaimana bahagianya ketika bersama-sama dengan Rizal lagi. Nampak sangat mustahil untuknya agar mendapatkan cintanya Rizal kembali. Namun ia masih saja berharap bahwa cintanya Rizal itu hanya miliknya.

“Andai saja aku dulu tidak memilih jalanku sendiri. mungkin Rizal masih milikku sekarang.” - gumam Ayesha di dalam hati sambil melamun

“Dia masih ada rasa ngga ya sama aku, Aku kangen.” - lanjut lamunannya

“Kayanya dia ngga akan balik lagi deh.” gumamnya tanpa sadar malah mengucapkannya

“Heh lo ngelindur ya yesh. Abis pingsan tiba-tiba ngomong balik-balik siapa yang mau balik.” - tegur Fadhila yang duduk di sebelahnya

“Ehhh ngga kok, kayanya gue masih pusing deh.” - jawab Ayesha seperti orang panik karena di dengar hampir 1 kelas

“Yehhh bener kata Raka emang bocil kampang. Udah tau abis pingsan malah maksain masuk kedalam kelas.” - ujar Fadhila kepada Ayesha

“Mending lo balik ke UKS deh dari pada maksa gitu. Lo liat muka lo pucet gitu.” - lanjutnya membujuk Ayesha

“Hehehe... gue gapapa Fadhila.” - bantah Ayesha

“Yaudah terserah lo aja deh.” - ujar Fadhila kesal karena bujukannya tidak di dengar oleh Ayesha

“Benar ya. Apa yang kita kira akan menjadi milik kita selamanya, akan berakhir sia-sia.”
-Ayesha Syafira

Ayesha tidak memperdulikan kekesalannya Fadhila, ia tetap saja masih melamun dan tidak memperhatikan kegiatan yang ada di kelas tersebut. Saat itu tatapannya sangat-sangat kosong karena lamunannya tersebut. Bak seseorang yang tak sadarkan diri sambil senyum-senyum sendiri.

Tak lama dari itu Ayesha makin tak sadarkan diri. Dirinya malah tertawa-tawa ditengah kelas tersebut. Ia seperti orang yang sedang di rasuki oleh mahluk halus yang tak kasat mata.

*udeh napa thor sebut aja setan ribet amat

Makin lama dirinya tak sadarkan diri, tanpa sadar tangannya memegang tangan Fadhila. Semakin lama pegangannya itu semakin mengeras dan membuat Fadhila sedikit berteriak.

“Yes lo kenapa?” - tanya Fadhila yang sedikit berteriak dan tak mendapatkan jawaban apapun dari Ayesha

Sontak hal tersebut membuat seisi kelas menjadi tertuju kepada Ayesha dan suasana kelas menjadi mencengkram. Seisi kelaspun panik, karena takut terjadi apa-apa terhadap Ayesha dan mereka.

Tanpa fikir panjang, Ernest langsung menghampiri dan mencoba menyadarkan Ayesha. Namun usaha dan upaya yang ia lakukan seakan sia-sia.

Ernest pun langsung menyuruh Artika untuk memanggil pak Rudi selaku guru agama. Tanpa fikir panjang, Artika langsung melaksanakan tugasnya tersebut. Ia langsung berlari ke ruang guru dan memanggil pak Rudi

“Aing maungggg.” - ucap Ayesha

*ett dah canda bae lu thor

“Aku luwe, durung mangan.” -  ucap sosok nenek-nenek yang berada di tubuh Ayesha di tengah tangisannya

“Ehh ada yang bisa bahasa jawa ga.” - ucap Ernest sambil berteriak

Saat itu tanpa fikir panjang salah seorang siswa menghampiri Ayesha. Dia langsung duduk di sebelah Ernest sambil ketakutan. Nampak wajah Gilang yang tengah nampak kebingungan.

“Aku luwe, aku arep mangan.” - ucap sosok tersebut lagi

“Dia bilang dia lapar, dia pengen makan.” - ucap Gilang menjelaskan pada Ernest

“Ya kuwi maksudku, aku luwe.” - ucap Ayesha lagi

“Nek, kamu mau makan apa. biar aku carikan.” - tanya Ernest

“Mbok, arep mangan opo, tak goleki.” - ucap Gilang menjelaskan apa yang di maksud Ernest

“Aku pengin mangan kari sirah daging sapi. Campur getih.” - ucap sosok tersebut meminta makan kepala sapi

“Jangan, jangan ikutin kemauan dia.” - ucap pak Rudi sambil berjalan menuju mereka

“Sapa sing sampeyan ngatur aku, aku kepingin mangan.” - ucap sosok tersebut

Tanpa banyak bicara pak Rudi langsung membacakan surat-surat ruqyah. Sontak hal tersebut membuat sosok tersebut menjadi sangat gelisah hingga meronta-ronta mengamuk.

Suasana pun semakin mencengkam dengan amukan yang sosok tersebut yang kian menjadi-jadi. Tak berselang lama Ayesha pun kembali pingsan dan tak sadarkan diri.

“Keparat kowe, aku mung arep mangan, kowe diusir aku.” - ucap sosok tadi dan langsung menghilang dari raga Ayesha

Pak Rudi yang tidak berbicara sepatah kata pun langsung pergi meninggalkan mereka semua. Ia berjalan menuju gudang yang ada di belakang sekolah. Tanpa di temani siapapun, iya hanya sendirian dengan tangan kanan yang mengepal.

“Tadi emang artinya apa. Kok pak Rudi sampe marah gitu.” - tanya Ernest kepada Gilang

“Saya tidak terlalu mengerti untuk sebagian kepercayaan setempat lainnya. Yang jelas menurut adatku ataupun kepercayaan di daerahku. Dia itu minta kepala manusia yang menghasilkan darah.” - jawab Gilang kepada Ernest

Hal tersebut sontak membuat kaget seluruh siswa/i yang ada di kelas tersebut. Dan, semua kegiatan menjadi tidak kondusif. Maka dari itu pihak sekolah memutuskan untuk memulangkan semuanya dan di lanjutkan hari esoknya.

Ayesha yang dari awal tidak sadarkan diri itu di temani sampai ia sadarkan diri. Nathan yang masih berada di tengah lapanganpun di perintahkan untuk langsung mengantarkan Ayesha pulang kerumahnya.

***

Heyyy kaliannn....

Minal aidzin wall faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Siapapun kalian di manapun kalian berada, mohon maaf ya atas kesalahan ucap atau pun tingkah laku yang kurang berkenan.

Oiyaa... Fyi (gapenting)

Ternyata lebaran kali ini tidak seperti biasanya. pertama karena papah udah ngga ada beberapa bulan yang lalu dan harus beda kota sama mamah:)

pesan : Selagi masih ada selagi masih bareng kalian. Minta maaf juga sama mereka bilang terimakasih udah menjaga dan mengurus kalian.

Maaf juga telat ngepublish tapi ini Spesial hari raya Idhul Fitri make karet 2

Terimakasih!!! #Tentangkita

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang