2. Antagonis wanita ✔️

40.7K 1K 1
                                    

Happy Reading!

✿✿✿



Matahari sudah mulai terlihat, seorang gadis cantik masih saja bergelung dibawah selimutnya, padahal jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi, bahkan suara alarm tidak mengusiknya sama sekali. Hingga beberapa menit kemudian terdengar suara ketukan pintu dan juga teriakan dari luar kamarnya.

Tok! Tok!

"Ella bangun Nak.. Sudah siang!!" Teriak Mommy Zea sambil terus mengetuk pintu.

Dengan tidak sabaran, Mommy Zea membuka pintu dan masuk kedalam kamar putrinya.

"Ella, cepetan bangun!!" ucap Mommy Zea sambil menggoyang-goyangkan badan Zella.

"Iya Mom" jawabnya, tapi dia tidak bergerak sama sekali, dia hanya merapatkan kembali selimutnya membungkus badannya.

"Ayo cepet bangun! Kamu jangan biasakan bangun telat, dua hari lagi kamu sudah masuk sekolah" Mommy Zea melangkahkan kakinya ke jendela untuk membuka tirai.

"Iya, Mom."

"Cepat, Mommy tunggu di bawah" usai mengatakan itu, Mommy Zea keluar dari kamar putrinya.

Zella turun dari tempat tidurnya dan beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Sekitar lima belas menit, Zella akhirnya selesai dan turun ke bawah bergabung bersama sang mommy.

"Pagi Mommy Zea yang paling cantik!" sapa Zella dengan mencium pipi Mommy Zea.

"Pagi juga sayang, ingat jangan biasakan telat bangun, dua hari lagi kamu sudah mulai masuk sekolah" Mommy Zea meletakkan nasi goreng seafood di depan Zella.

"Iya Mommy sayang" balas Zella tersenyum.

Mommy Zea hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah putrinya itu. "Yah sudah, mommy kebelakang dulu, cepat habiskan makananmu"

"Siap Mom" jawab Zella

Tidak terasa sudah seminggu Zella berada di dunia novel. Dia baru mengetahuinya empat hari yang lalu saat sahabatnya datang mengunjunginya. Sebenarnya Zella tau kalau dirinya bertransmigrasi hanya saja dia belum terlalu yakin dan hal seperti ini di luar nalar menurutnya. Tetapi hal yang yang menurutnya di luar nalar itu sedang terjadi padanya.

Bahagia? Tentu saja dia bahagia. Disini dia memiliki semuanya, keluarga, sahabat bahkan harta. Entah kebaikan apa yang telah dia lakukan dulu sehingga dia bisa mendapatkan semua ini. Tapi dia juga merasa sedih karena harus berpisah dengan sahabatnya.

love for Diana, itu judul novel yang dia masuki sekarang. Novel terakhir yang dia baca sebelum kecelakaan itu terjadi. Dan sialnya lagi, di dalam cerita ia hanya berperan sebagai tokoh figuran yang hanya disebutkan dalam satu chapter, sebab itu dia tidak tau bagaimana sifat dari pemilik tubuh asli dan di akhir cerita dia ingat tokoh antagonis wanita akan berakhir mati.

Tetapi karena aku ada di sini tentu saja aku akan mengubah alur ceritanya. Mana mungkin aku tega membiarkan sahabatku meregang nyawa di tangan tokoh utama pria.

"Arra, kamu tenang aja, aku nggak bakal biarin cowok brengsek itu nyakitin kamu lagi. Aku bakal bikin dia nyesel karena udah sia-siain perempuan sebaik kamu. Lihat saja nanti" monolognya dengan tersenyum licik.

Sehabis sarapan, Zella kembali lagi ke kamarnya dan menghabiskan waktu dengan membaca novel. Ternyata pemilik tubuh asli juga suka membaca novel, dia bahkan mempunyai sebuah rak buku yang berisikan novel.

"Zella.. Zella.. ternyata kamu juga suka baca novel bergenre dewasa ya, haha.."  ucapnya terkekeh.

"1, 2, 3, 4..10..15.. Wah.. banyak juga ya novel dewasanya" 

Zella mengambil salah satu novel yang menurutnya paling erotis dan mulai membaca sambil tiduran di ranjangnya.

✿✿✿

Seorang gadis cantik duduk termenung di balkon kamarnya. Matahari telah berganti dengan bulan, malam ini langit terlihat sangat indah bulan bersinar begitu terang di temani taburan bintang. Gadis itu bernama Maura Keyra Azhari. Sahabat Zella sekaligus antagonis wanita.

Maura kembali teringat dengan kejadian di kantin sekolah saat tunangannya itu membentaknya di depan banyak siswa.

Terluka? Tentu saja dia sangat terluka harus menahan rasa sakit yang di torehkan oleh tunangannya. Tiga tahun bukan waktu yang sebentar, katakanlah dia gadis bodoh, karena seberapa sering Gerald menyakitinya ia masih tetap tersenyum pada cowok itu.

Dia bahkan menutup semua luka hatinya dengan senyuman manis di wajahnya. Sehingga membuat semua orang percaya kalau dia baik-baik saja. Pernah timbul keinginan untuk menyerah, menghapus semua perasaan cintanya pada Gerald. Tapi apa dia sanggup melakukan itu?

"Arra, kenapa melamun sayang? Ayo masuk, di luar sangat dingin"

Lamunan Maura terhenti ketika mendengar suara lembut dari belakangnya. Dia berbalik dan mendapati Mami Hanna sedang tersenyum menatapnya, wanita itu masuk dengan membawa segelas susu coklat kesukaannya. Maura mulai melangkah kakinya mendekati Mami Hanna.

"Sayang minum selagi hangat, kamu pasti kedinginan karena terlalu lama berdiri di luar"  ucap Mami Hanna sembari memberikan segelas susu hangat pada Maura. Gadis itu mengambilnya dan meneguknya sampai habis tak tersisa.

"Terima kasih Mami, Arra sayang Mami" Maura memeluk tubuh Mami Hanna dan di balas juga oleh wanita itu.

"Mami juga sangat menyayangimu Nak, langsung tidur jangan begadang. Mami keluar dulu. Selamat tidur putri mami yang paling cantik" Setelah mencium kening Maura, wanita itu keluar dari kamar putrinya.

TBC!

________________________

See you next chapter 🤟

Jangan lupa vote yah!!!

Thank you!!

Transmigrasi Azella (21+) | On Going + Revisi Where stories live. Discover now