Chapter 13

20.5K 1.4K 171
                                    


Hari telah terang dan Hyori mulai terbangun dari tidurnya. Hyori mengerjapkan matanya dan membukanya perlahan karena matanya terasa berat. Hyori bangkit dari tidurnya dan duduk diatas ranjang.

Hyori mencoba mengumpulkan kesadarannya yang masih 6/10(?) Hyori menoleh kesamping melihat Sehun yang masih terlelap disampingnya. Pria itu tidur telungkup dan kepalanya menghadap kesamping.

Hyori menyelimuti tubuh Sehun karena pria itu tidak mengenakannya sama sekali. Pria itu membiarkan selimut itu seluruhnya menutupi tubuh Hyori, dan sekarang gilirannya. Setelah menyelimuti Sehun, Hyori menatap pria itu untuk sesaat dengan genggamannya yang belum lepas dari selimut yang dia kenakan pada Sehun. Entahlah, mungkin hanya perasaannya saja atau memang nyata dia merasa pria itu mengatakan sesuatu saat dia terlelap kemarin. Hyori mencoba mengingatnya, menatap wajah damai yang tertidur itu seolah mencari ingatannya disana.

"Tidak, kau tidak sendirian Hyori. Kau memiliki aku ... Dan aku berjanji akan selalu menemani dan menjagamu. Omong kosong yang dikatakan pria brengsek itu. Jangan berpikir untuk menyusul orangtuamu, tapi kau hiduplah untuk mereka ... dan aku."

Hh, apakah dia bermimpi? Oh Sehun, suaminya yang dingin berkata-kata seperti itu. Hyori tidak yakin itu nyata. Ia akan menganggapnya sebagai mimpi. Mimpi manis yang bisa membuat hatinya tenang dan hangat. Kesepian yang dia rasakan sebelumnya sirna.

"Ya. Terima kasih aku telah memilikimu, Oh Sehun ... "

Bisikan lembut Hyori menyambut indra pria yang terlelap itu. Tangan kecilnya menyalurkan kehangatan dan kenyamanan melalui sentuhannya yang mengusap lembut surai coklat pria itu.

Hanya sesaat ... setelah itu Hyori menarik tangannya dan beranjak dari tempat tidur. Langkahnya menuju lemari, kemudian ke kamar mandi setelah mengambil sepotong baju.

Sehun membuka matanya begitu mendengar suara pintu kamar mandi tertutup pelan. Bisikan gadis itu, kata-kata lembutnya yang membuat perasaan Sehun terasa penuh saat itu juga. Hangat, juga sentuhannya yang nyaman. Bahkan Sehun akui dia cukup kecewa ketika gadis itu menarik tangannya bersama kenyamanan yang baru saja tersalur ikut terlepas.

Pria itu akhirnya tersenyum. Hanya senyum kecil, tapi ketulusan tergambar disana. Hyori kembali mencetak rekor bagi kehidupan Sehun. Selama 23 tahun hidupnya, dia dapat tersenyum tulus pertama kalinya karena seorang wanita. Wanita bernama Park Hyori itu lagi. Dan Sehun yakin ada sebuah bagian yang mulai mencair. Hati bekunya, menghangat sejak gadis itu menyentuh hidupnya.

*

Sehun dan Hyori sedang menyantap sarapan mereka disebuah kafe. Ya, mereka sarapan diluar. Tadinya Hyori ingin memasakkan sarapan, tapi persediaan makanan mereka sudah habis jadi Sehun bilang sarapan diluar saja. Ya disini lah mereka sekarang, duduk manis di meja mereka dan memakan sarapan mereka.

"Sehun ... ," panggil Hyori pelan.

"Hmm?" balas Sehun sambil menyuapkan sesendok makanan kedalam mulutnya. Bukan nyuapin Hyori lohh -.-

"Terima kasih ... "

Sehun mengangkat kepalanya menoleh Hyori.

"Untuk?" Sehun menautkan alisnya.

"Kemarin kau sudah membelaku. Tapi karena itu, kau kehilangan kontrak kerjasamamu dengan perusahaan ahjussi itu. Terima kasih, dan maafkan aku," ucap Hyori pelan sambil menundukkan kepalanya.

Dia merasa bersalah. Karena dirinya, Sehun kehilangan salah satu kontrak kerja sama perusahaanya. Sehun menatap Hyori dalam diam beberapa saat. Melihat Hyori yang tidak berani menatapnya, Sehun mengerti apa yang Hyori rasakan.

Don't Go [Sehun EXO Fanfiction]Where stories live. Discover now